Gara-Gara Tidak Bisa Tidur

cewekcantikngantuksaatkerja.jpg

Sumber GAmbar: aslicirebon.com

Sebagai penderita skizofrenia, saya harus rutin minum obat. Obat antipsikotik yang biasa saya konsumsi adalah risperidon dan clozapine. Sedangkan untuk mengatasi efek sampingnya, dokter meresepkan heximer.

Semua berjalan baik-baik saja ketika saya mengkonsumsi obat tersebut selama beberapa bulan. Tidak ada keluhan apapun. Sampai suatu ketika dokter mengganti clozapine dengan obat lain (saya lupa apa namanya). Katanya obat pengganti tersebut harganya lebih mahal. Dan saya mengartikannya sebagai obat yang lebih baik dari sebelumnya. Sayangnya, saya tidak cocok dengan obat baru.

Obat baru tersebut memang membuat saya lebih mudah untuk tidur, namun efeknya terlalu ekstrim. Ketika saya mengkonsumsi obat tersebut, saya tidurnya sering kebabalasan, bahkan pernah tertidur sampai 12 jam. Langsung saja konsultasi ke dokter lagi. Kemudian akhirnya dokter tersebut memberi obat clozapine seperti sebelumnya.

Anehnya, hal serupa terjadi lagi. Rata-rata saya tidur selama 10 jam setiap hari setelah mengkonsumsi clozapine. Awalnya saya kira tubuh saya cuma butuh penyesuaian saja, lama kelamaan nanti siklus tidur saya akan kembali normal. Namun setelah beberapa kali menggunakan clozapine, yang awalnya sudah cocok, sekarang efeknya sama saja seperti obat “lebih mahal” yang diberikan sebelumnya.

Kemudian akhirnya beberapa hari yang lalu konsultasi lagi dan dosis clozapine dikurangi dari satu pil menjadi setengah pil saja (itu berarti saya mengkonsumsi 12,5 Mg, dosis terendah untuk dikonsumsi penderita skizofrenia). Sayangnya, sampai hari ini pun saya masih bermasalah dengan jam tidur yang terlalu lama tersebut.

Prasangka Buruk dengan Dokter

Gara-gara kejadian di atas sekarang saya malah berprasangka buruk dengan dokter. Maklum saja, saya konsultasinya ke dokter di RSJ Menur yang menangani banyak pasien sekaligus, jadi mulai berpikir dokternya salah mengambil keputusan dalam pemberian resep. Masalah lainnya adalah kenyataan bahwa dokter yang menangani saya bergonta-ganti. Dokternya biasanya cuma membaca track record kesehatan saya dari catatan dokter-dokter sebelumnya, kemudian mengajukan beberapa pertanyaan dan keluhan apa saja yang saya alami, baru menulis resep.

Ada juga fasilitas konsultasi dengan dokter spesialis di RSJ Menur, tapi pasti harganya lebih mahal. Jadi saya tidak pernah serius memikirkannya.

Gara-gara pemberian resep baru tadi (padahal saya tidak pernah mengeluh ketika diberi clozapine), prasangka buruk saya adalah jangan-jangan saya dipakai sebagai kelinci percobaan terhadap obat baru oleh dokternya. Dan percobaannya gagal.

Nah, gara-gara kejadian tersebut akhirnya saya mencari informasi di internet tentang clozapine. Sampai sekarang saya tahu kalau obat ini cuman sebagai obat antipsikotik saja, yang juga mengotrol zat kimia di dalam otak seperti dopamin. Namun belum saya dapatkan korelasi antara clozapine dan efek samping ngantuk berat yang saya alami (biasanya berhubungan dengan zat melatonin, zat kimia yang menimbulkan rasa kantuk).

Setelah bilang ke Ibu kalau saya tidurnya terlalu lama gara-gara minum clozapine, Ibu bilang kalo bisa tidur tanpa minum obat bisa dilakukan, jangan diminum saja clozapine. Tapi setelah mencari tahu di internet, ada informasi seperti ini:

Anda tidak dianjurkan untuk menghentikan konsumsi clozapine secara tiba-tiba karena dapat berpengaruh kepada pengobatan yang bersifat jangka panjang. Ikuti anjuran dokter untuk mengkonsumsi clozapine sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dokter akan mengurangi dosis secara bertahap jika memang perubahan diperlukan selama proses pengobatan berlangsung.”- Alo Dokter.

Nah, jadi takut deh untuk berhenti minum clozapine sekarang. Walau sebenarnya saya masih bisa tidur meskipun tanpa minum obat tersebut. Di sisi lain, saya tidak mau dong setiap hari tertidur selama 10 jam atau lebih karena banyak kegiatan yang harus saya selesaikan. Pada akhirnya, saya akan terus memakai clozapine selama sebulan ke depan (mungkin memang tubuh saya butuh penyesuaian lagi karena pernah berhenti minum clozapine). Tapi kalau efek ngantuk berat masih saya alami, saya akan menghentikan minum clozapine.

Gara-Gara Tidak Bisa Tidur

Maksud saya tidak bisa tidur adalah jam tidur saya yang penuh kekacauan. Kadang saya tidur jam 11 malam, kadang jam 2 pagi, bahkan pernah baru tidur ketika sudah pukul 7 pagi. Efek dari clozapine pun aneh-aneh. Kadang baru 10 menit minum, saya langsung mengantuk. Tapi pernah juga kejadian setelah minum clozapine tubuh saya tidak mengantuk sama sekali dan tidak tidur selama beberapa jam ke depan.

Kegagalan menentukan berapa lama efek obat bereaksi itulah yang menyebabkan jam tidur saya berubah-ubah. Apalagi kalau saya sampai lupa minum obat, jam tidur jadi terganggu dan berubah.

Gara-gara saya tidak tidur di jam-jam malam, orang tua saya selalu marah-marah. Saya jadi agak bersalah. Tapi mau bagaimana lagi, walau saya sudah berusaha tidur, terkadang mata memang tidak bisa tidur begitu saja walau sudah minum obat.

Pernah juga saya tidak tidur sampai pagi, akibatnya ibu saya melarang untuk jualan (dengan ngomel-ngomel tentu saja) dan menyuruh untuk tidur saja.

Nah, pernah juga saya melakukan percobaan untuk tidur tanpa minum obat. Bisa tidur, tapi masalahnya tidurnya Cuma 4 jam saja ha ha ha….. Ketika terbangun sih sudah bugar dan tidak terjadi apa-apa. Masalah baru timbul ketika siang hari, saya jadi mengantuk. Dan ini sudah beberapa kali kejadian seperti itu.

Akhirnya kemarin saya memutuskan untuk mencoba mengatur jam sirkardian dan tidur secara teratur dengan menggunakan obat. Target saya adalah tidur pada antara pukul 10 – 12 malam. Jadi saya akan mulai meminum obat pada pukul 9 malam.

Ritme Sirkardian

Manusia memiliki “alarm tubuh” yang disebut ritme sirkadian. Ritme inilah yang mengatur kapan waktu tidur dan kapan waktu bagun (lebih lanjut baca di wikipedia).

Nah karena sepertinya ketidakteraturan tidur yang saya alami adalah gara-gara ritme sirkadian yang kacau, maka saya berusaha untuk mulai tidur dengan lebih teratur agar mendapatkan tidur yang nyenyak.

Setelah baca di sana sini, penyebab utama kacaunya ritme sirkadian dan berapa lama efek clozapine mempengaruhi tubuh saya adalah (sesuai dengan 12 aturan tidur sehat WHO) :

  • Rokok – Jangan merokok beberapa jam sebelum tidur. Rokok mengandung nikotin yang dapat meningkatkan semangat karena berefek sebagai neurostimulan. (Saya perokok)
  • Jangan mengkonsumsi kafein atau obat yang mengandung kafein beberapa jam sebelum tidur. Karena kafein sebagai stimulan, dapat meningkatkan denyut jantung sehingga tubuh dapat terjaga sepanjang malam. (Saya minum kopi).
  • Jangan menggunakan ranjang untuk aktivitas lain selain tidur. Aktivitas lain seperti membaca, nonton TV, makan, telepon. Kebiasaan menggunakan ranjang untuk aktivitas lain membuat kebiasaan untuk terjaga ketika berbaring. (Saya suka nonton TV sambil tiduran)

Dengan demikian, agar ritme sirkardian saya kembali normal, saya tinggal tidak merokok sebelum tidur. Itu mudah. Lalu untuk minum kopi, setidaknya butuh waktu sekitar 12 jam untuk menghilangkan kafein dalam tubuh. Jadi, jika target saya adalah tidur antara jam 10-12 malam, maka saya hanya boleh minum kopi dibawah pukul 10 pagi. (Ini sulit karena saya sudah terbiasa minum kopi pada antara jam 12 – 3 siang. Tapi bisa diusahakan). Dan untuk kebiasaan nonton TV sambil tidur, rasanya mudah saja melakukannya.

Selain itu, kemarin saya juga membeli sekotak susu agar memudahkan saya untuk tidur di malam hari. Segelas susu hangat sebelum tidur juga menjadi solusi untuk tidur nyenyak pada malam hari. susu kaya akan triptofan yang menghasilkan serotonin. Tingginya kalsium di susu juga bisa membuat triptofan di otak menjadi melatonin (National Geographic).

Nah semoga saja setelah berbagai usaha diatas saya mendapatkan ritme sirkadian tidur antara pukul 10-12 malam dan bangun pada pukul 6 – 8 Pagi.

Apakah Anda pernah bermasalah dengan tidur? Lalu apa yang Anda lakukan agar tidur tepat waktu dan bangun di pagi hari dengan keadaan segar? Bagikan di kotak komentar yang telah disediakan.

64 tanggapan untuk “Gara-Gara Tidak Bisa Tidur

    1. Skizofrenia itu gangguan jiwa. Klo insomnia adalah penyakit sulit tidur. Tapi mayoritas pendwrita skizofrenia biasanya juga otomatis kena insomnia, makanya disurug minum obat antipsikotik agar bisa terlelap.

      Disukai oleh 1 orang

  1. Mmm, bukan masalah tdur sih mas, tp kl ujian gni, biasa wayangan, jam sgni bru kelar belajar hihi.
    Saran : cb nge-gym mas, atau rutin gogging, nnt insya Allah tdur teratur, soalnya kan capek trs tdurpun pulas hehe. Kmrin Cinta ngerasain pengaruhnya wktu mau operasi, mskipun Cinta agak gmuk postur tubuhnya tp alhamdulillah bgtu dicek smuanya normal, jd operasi pun brjln lancar hehe *eh lah koq malah curcol 😅

    Suka

    1. Iya. Dulu waktu mahasiswa sih sering kelelahan karena belajar. Tapi sekarang kerja jadi penjual buah enteng sekali. Kerja seharian masih aja nggak lelah2 ha ha ha……

      Disukai oleh 1 orang

  2. Mungkin untuk membantu supaya cepat tidur bisa lebih banyak melakukan olah raga bisa di siang hari atau pas malam nya.. Biasanya kalau rutin berolah raga tidur nya bisa lebih cepat dan pas bangun juga bisa terasa lebih segar lagi badan nya..
    Semoga masalah tidur nya bisa tertatasi ya 🙂

    Suka

  3. Papahku abis kena stroke dan di bulan kedua pasca stroke, insomnia. Itu amat sangat mempengaruhi kondisi emosional beliau. Semoga terakhir kali beliau insomnia. Agak trauma aku. Sudah diresepkan obat penenang tp ngga ngefek tuh. Palingan tidur cuma 3 jam doang.

    Suka

  4. Klo aku tidur sehari paling cuma 6-7 jam aja, klo shiqa bs tidur mpe 12 jam sehari itu brarti 2x lipet tidur aku, tp klo aku ga bs tidur ya olahraga seringnya sih di kasur ky sit up sbelum tidur, atau yoga krn yoga kan ada pengaturan pernapasan biar badan jd rilex

    Suka

  5. ilmu,,, terimakasih postingannya… alhamdulillah, aku ngga punya masalah dalam tidur… jam 10 malam, mata otomatis udah merem sendiri… tapi ada masa masa ngga bisa tidur karena pikiran, biasanya yaaa dzikiran atau baca… lama lama ngantuk hehe 🙂

    Suka

    1. Iya mbak yg banyak bersyukur. Tidur aja itu nikmat sekali. Baru tahu rasanya sulit tidur dan menganggu mood. Kayaknya gara2 saya kurang bersyukur dalam menjalani aktivitas sehafi-hari.

      Disukai oleh 1 orang

  6. saya biasanya memang susah tidur sehabis minum kopi. ya solusinya, nunggu aja sampai ngantuknya datang. hehe. biasanya dengerin lagu. ntar ketiduran sendiri. 😀

    Suka

  7. Kalau saya susah tidur klo pas siang tidurnya kelamaan. Pas tidur malam ya tidur2an aja mata merem tp ga tidur juga bisa 2 jam begitu ya lama2 tidur juga sih. Klo mau gampang tidur malamnya saya harus cape secape-capenya beraktifitas, kepala kena bantal langsung molor haha.

    Suka

Komentar ditutup.