Berobat ke RSJ Menur Surabaya

Kemarin, tepatnya tanggal 23 juli 2015, saya berobat ke RSJ Menur. Ini adalah pengobatan saya yang ketiga di rumah sakit menur. Sudah 2 hari terakhir obat yang harus saya konsumsi telah habis. Akibatnya, selama 2 hari itu pula saya mengalami masalah untuk tidur. Bahkan saya tidak bisa tidur di malam hari karena terlalu banyak pikiran dan mengalami stress ringan.

Untungnya sekarang persediaan obat telah kembali utuh. Jadi, saya bisa terus mengkonsumsinya secara teratur agar kesehatan saya bisa pulih secepatnya.

Perjalanan saya menuju RSJ menur dimulai pukul 8:30 pagi bersama ibu saya. Kami berjalan sekitar 100 meter melewati jalan niaga mojosari menuju panjer, salah satu tempat yang menjadi rute bus jurusan mojokerto-pasuruan. Pagi itu suasana tidak terlalu ramai. Mungkin karena sebagian penduduk masih menikmati hari ketupat sehingga tidak ada kemacetan.

Sampai dipanjer, setelah 15 menit menunggu akhirnya bus yang dinanti datang juga. Untunglah kami tidak harus berdiri karena cukup banyak kursi kosong. Kami membayar Rp 12.000,00 untuk 2 orang. Turun di japanan.

Tak berapa lama, kami pun naik bus jurusan malang-surabaya. Kami beruntung mendapatkan bus ber-AC dengan tarif normal. Biayanya mungkin Rp 20.000,00 untuk 2 orang. Entahlah. Ibu saya yang membayar. Saya tidak begitu memperhatikan. Kami duduk di kursi kosong di bagian tengah bus. Rasanya dingin dan menyenangkan berada di bus yang ber-AC. Setelah kurang lebih satu jam, kami pun tiba di terminal bungur asih.

Suasananya sangat ramai. Banyak orang yang berlalu lalang tanpa memperdulikan betapa ramai terminal ini. Mereka terlihat sibuk dan tergesa-gesa. Sebagian orang “mungkin” kembali ke perantauan, setelah 3 hari pulang kampung, merayakan hari idul fitri. Entahlah, saya juga tidak terlalu peduli.

Di terminal ini kami masuk ke bus yang menuju bratang. Banyak orang yang berjualan di dalam bus. Ada yang berjualan buku, kue lumpia, pulpen yang memiliki senter dan minuman dingin. Rasa haus membuat saya membeli air mineral dingin merk aqua. Sedangkan ibu saya membeli pulpen yang ada senternya. Katanya buat anis dan ana, adikku.

Tak lama berselang, bus pun sudah penuh. Membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai di bratang. Suasana terminal bratang tidak seramai bungur asih. Sepi. Hanya terlihat satu-dua orang yang terlihat berlalu-lalang.

Kami masuk angkot berwarna putih. Saya tidak tahu jurusan apa, yang jelas angkot ini melewati RSJ menur. 10 menit kemudian, sampailah kami di RSJ menur.

Aku segera mendaftar. Biayanya Rp 15.000,00. Setelah menunggu selama 40 menit, akhirnya kami di panggil. Ibu dan saya pun menemui dokter.

“Bagaimana keadaannya” tanya dokter ramah kepadaku.

” sudah baikan dok” jawabku singkat.

” Sekarang perkembanganya bagaimana bu” kata dokter bertanya pada ibuku.

“Sekarang sudah sehat dok. Sudah mampu jualan sendiri” ibu menjelaskan keadaanku.

” Ya sudah…, ada keluhan lain mas”

” Saya tidak bisa tidur malam dok” aku mulai menjelaskan

“Mas nya mengkonsumsi kopi di sore hari?”

” iya dok”

” Kalau begitu kurangi ngopinya agar bisa tidur.

Setelah itu bla bla bla berbasa-basi dan dokter itu pun akhirnya menulis resep obat. Kami pun meninggalkan dokter yang terlihat baik itu.

Ibu menebus obat-obatan yang harus saya konsumsi. Harganya kurang lebih Rp 800.000,00 termasuk biaya konsultasi tadi. Harga yang mahal bagiku. Itulah mengapa aku ingin cepat sembuh. Sayang uang segitu harus dipakai untuk berobat. Begitulah perjalananku kemarin ketika berobat ke RSJ menur.

9 tanggapan untuk “Berobat ke RSJ Menur Surabaya

  1. Semoga cepat sehat kak Shiq. Semoga kopi dan rokoknya juga bisa dikurangi. Semoga Ana dan Anis suka pulpennya. 🙂

    Suka

  2. Mas, semoga cepat sembuh ya, apa pun penyakitnya pasti ada obatnya, kita harus sabar dan terus berusaha, semangat ya Mas. Itu saran dokternya dituruti supaya cepat sembuh Mas :hihi. Semangat terus ya Mas, semoga semua selalu dalam keadaan baik di bawah lindungan Tuhan :)).

    Suka

  3. Cepet sembuh kak… 🙂
    Gimana kondisi surabaya pas lebaran gini? macet? belum sempet balik kosan nih, kebetulan deket menur juga.

    Suka

  4. Sejak kapan suka menulis, Mas?
    Aku baca2 banyak juga nih. Gak bosen. Mengalir dan enak dibaca.

    Btw, saya juga pernah merasa banyak mengeluarkan uang untuk berobat. Semoga sehat selalu, Mas.

    Suka

Komentar ditutup.