Kategori: Buku Harian

Amboi, Laptop Sudah Sembuh!

Laptop rusak

Sumber gambar: hoo-tronik.com

Di bulan Mei 2017, pertama kalinya laptop rusak berat. Monitornya menjadi hitam. Dilihat kondisinya secara sekilas, kerusakan bukan pada perangkat lunak atau instalasi OS. Windows, melainkan monitornya yang bermasalah.

Ketika pergi ke tukang service komputer, mereka merekomendasikan untuk mengganti monitor laptop dengan biaya Rp700 ribu. Mengingat harga laptop tersebut dulu hanya Rp1 juta (bekas), aku memilih untuk merelakan laptop tersebut dan berencana membeli laptop baru saja tahun depan.

Meski sempat kembali normal selama beberapa minggu, pada akhirnya laptop tersebut benar-benar pensiun dan tidak dapat digunakan lagi.

Rasanya campur aduk waktu itu karena laptop tersebut memegang peranan vital dalam keberlangsungan hobi menulis di blog. Kendati sempat sedikit putus asa, akhirnya aku ngeblog bermodal telepon cerdas selama hampir 7 bulan terakhir.

Lanjutkan membaca “Amboi, Laptop Sudah Sembuh!”

Desember 2017: Harga Buah Naga Termurah Sepanjang Tahun

Harga buah naga desember 2017

Sumber gambar: manfaatbuahan.com

Di bulan Desember 2017 ini, harga buah naga yang murah meriah bagai denai gajah lalu. Pasalnya, dibanding bulan-bulan sebelumnya, harga buah naga di pasaran di bulan ini merupakan harga terendah sepanjang tahun 2017.

Berdasarkan Detik, harga buah naga di petani hanya Rp2.000,00/Kg. Bahkan menurut Jawa Pos, harga di petani hanya Rp1.500,00/Kg.

Hal ini disebabkan adanya panen raya buah naga yang terjadi pada bulan Desember dan Januari sehingga jumlah buah naga di pasaran membludak dan harganya merosot tajam.

Lanjutkan membaca “Desember 2017: Harga Buah Naga Termurah Sepanjang Tahun”

Hari yang Sibuk (01)

Selasa.

Dapat penjualan yang lebih. Rasanya menyenangkan jika teringat 3 hari yang misterius. Sayangnya, sekitar pukul 4 sore mulai turun hujan. Tidak ada lagi pembeli.

Hingga pukul 6, hujan masih turun. Gerimis saja. Aku nekat pulang dari pasar saja. Basah sedikit.

Sampai di rumah minum kopi setengah cangkir. Kemudian tidur. Dingin membuatku berlayar ke pulau kapuk dengan mudah. Berselimut dan benar-benar tidur.

Lanjutkan membaca “Hari yang Sibuk (01)”

3 Hari yang Misterius

3 Hari yang MisteriusSumber gambar: Kompasiana.com

Sejak aktif terlibat dalam berdagang bersama orang tua sekitar dua tahun lalu, baru kali ini aku mengalami kejadian yang sangat aneh. Beberapa hari yang lalu, selama tiga hari berturut-turut, penjualan menurun drastis.

Biasanya, di siang hari, rata-rata bisa dapat penjualan hingga 200 ribu. Kalau sedang berair rongkong, bisa dapat sampai 300-400 ribu. Jam kerjanya antara pukul 12 hingga pukul 4 sore.

Tetapi tiga hari itu, meski tidak hujan dan hari sedang panas, aku hanya dapat antara 30-50 ribu saja. Kejadian pertama selama dua tahun terakhir dan terjadi 3 hari berturut-turut.

Lanjutkan membaca “3 Hari yang Misterius”

Mojosari: Musim Mangga Podang 2017

Foto mangga podangSumber gambar: Tironmakmur17.wordpress.com

Bulan Oktober ini seperti bulan jatuh dalam ribaan. Setelah munculnya semangka dengan harga sangat murah, di bulan ini juga mulai muncul mangga-mangga podang.

Boleh dikatakan mangga podang merupakan jenis mangga pertama yang kami jual tahun ini. Berkaca pada tahun lalu, di mana kami mengalami kesulitan menjual mangga, tahun ini kami memulai semuanya dengan baik.

Mangga podangnya selalu habis terjual. Walaupun ingatanku seperti biang-biang kain, kurasa setidaknya sudah 3 sampai 4 kali pasokan dan semuanya lancar.

Lanjutkan membaca “Mojosari: Musim Mangga Podang 2017”

Oktober 2017 : Kejutan Harga Semangka yang Murah

Sumber gambar : kabardunia.com

Jika bulan lalu kami mendapat garbis dengan harga miring dan menjualnya dengan harga normal, maka di akhir September dan awal Oktober, harga semangka benar-benar murah.

Baik semangka merah tanpa biji dan semangka Inul (lonjong dan kuning), keduanya hanya dibandrol Rp 5.000,00/Kg.

Itu merupakan harga jual termurah sepanjang tahun 2017. Yang menggembirakan, dengan harga tersebut, kami sudah mengantongi untung yang lumayan besar.

Lanjutkan membaca “Oktober 2017 : Kejutan Harga Semangka yang Murah”

Malam Hari, Merenung, Memandang Langit, dan Rasa Sepi

Memandang Langit di malam hariSumber gambar : Download-wallpaper.com

Hari ini aku sedikit lembur karena bapak harus menghadiri undangan tetangga yang menikah. Aku baru pulang dari pasar sekitar pukul tujuh malam.

Seperti yang sudah kukatakan, akhir-akhir ini aku punya banyak waktu luang di malam hari. Dan aku masih menyesuaikan diri dengan perubahan rutinitas dalam hidupku.

Malam ini, sepulang dari pasar, aku membeli secangkir kopi untuk menemani menghambur-hamburkan waktu. Awalnya aku ingin menikmati malam di halaman belakang rumah, cuma lampunya rusak sehingga yang tersisa hanya kegelapan. Maka…aku berpindah ke teras, mengambil sebuah bantal, kemudian mulai menulis sambil tidur-tiduran.

Lanjutkan membaca “Malam Hari, Merenung, Memandang Langit, dan Rasa Sepi”

Garbis-Garbis di Bulan Agustus

Garbis-Garbis di bulan agustusSumber gambar : Ptjlo.co.id

Musim garbis sudah berlangsung sejak Mei 2017 dan kini memasuki bagian akhir. Tidak ada lagi garbis kretek, hanya garbis-garbis bisma.

Penjualan garbis pun tidak banyak. Beberapa kali bapak memasok garbis sebanyak 50-an Kg saja. Itu pun tidak habis. Meskipun cuacanya sangat panas dan cocok untuk minum es garbis, sepertinya minat masyarakat sudah jauh menurun dibanding ketika bulan puasa beberapa waktu yang lalu.

Lanjutkan membaca “Garbis-Garbis di Bulan Agustus”

Anak yang Memukuli Ibunya

Anak memukul ibunyasumber gambar : Jurnalsumut.com

Kehidupan di pasar tradisional cukup beragam. Mulai dari pengemis-pengemis kecil, orang-orang bernasib malang, persaingan pedagang, hingga pencurian. Dan dua hari yang lalu ada anak yang memukuli ibunya di dalam pasar.

Siang itu, karena aku ingin buang air kecil, kutinggalkan lapak buah dan menuju ke kamar mandi umum yang tak jauh dari lapakku.

Ada kerumunan di depan kamar mandi. Menurut percakapan yang kudengar, ada anak yang memukuli ibunya sendiri. Aku melihat seorang bapak, mungkin berusia akhir 30-an atau awal 40-an, memukuli nenek-nenek dengan kayu.

Lanjutkan membaca “Anak yang Memukuli Ibunya”

Musim Gelitu 2017 : Kembali Berharap

Musim gelitu tahun 2017

Sumber gambar : vemale.com

Tahun lalu musim gelitu mulai terjadi di bulan September. Tahun ini gelitu sudah ada sejak awal bulan Agustus ini 2017.

Aku lupa berapa kali bapak memasok gelitu, seingatku baru dua atau tiga kali saja. Beruntungnya, sejauh yang kulihat, sekilas gelitu-gelitu itu terjual dengan baik. Bahkan di pasokan terakhir, 5 keranjang gelitu habis dalam setengah hari.

Padahal pasokan tersebut rencananya untuk persediaan selama dua hari.

Aku senang. Setidaknya aku optimis untuk melalui musim gelitu tahun ini.

Sayangnya, pasokan gelitu hanya datang setiap dua hari sekali. Itu pun jika tidak telat dan molor.

Lanjutkan membaca “Musim Gelitu 2017 : Kembali Berharap”