Review Buku The Day You Died – Jack Lance

review buku the day you died

Sumber gambar : bukubrian.blogspot.co.id

Buku ini sudah ada di rumah sejak 2015. Milik dewi. Tapi baru minggu ini saya memiliki waktu untuk membacanya. Sebelumnya, saya menyelesaikan beberapa buku yang juga sudah ada di rak seperti Mawar Jepang dan Dinasti Thurston.

Jack Lance, nama yang tidak asing. Di belakang buku ini ada sedikit informasi, menurut beberapa pereview, ia adalah “Stephen King rasa Belanda”. Gaya kepenulisannya dan rasa novel merupakan kombinasi antara novel Stephen King dan Dean Koontz : beralur cepat, mencekam, dan mudah dibaca.

Jika Anda ingin mempelajari gaya menulis yang bagus, maka buku ini adalah jawabannya. Sederhana dan efektif. Dan tentu saja, mungkin, bahkan lebih baik dari yang Anda pikirkan.

Judul : The Day You Died
Penerbit :  PT Buana Ilmu Populer
Pengalih Bahasa : Kiki Sidharta Taha
Pengarang : Jack Lance
Halaman : 462 halaman

Jalannya Cerita The Day You Died

Jason Evans memiliki hidup yang sempurna. Ia memiliki pekerjaan yang bagus,istri yang sangat mencintainya, dan dikelilingi sahabat baik. Sebuah gambaran kehidupan yang mungkin bisa membuat orang iri. Sampai suatu ketika, ia mendapat sebuah pesan, amplop misterius. Berisi foto polaroid, foto nisan, dibaliknya : KAU SUDAH MATI.

Ia bertanya kepada petugas yang biasa mengurus surat, namun hasilnya nihil. Tidak ada yang tahu siapa yang mengirimnya. Untuk sesaat, Jason tidak memikirkannya. Mungkin ulah seseorang yang ingin menakut-nakutinya. Ia melupakannya dan berfokus mengerjakan proyek untuk kliennya, Si Raja Mobil.

Dulu sekali ia pernah berurusan dengan si raja mobil ini, suatu masa saat ia masih remaja. Dan beberapa bulan kemudian Jason mengutuki kebodohannya. Mobil yang ia beli hanya bertahan dua bulan. itu alasan yang cukup untuk membenci Tommy Jones, sang raja mobil.

Di tengah perasaan kacau karena terpilih untuk mengepalai proyek periklanan bagi Tommy Jones, Jason menerima pesan kedua : KAU MUNGKIN MERASA HIDUP, TAPI SESUNGGUHNYA KAU TIDAK ADA DI DUNIA INI. Jason mulai berpikir negatif. Ia benar-benar ingin mengetahui siapa pengirimnya. Apa yang ingin disampaikan? Apakah ia hanya merasa hidup tapi sebenarnya sudah mati seperti teori yang pernah diutarakan Stu, teman kuliahnya? Tapi itu adalah sesuatu yang tidak pernah ia pahami. Bahkan sejak dulu ia tidak pernah memikirkannya. Dan sekarang, ingatan mengenai perdebatan tentang hal aneh semacam itu memenuhi pikiran Jason.

Jason mulai penasaran. Sendirian, ia mencoba menemukan nisan yang ada di foto. Belum selesai dengan dua foto pertama, Jason mendapatkan foto ketiga. Sama misteriusnya. Dan dibalik foto tersebut, ada pesan yang sama anehnya : 18 AGUSTUS, HARI KEMATIANMU. Kemudian Jason pun menjelajahi masa lalu, mengumpulkan daftar orang yang mungkin membencinya. Tapi itu semua sia-sia. Ini seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami. Dan ia menyerah.

Di hari berikutnya, saat Jason berkendara dengan istrinya, Kayla, tiba-tiba mobilnya ditabrak dari belakang. Mobil Jason keluar jalur. Untungnya mereka berdua selamat. Tidak ada sedikit pun petunjuk. Bahkan setelah polisi datang dan menyelediki kasus tersebut, semua hanya berakhir pada kesimpulan “Pengemudi mabuk yang tidak sengaja menabrak Jason dan Kayla”.

Tapi tidak demikian dengan Jason. Ia berpikir bahwa kejadian tersebut merupakan ulah orang yang sama, orang yang mengiriminya foto. Mungkin orang tersebut benar-benar ingin membunuhnya tepat pada tanggal 18 Agustus seperti pesan dalam foto. Jason takut. Sendirian. Dan mulai berpikir secara tidak wajar.

Sampai suatu malam, Kayla benar-benar marah. Kayla mengetahui Jason berbohong. Tentang foto-foto, tentang tabrakan yang mereka alami, dan tentang apa yang ia lakukan beberapa hari belakang. Jason tidak punya pilihan. Ia menceritakan semuanya kepada Kayla. Jason juga menceritakan kepada Kayla bahwa sejak foto itu ia terima, pyrophobianya sering kambuh. Padahal sejak menikah dengan Kayla 4 tahun lalu, ia sudah tidak lagi bermimpi buruk. Dan sekarang, malam-malamnya dipenuhi ketakutan. Sesuatu yang disebabkan foto-foto misterius.

Berbeda dengan Jason, Kayla punya phobia terkait dengan kematian. Dan seperti dugaan Jason, Kayla membenci apapun yang menceritakan tentang kematian. Termasuk pesan kematian di balik foto-foto tersebut. Mereka pun berusaha menguak misteri foto-foto tersebut dengan rasa takut. Berdua, satu sama lain saling menghibur, berusaha untuk tidak takut.

Pada akhirnya, Jason dan Kayla cuti dari pekerjaan masing-masing. Penyelidikan Jason mengarahkan mereka ke sebuah kota kecil, Mount Peyta City. Di kota kecil ini Jason dan Kayla menelusuri pemakaman, berharap menemukan makam yang sama seperti yang ada di foto, dan Kayla berharap bisa kembali ke kehidupan mereka yang normal secepat mungkin.

Chuck Cleigh, penjaga makam, membantu Jason. Dengan petunjuk dari Cleigh, akhirnya Jason dan Kayla menemukan lokasi ketiga foto yang diterima Jason. Tapi itu tidak berarti apapun. Hanya ada kebingungan.

Keduanya bertengkar. Kayla tidak suka ketika Jason mulai mengatakan sesuatu tentang kematian. Kayla bosan dengan obsesi Jason tentang foto tersebut. Mengapa tidak melupakannya saja dan kembali hidup seperti biasanya? Dan Kayla meninggalkan Jason sendirian. Kayla pulang. Sementara Jason melanjutkan penyeledikannya.

Bagian terburuk pun terjadi. Di rumah, ketika sendirian, Kayla ditusuk oleh seseorang. Jason pun menangisi apa yang terjadi. Namun sampai sejauh ini ia tidak punya petunjuk apapun tentang siapa yang melakukan kegilaan ini. Sampai pada tanggal 18 agustus, Jason diculik. Kedua tangannya di ikat. Dan ia kembali ke pemakaman, tempat yang sama seperti di foto, kembali ke Mount Peyta City.

Lou alias Mitch, Kembaran identik Jason, adalah dalang di balik semua kejadian buruk. Jason bahkan tidak pernah tahu bahwa ia punya kembaran. Namun semua sudah terlambat. Mitch menyimpan dendam. Ia telah menderita bertahun-tahun sejak ia kecil. Sementara Jason, memiliki kehidupan yang baik. Mitch selalu berpikir, seandainya saja ia yang diselamatkan dari kobaran api dan bukan Jason, tentu ia tidak akan cacat. Dan ia menyalahkan saudara kembarnya sendiri, Jason, atas semua nasib buruk yang ia alami.

Kematian paman Chris, pembunuhan Kayla, tabrakan yang ia alami, semuanya masih berhubungan. Mitch bahkan tahu secara detail tentang semua kejadian 20 tahun lalu. Bagaimana ibu Jason mengelabui semua orang, tentang kecelakaan keluarga Chawkins, dan berbagai rahasia yang tidak pernah Jason ketahui.

Di saat-saat terakhir, Jason berhasil melepaskan diri dari ikatan. Jason berhasil membunuh Doug, kaki tangan Mitch. Mitch sendiri terjatuh di makam yang digali untuk Jason. Dan kali ini, Mitch benar-benar terbakar. Terbakar hidup-hidup di samping makam kedua orang tuanya. 

Kelebihan Buku The Day You Died

Mari kita lihat apa yang membuat buku the day you died layak untuk di baca. Berikut kelebihan-kelebihannya :
1. Gaya Bahasa yang Bagus – Jika ada yang bertanya kepada saya siapa penulis yang memiliki gaya menulis terbaik, maka Jack Lance adalah salah satunya. Walaupun ceritanya rumit, tapi penyampaiannya sangat sederhana. Saya sangat menikmati saat-saat membaca buku ini.

2. Buku Misteri, Tapi Tidak Ada Petunjuk – Bacalah keseluruhan cerita, dan Anda tidak akan pernah bisa memecahkan misteri surat ini. Semua yang dilakukan oleh Jason seolah menuju ke titik terang, tapi semua usaha hanya berakhir dengan kekecewaan. Yang membaca juga penasaran. Bagian terbaik dari buku ini ada di bab-bab terakhir. Cukup puas dengan penjelasan yang ada.

3. Cerita yang Rumit – Siapa yang mengira bahwa kejadian yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan. Tidak ada yang kebetulan. Bahkan cerita tentang kematian paman Chris, juga tidak seperti yang saya bayangkan. Juga tidak pernah dipikirkan oleh Jason dan keluarganya. Kecuali tetangga paman Chris yang merasa bahwa kematian paman Chris bukanlah tragedi bunuh diri. Tetapi pembunuhan.

4. Berhubungan dengan Masa Lalu – Buku ini sering menceritakan kejadian-kejadian di masa lalu. Dan menurut saya, itu sesuatu yang lucu. Siapa pun orang yang menulis cerita masa lalu seperti dalam buku the day you die, pasti punya selera humor yang bagus.

Kekurangan Buku The Day You Died

Pertama, perlu diingat, saya bukan kritikus buku. Saya hanya membaca buku ini sekali saja. Dan pengalaman buruk atau hal-hal yang tidak saya sukai secara pribadi adalah sebagai berikut:

1. Cerita yang Ganjil – Satu-satunya keganjilan terbesar yang ada di buku ini adalah pyrophobia Jason yang kambuh. Saya merasa aneh saja. Setelah 4 tahun hidup tanpa pyrophobia, tiba-tiba Jason berkali-kali mengalami ketakutan yang berlebihan. Padahal ia tidak pernah melihat api. Tapi entah mengapa ia sering bermimpi buruk sejak menerima foto pertama. Ganjil menurut saya.

2. Keganjilan Kedua – Yang lebih aneh lagi, Jason terobsesi dengan foto dan pesan dari orang yang tidak ia kenal. Ketika beberapa orang mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja jika Jason melaporkan pada polisi, Jason lebih memilih untuk melakukan semuanya sendirian. Ganjil kan?

3. Keganjilan Ketiga – Mount Peyta City adalah bagian terpenting dari keseluruhan cerita. Namun, petunjuk yang didapat Jason hanya berasal mimpi. Suatu kebetulan yang lebih aneh lagi. Hanya berasal dari mimpi, Jason benar-benar menyelediki kota tersebut. Bahkan secara beruntung ia mengetahui cerita keluarga Chawkins, keluarganya sendiri.

Penilaian

Saya memberi nilai 78 untuk the day you died. Walaupun ada keganjilan-keganjilan dalam buku ini, namun semua masih baik-baik saja. Paling tidak saya mampu sedikit penasaran dengan buku ini selama beberapa hari.

Kalaupun ceritanya kurang greget, saya hanya mempelajari bagaimana Jack Lance secara sabar menulis menggunakan kalimat-kalimat yang jenius. Sangat baik sekali. Bahkan saya benar-benar ingin menguasai gaya menulis Jack Lance. Luar biasa.

Iklan

13 tanggapan untuk “Review Buku The Day You Died – Jack Lance

Komentar ditutup.