Tag: Impian

Mempercayai Impian? Mari Mencobanya!

Mempercayai impian

Sumber gambar: lowongan.id

Aku baru sadar bahwa memikirkan masa depan bisa begitu sangat menyeramkan. Tidak ada jaminan setiap pengorbanan yang kulakukan akan berbuah manis. Benar-Benar menjengkelkan!

Tetapi mungkin itulah artinya hidup. Aku pernah dengar bahwa hidup adalah perjuangan. Mungkin maknanya adalah tidak ada yang gratis di dunia ini, semua hal harus diperjuangkan.

Seandainya saja Tuhan memberitahu tentang masa depan kita, entah baik atau buruk, mungkin kita benar-benar menjadi manusia pemalas yang tidak berguna. Karena tidak ada lagi yang perlu diperjuangkan. Tidak ada lagi misteri. Dan mungkin saja kita hanya menjadi mayat hidup tanpa motivasi dan semangat.

Lanjutkan membaca “Mempercayai Impian? Mari Mencobanya!”

Mengapa Calon Penulis Andal Sebaiknya Menulis Setiap Hari!

Mengapa penulis andal menulis setiap hariSumber gambar: kitamuda.id

Bagi mereka yang menganggap menulis sekadar hobi, saya cenderung merekomendasikan untuk tidak menulis setiap hari. Agar bisa tetap menikmati aktivitas menulis dan bisa konsisten.

Tetapi bagi mereka yang bercita-cita ingin menjadi penulis andal, menyelesaikan novel atau memanen beberapa rupiah dari kegiatan menulis, alangkah baiknya untuk membiasakan diri menulis setiap hari.

Menurut Jeff Goins, menghabiskan 5 jam di hari Sabtu untuk menulis tidak seberharga menghabiskan 30 menit setiap hari dalam seminggu.

Ini tentang kedisiplinan dan seberapa keras usaha Anda untuk benar-benar menciptakan kebiasaan menulis yang berkualitas.

Lanjutkan membaca “Mengapa Calon Penulis Andal Sebaiknya Menulis Setiap Hari!”

Prinsip Ngeblog Baru : Sedikit Demi Sedikit, Lama-Lama Menjadi Bukit

Prinsip ngeblog baruSumber gambar : experd.com

Kemarin, saya membaca “7 Prinsip Dasar Ngeblog yang Harus Anda Jalankan” dan merasa bahwa saya telah konsisten menjalankannya.

Postingan tersebut terbit pada 30 Agustus 2015 ketika saya masih hijau. Dan tentu saja, di masa sekarang, saya memiliki lebih banyak pengetahuan dan pengalaman. Itu berarti saya memiliki lebih banyak aturan dalam menjalani hidup sebagai bloger meskipun beberapa diantaranya tidak saya sadari.

Saya telah menulis beberapa pelajaran ngeblog yang mungkin bisa bermanfaat bagi bloger, tapi sejauh ini, saya sendiri masih belum mengembangkan prinsip-prinsip ngeblog lainnya.

Lanjutkan membaca “Prinsip Ngeblog Baru : Sedikit Demi Sedikit, Lama-Lama Menjadi Bukit”

Tipe Pemalas dan Penyendiri

Aku selalu sendiri. Tidak punya teman maupun kekasih. Dan aku sudah benar-benar nyaman dengan keadaan yang sekarang.

Karena aku tipe penyendiri. Aku sangat jarang berbicara sehingga sulit bergaul. Lagipula aku merasa sangat tidak nyaman jika berada di dekat orang lain. Pengecualian hanya untuk anggota keluarga lainnya.

Sudah bertahun-tahun aku menjalani hidup semacam itu. Meskipun ada beberapa orang yang hadir, mereka hanya numpang lewat dan aku tidak pernah menganggap mereka ada sebagaimana mereka tidak pernah menganggapku ada.

Lanjutkan membaca “Tipe Pemalas dan Penyendiri”

Impian

Sumber gambar : mohammedfikri.wordpress.com

Aku selalu suka membaca kisah-kisah orang yang berhasil merealisasikan impian mereka. Itu pasti sesuatu yang fantastis. Apalagi jika perjalanannya penuh liku dan tantangan.

Meskipun membaca hal semacam itu membuatku bersemangat, di sisi lain, sebenarnya dadaku dipenuhi dengan keraguan. Aku pernah kecewa terhadap diri sendiri karena hancurnya sebuah impian. Sempat berpikir bahwa impian hanyalah milik orang-orang spesial saja, aku menjalani kehidupan normal dan tidak lagi percaya dengan impian. Lanjutkan membaca “Impian”

Tidak Punya Waktu Menulis? Jangan Jadi Penulis!

Tidak punya waktu menulisSumber gambar : byrslf.co

Menjadi penulis dan bloger sangat keren. Berbagi pemikiran, ide, dan pengetahuan menjadi lebih bernilai di era informasi. Dan kegiatan menulis menjadi lebih populer dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Kemudian banyak orang ingin menjadi penulis. Mereka ingin populer. Menjadi influencer. Atau menghasilkan uang bermodal tulisan.

Lanjutkan membaca “Tidak Punya Waktu Menulis? Jangan Jadi Penulis!”

Tentang Zona Nyaman dan Shiq4

Tentang Zona Nyaman dan Shiq4Sumber gambar : Brilio.net

Berbeda dengan banyak orang yang cenderung memilih keluar dari zona nyaman untuk mendapatkan berbagai pencapaian, saya malah berusaha menciptakan zona ternyaman dalam hidup dan mempertahankannya.

Karena saya tipe orang yang berhati-hati dengan risiko. Semua pilihan hidup yang saya ambil, mayoritas untuk membuat zona nyaman versi saya sendiri.

Setiap hari saya merenung dan memikirkan hal-hal apa saja yang bisa membuat hidup saya lebih bahagia dan bagaimana saya mewujudkannya tanpa menganggu kenyamanan yang sudah ada.

Lanjutkan membaca “Tentang Zona Nyaman dan Shiq4”

Hari ke-26 : Kecewa Terhadap Diri Sendiri

Kecewa Terhadap Diri sendiri

Sejak kecil saya tidak punya impian. Pantas saja jika kegiatan sehari-hari saya hanya bersenang-senang saja. Hobi saya adalah bermain sepak bola dan catur. Tapi tidak pernah berpikir untuk serius dan kemudian menjadi profesional di kedua bidang tersebut. Dan waktu berlalu dengan cepat.

Baru di awal usia 20-an, saya benar-benar mengetahui apa yang saya inginkan. Sebuah impian besar. Ketika pertama kali mengikuti kelas pemasaran saat kuliah, perasaan saya mengatakan itu sesuatu yang hebat. Apalagi setelah membaca buku-buku Kohtler, saya sangat menikmatinya. Tidak butuh waktu lama untuk menyadari bahwa passion saya adalah dunia pemasaran.

Lanjutkan membaca “Hari ke-26 : Kecewa Terhadap Diri Sendiri”

Hari ke-16 : Penulis dan Kebingungan

Tidak akan pernah menyerah berjuang menjadi penulis​Sumber gambar : Rudylim.com

Memasuki hari ke-16, separuh jalan sudah kulewati. Tinggal 14 hari lagi dan aku akan mengakhiri siksaan berjuang untuk terus menulis setiap hari. Aku suka menulis, tapi menulis dengan topik yang ditentukan orang lain, itu perkara lain. Walaupun aku sudah terbiasa melakukannya mengingat aku adalah penulis artikel, tetap saja tantangan Jeff Goins sulit kutaklukan.

Awalnya kukira tantangan ini mudah. Dengan aturan menulis minimal 500 kata, aku cukup sombong untuk mengatakan kepada diri sendiri bahwa itu bukan masalah besar. Tapi setelah setengah perjalanan kulalui, aku hanya menuai kekecewaan. Beberapa tulisan tampak buruk. Dan aku menyesal telah berlaku sombong. Lanjutkan membaca “Hari ke-16 : Penulis dan Kebingungan”

Hari ke-7 : Surat untuk Anak-Anak di Masa Depan tentang Menulis

anak-kecil-perempuan-cantik

Sebenarnya ayah bukanlah penulis yang baik. Ayah baru rutin menulis ketika sudah berumur di atas 25 tahun. Benar kata orang, umur tidak bisa berbohong, dan itu yang menyebabkan ayah masih menghasilkan tulisan-tulisan buruk. Meskipun sudah banyak membaca tips-tips menulis, sepertinya itu tidak mengubah apapun.

Seandainya saja ada orang yang mengingatkan dan memberi nasihat untuk rajin menulis ketika ayah masih berusia 18 tahunan, mungkin itu akan menjadi nasihat terbaik dalam hidup ayah.

Di masa itu pekerjaan ayah hanya bersenang-senang dan tidak produktif. Bahkan ayah tidak peduli dengan sekolah. Saat itu ayah hanya benar-benar berpikir bahwa sekolah tidak ada gunanya. Ayah hanya menginginkan ijasah kelulusan. Tidak lebih dari itu.

Lanjutkan membaca “Hari ke-7 : Surat untuk Anak-Anak di Masa Depan tentang Menulis”