Tugas penulis adalah terus menulis. Tak peduli apakah keadaan seorang penulis sedang buruk, atau kondisi yang tidak memungkinkan, penulis sangat perlu menulis.
Bukan hanya menajamkan insting menulis, tapi juga membentuk rutinitas hidup. Membuat kegiatan menulis sebagai prioritas dan teratur menulis. Jika memungkinkan, maka menulislah setiap hari.
Pertanyaan terbesar bagi penulis pemula adalah : Berapa banyak kata yang sebaiknya ditulis ketika berlatih menulis setiap hari?
Setiap penulis punya daya tahan dan skill menulis yang berbeda-beda. Saat pertama kali berlatih menulis, saya hanya punya dua aturan :
- Menulis minimal 200 kata
- Menulis setiap hari
Jadi, menurut pengalaman saya, menulis 200 kata setiap hari sudah lebih dari cukup untuk berlatih. Saya bukan penulis berbakat. 200 kata sangat sulit direalisasikan ketika itu. Tapi perlahan tapi pasti, secara otomatis, tiba-tiba jumlah kata meningkat begitu saja. Sekarang, dalam sehari saya mampu menulis 2000 kata lebih.
Sedangkan Jeff Goins percaya bahwa 500 kata setiap hari adalah angka ideal baginya. Bahkan ketika Jeff sedang menulis buku selanjutnya, Dia tetap bangun pagi dan menulis sebanyak 500 kata saja. Atau jika Anda mengikuti nasihat dari Stephen King pada On Writing,Anda punya standar menulis 1000 kata setiap hari.
Semua penulis punya standar masing-masing. Anda hanya perlu menyesuaikan diri dengan hasrat Anda. Berapa daya tahan tubuh Anda atau berapa banyak waktu yang Anda miliki.
Yang jelas Anda harus ingat satu hal : Tugas penulis adalah menulis sesering mungkin. Selama Anda ingat hal tersebut, maka Anda akan baik-baik saja.
Melawan Penundaan
Beberapa penulis berpikir akan konsisten menulis di blog. Beberapa penulis juga merencanakan menyelesaikan sebuah buku. Beberapa penulis terus mencari ide sepanjang waktu. Namun, jika Anda tidak mengambil tindakan, sebuah langkah kecil, semua pemikiran Anda tidak lebih dari omong kosong.
Penundaan adalah masalah besar bagi penulis. Ketika Anda sudah terbiasa melakukannya, Anda akan terus melakukannya. Pikiran Anda menuntut waktu yang tepat, ide yang tepat, atau alasan lain yang membuat Anda tidak beraksi. Dan itu pembunuh motivasi penulis yang nomor satu.
Jika Anda telah menyusun jadwal menulis, maka Anda harus bertanggung jawab dengan keputusan Anda. Jadilah disiplin dan Anda akan mendapat hasil yang memuaskan. Jika Anda merasa berjuang melawan penundaan adalah sesuatu yang sulit, maka Anda bisa membaca “5 Tips agar Disiplin Menulis”.
Nikmati Proses Menulis
Apapun yang Anda tulis, entah itu postingan blog, buku fiksi, atau non-fiksi, jangan terlalu berharap sukses pada percobaan pertama. Saya butuh waktu sekitar 9 bulan untuk stabil mendapat 100 pembaca setiap hari di blog. Begitu pula buku pertama saya, tidak best seller. Tapi saya tetap menulis.
Penyebab banyak penulis blog atau penulis buku gagal adalah terlalu menaruh ekspektasi tinggi terhadap karyanya. Saat kenyataan mengatakan karya tulis mereka tidak diapresiasi khalayak, mereka langsung frustasi dan berhenti menulis. Itu sering saya lihat dan bisa terjadi pada siapapun.
Nikmati proses menulis. Anda perlu berteman dengan kata, Anda perlu menulis dengan hati, Anda perlu mengevaluasi karya-karya Anda. dan ketika Anda sudah bisa melupakan segala sesuatu ketika menulis, Anda akan berada di dimensi para penulis, menulis dengan segenap jiwa dan raga.
Penulis tidak butuh pengakuan orang lain. Kita menulis karena menyukainya. Kita bahagia ketika menulis dan tidak ada seorang pun yang mampu menghentikan kita. Begitulah aturan para penulis. Jika Anda belum mampu melakukannya, maka jangan terlalu berharap dengan karya Anda.
Apakah Saya Harus Menulis Setiap Hari?
Sejak awal saya bukan penganut paham menulis setiap hari dan merekomendasikan penulis pemula untuk tidak menulis setiap hari. Karena penulis yang tidak mendapatkan uang dari karyanya, masih sekadar mencoba, memiliki mental yang berbeda dengan penulis pro sehingga menulis setiap hari bukanlah latihan yang bagus bagi mental mereka.
Tapi mungkin saja itu tidak berlaku bagi Anda. Mungkin Anda punya bakat menulis dan keinginan yang kuat sehingga Anda bisa bertahan dan mampu menulis setiap hari. hanya Anda sendiri yang mampu menjawabnya dengan mencoba untuk melakukannya.
Ali Luke, penulis dan pelatih kepenulisan juga sepaham dengan saya. Meskipun alasannya berbeda :
“Tidak ada aturan tentang seberapa sering Anda sebaiknya menulis atau berapa banyak yang sebaiknya Anda tulis. Bagian yang penting adalah bahwa Anda membangun rutinitas menulis yang kuat yang bekerja dengan baik bagi Anda, sehingga Anda merasa bahagia dan percaya diri dengan perkembangan Anda, dan Anda dapat secara bertahap meningkatkan hasil Anda sampai Anda mampu menulis sebanyak yang Anda inginkan.”
Anda hanya perlu mengetahui kemampuan Anda sendiri. Tentukan berapa banyak Anda menulis dan berapa sering Anda melakukannya, kemudian tentukan jadwalnya, dan patuhi dengan disiplin. Dan mungkin Anda akan menjadi penulis yang lebih baik di masa depan.
Kalau Anda, seberapa sering Anda menulis? Berapa kata yang bisa Anda tuliskan? Bagikan di kotak komentar.
Sepertinya menulis 500 kata setiap hari adalah yang paling ideal dan masuk akal buat saya. Sayangnya saat ini saya masih susah sekali untuk konsisten. Untuk update blog tiga hari sekali saja rasanya berat sekali.
Mau tanya mas, situ kalau bikin satu artikel ngabisin waktu berapa jam?
SukaDisukai oleh 1 orang
Saya sekarang nggak sampai satu jam. Cuma bacanya pas siang banyak sekali untuk buat materi. Kecuali hal-hal personal saya tinggal nulis aja.
SukaDisukai oleh 1 orang
Waw, ilmu menulis lagi ni. Seru kalau baca ulasannya mas Shiq4. I’m so excited. Saya baca 2 akhir2 ini rutin update ya. Hebat!
Hampir semua yang diulas saya setuju, sangat beralasan.
Tapi kalau saya pribadi, karena masih pemula dan tambahan lagi emang prioritas utama bukan nulis apalagi obsesi, ya ga bisa tiap hari dech. Tapi .. saya usahakan untuk bisa update 1 minggu sekali. Selain itu karena menulis pun masih terus belajar, jadi masih sulit sepinter Shiq4.
Saya sejak pertama ngeblog itu jumlah katanya di atas 500, sampai sekarangpun di atas 500 bahkan pernah lebih 2000 kata. Saya tipe orangnya pengen ngejelasin suatu isu agak rakus, dan butuh waktu lama untuk merampungkannya, bisa 3-4 jam. Saya agak free cuma Senin, Jumat, dan Minggu, dan sore hari bisa juga kalo pas ga ada agenda bareng keluarga, selebihnya lumayan sibuk di kelas. Jadi harus fokus dengan tugas utama, He He….
SukaDisukai oleh 1 orang
Saya juga bukan tugas utama kok mas desfortin. Di masa2 awal dulu cuma nulis 200 kata saja selama beberapa bulan, tapi rutin setiap hari. Sekarang nulis satu artikel cepat sekali. Cuma nyari referensinya pas siang dan dibaca sambil jualan di pasar.
Sebenarnya dari dulu saya suka menahan diri dalam menulis. Dan masih saya lakukan spai sekarang. Cuma akhir2 ini terlalu banyak komentar yg masuk. Jadi saya update setiap hari untuk mengurangi jumlah komentar yg masuk. Ya…. Cuma permainan saya sendiri sih berusaha mengendalikan komentar yg masuk.
SukaDisukai oleh 1 orang
Ngurangi komentar?
SukaSuka
Iya. Klo update tiap hari otomatis komentar berkurang. Soalnya saya sudah merasa sedikit sombong karena blog saya banyak komentar dibanding bloger lain.
SukaDisukai oleh 1 orang
Ha ha… jawaban ini yg sy tunggu, gpp sih, Shiq4 emang wajar melakukannya, krn emang udah pro
SukaDisukai oleh 1 orang
Saya nggak mau jadi pro mas. Cuma suka nulis aja. Belajar teori-teori banyak hal. Ntahlah berasa senang seperti kuliah dulu.
SukaDisukai oleh 1 orang
Krn ga mau jadi pro, tp kemudian anda terlihat sangat pro. Itulah persepsi saya ttg anda. Go writing, mas!
SukaDisukai oleh 1 orang
Nulis diary lah wkwkwkwkwk
SukaDisukai oleh 1 orang
Di blog ini kadang juga nulis diary. Tentang jual buah2 an di pasar tapi wa ha ha…….
SukaSuka
Wah hebat nulisnya cepat ya. Aku masih suka lama kalo nulis, suka edit2, jadinya lama
SukaDisukai oleh 1 orang
Saya sebenrrnya pingin punya kesabaran buat ngedit, cuma nggak tahan. Setelah selesai nulis pingin2 cepat nekan tombol publish he he he…….
SukaDisukai oleh 1 orang
Kalau diibaratkan penulis, kak Shiq ini seperti Tere Liye, menulis karena kamu adalah seorang penulis. Mantap 👌
Kalau saya sehari dapat 200 kata saja udah syukur kak 😂
SukaDisukai oleh 1 orang
Setuju banget
SukaDisukai oleh 1 orang
Wkwkw…… Hiperbola banget. Tere Liye kan penulis pro. Lha saya EYD saja masih belepotan.
SukaDisukai oleh 1 orang
Hah? kalo Abang aja bilang EYD masih belepotan, la saya ape dong bang.. zehaha
SukaDisukai oleh 1 orang
Siapa tahu esok lusa bisa seperti beliau kak 🙂
SukaSuka
Saya sudah berjanji kepada diri sendiri untuk tidak membuat buku fisik untuk tujuan komersil. Jadi nggak mungkin deh ha ha ha…….
SukaDisukai oleh 1 orang
saya dulu jangankan nulis, ngomong aja males dan semenjak kenal menikah dengan suami… jangankan ngomong nulis juga sekarang jadi rajin hihihi, ala bisa karena biasa, ngga ada yang ngga mungkin kalao semuanya sudah biasa dilakuin, jadikan menulis salah satu dari gaya hidup…
SukaDisukai oleh 1 orang
Keren, jadiin nulis sbgai gaya hidup.
SukaDisukai oleh 1 orang
keren itu singkatan dari keranjang duren hihihi
SukaDisukai oleh 1 orang
😁😁😁
SukaDisukai oleh 1 orang
Saya cuma merasa nyaman saja bisa nulis. Nggak tahu kenapa kok sudah merasa senang tiap kali selesai nulis. Semoga bisa konsisten msnulis tahun ini saya. amiin.
SukaDisukai oleh 1 orang
aamiin
SukaSuka
itu mengenai konsep menulis dengan hati…itu Cinta banget mas Shiq4. Tapi sprtinya di 3 minggu ini akan Cinta hindari menulis dg hati, pasalnya kl sakit, keseimbangan hati pun jd naik turun kyk roller coaster, Cinta kdgkala jd rapuh lg, keinget mantan lg, caper lg, pgn diperhatiin lg, mellow lg, dan Cinta sdg ingin menghindari itu. Nanti setelah Cinta pulih pasca operasi hr Senin kmrin dan beraktifitas lg, barulah Cinta menulis dg hati, heehe.
Mmm, brpa bnyak kata? Kl sperti curhat kdgkala sedikit sekali…tp kl review atau cerpen fiksi sudah Cinta usahain mendekati / lbh dr 1000 kata, mski ha tntu per hari nya.
SukaSuka
Hai Cinta… Klo menulis dari hati saya sendiri masih bingung. Soalnya nggak pernah punya mentor ketika dihadapkan pertanyaan-pertanyaan konyol.
Nggak penting kok sedikit apa banyak kata, yg lebih penting keteraturan dan kedisplinan.
Klo ingat2 mantan terus nanti bisa buta sama pilihan2 di masa depan. Sesekali ingat boleh, hanya untuk mengambil pelajarannya saja dan kemudian lupakan.
SukaDisukai oleh 1 orang
Walah, jd lbh pntg disiplinnya toh drpd jumlah kata 😅 *nyengir
iya mas, smga bs sgera melupakan, btw…ga mau milih mas, bosen krn udah milih trs ditinggalin, kali ini Cinta mau dipilih sja *jiah, kumat deh curcolnya 😁
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya klo saya sih tipe disiplin. Klo jumlah kata sih lama2 juga banyak dengan sendirinya seiring kedisiplinan kita menulis.
SukaDisukai oleh 1 orang