Seandainya Aku Jadi Orang Kaya

Seandainya aku jadi orang kayaSumber gambar: liputan6.com

Baru saja air dari langit berhenti turun. Waktu yang tepat untuk menulis. Dan aku ingin berandai-andai menjadi orang kaya.

Mungkin aku terlihat bagai kambing harga dua kupang. Karena berkhayal bukan pekerjaan orang dewasa.

Anggap saja aku sedang bersiap-siap. Bukankah adat pasang berturun naik?

Jadi, ketika di masa depan Tuhan menganugrahkan kekayaan kepadaku, aku sudah punya gambaran yang jelas apa yang akan kulakukan.

Pertama, aku akan mencari daerah dengan biaya hidup serendah mungkin. Biasanya di pedesaan. Syaratnya, jaringan internet harus sudah lancar dan tidak ada gangguan.

Aku akan menghitung kekayaanku. Semuanya. Dan mulai menghitung berapa lama aku bisa hidup dengan kekayaan tersebut di pedesaan meski tanpa pemasukan plus menghitung inflasi setiap tahun. Maka, aku akan tahu berapa lama lagi kekayaan tersebut habis.

Seandainya setelah menjual semua aset dan segalanya, kemudian aku mendapatkan angka lebih dari 1000 tahun, maka aku tidak akan bekerja seumur hidupku.

Tetapi jika aku mendapatkan angka kurang dari itu, aku akan membuat deposito saja. Tidak berisiko. Jadi, jika bunga yang diberikan sudah lebih dari cukup untuk biaya hidupku, aku juga tidak akan bekerja.

Kedua, aku tidak akan hidup bertimba uang. Aku akan makan sewajarnya saja. Tidak akan berbelanja lebih dari apa yang kubutuhkan. Itu akan membuat kekayaanku tetap terjaga dalam waktu lama.

Paling yang kubutuhkan hanya sebuah komputer canggih saja dan sebuah smartphone. Untuk menyusun semua rencana. Juga untuk menulis tentu saja. Dan untuk mempelajari semua yang kubutuhkan.

Aku akan mencari software-software dan apps premium versi gratis yang kubutuhkan untuk menunjang semua rencanaku. Sangat mudah menemukannya jika aku rajin berselancar di internet dan bergabung dengan forum-forum warez.

Ketiga, aku akan menjalani hikikomori. Setiap 6 bulan sekali aku akan berbelanja kebutuhan makanan yang kubutuhkan. Jadi, aku tidak perlu keluar rumah.

Aku akan hidup sendirian di rumah dan hanya berteman dengan internet. Aku akan menghabiskan hidupku hanya untuk membaca dan menulis. Itu impianku.

Kalau aku sudah bosan dengan membaca dan menulis, meskipun itu sangat tidak mungkin terjadi, aku ingin menjelajah internet lebih dalam lagi.

Internet menawarkan banyak hal. Pornografi, permainan, forum diskusi, film, anime, musik, dan apa saja. Kurasa aku bisa melakukannya setiap hari tanpa kebosanan.

Keempat, aku akan serius mendalami dunia tulis menulis. Karena aku kaya, aku bisa fokus melakukan berbagai percobaan untuk menghasilkan karya yang bagus tanpa memikirkan hal lainnya.

Aku akan terus menulis. Lagi… lagi… dan lagi… sampai aku kelelahan dan menemukan gaya menulisku sendiri. Kemudian aku akan mengajukan buku ke penerbit dengan nama pena. Itu untuk memastikan tidak ada yang tahu identitas asliku.

Jika beruntung, aku akan fokus menulis buku dan terus produktif. Aku akan menghasilkan banyak karya. Siapa tahu beberapa diantaranya akan menjadi best seller.

Kelima dan terakhir, aku akan berfokus mempelajari dunia web dan teknologinya. Untuk menciptakan blog yang sesuai dengan visiku.

Aku akan mengembangkan blog versiku sendiri. Sesuatu yang sudah lama menjadi impianku.

Selama ini aku sangat penasaran untuk mencoba berbagai tips ngeblog, mulai dari desain, pemrograman web, hingga SEO kelas dunia.

Karena hidupku sudah kaya dan tidak harus bekerja, aku punya banyak waktu untuk melakukan percobaanku sendiri dan menyusun teori-teori sendiri.

Dengan dukungan dana yang memadai, kurasa aku sangat bisa mewujudkan visiku dan menciptakan blogku sendiri.

Mungkin hanya itu saja. Di sela-sela semua kegiatanku, mungkin aku hanya minum kopi mahal dan merokok. Dan tentu saja, karena aku tipe pemalas, aku akan sering seperti ikan sepat ketohoran.

Dan ternyata… setelah menulis ini, aku menyadari bahwa aku tidak berbakat jadi orang kaya. Jadi, sebaiknya kembali ke realita dan lebih giat bekerja ha ha ha….

20 tanggapan untuk “Seandainya Aku Jadi Orang Kaya

  1. Orang kaya tentu perlu pengakuan tidak mungkin diam terus dalam rumah.
    Mengkhayal juga enak sekali-sekali bisa kedunia yg diinginkan sesuka hati2, tapi yaitu tadi, harus buru2 bangun dan kembali ke realita πŸ˜€

    Suka

    1. Iya… saya search kata kunci “seandainya aku jadi orang kaya” banyak yg muncul tentang lagu. Jadi nggak gitu bersemangat posting soalnya susah bisa dapat page one. πŸ˜€

      Suka

    1. Iya nggak bekerja dan mau jadi peneliti saja tentang menulis dan pengembangan web.

      Klo cewek nggak kepikiran dah. Soalnya buat saya cuma bikin repot saja ha ha ha…. πŸ˜€

      Suka

  2. Mengkhayal jadi kaya. Semoga saja bisa kesampaian, Shiq. Tapi kalo sudah kaya trus kerjaannya berkutat sama laptop dan hp terus, apa matanya nanti nggak sakit? Lalu, sepertinya sosialisasi dengan makhluk hidup bernama manusia perlu juga loh, maksudnya bukan sosialisasi di dunia maya, tapi berinteraksi secara langsung. πŸ˜€

    Suka

    1. Ha ha ha…. niru judul postingan if i rich, semacam essay populer. Cuma karena daya imajinasi saya rendah jadinya seperti di atas.

      Nggak tahu, sepertinya saya dah nggak bisa bersosialisasi di dunia nyata. Malas aja ha ha ha…. πŸ˜€

      Disukai oleh 1 orang

  3. hmmm… dulu aku sering menghayal kayak gitu mas..
    cuma sekarang aku ingin melawan khayalan seperti itu..
    aku mencoba untuk bertarung di dunia nyata, meskipun semua itu terasa berat.
    aku ingin belajar dari beban kehidupan ini menajdi orang yang lebih kuat. bukan untuk kekayaanya.
    tapi untuk keyakinan bahwa aku bisa dan mampu mengubah keinginan menajdi sebuah kenyataan πŸ™‚

    Suka

    1. Ha ha ha…. klo banyakkan mengkhayal jatuhnya nggak baik. Tapi sesekali boleh lah. Klo keinginan sih yg penting kecukupan saja sudah bersyukur kok πŸ˜€

      Suka

Komentar ditutup.