10 Kata yang Sering Salah dalam Penulisannya

Kata yang sering salah penulisannya
Sebagai penulis pemula, saya terkadang melihat-lihat kamus Bahasa Indonesia online untuk menambah jumlah kosa kata yang saya miliki. Dengan demikian, tulisan saya “mungkin” akan lebih hidup dan tampak cantik. Tapi itu tidak semudah yang saya bayangkan.

Jangankan untuk memperindah kalimat dengan menggunakan kosa kata yang tepat atau mencari sinonim yang bagus sehingga tulisan tidak membosankan, dalam penulisan kata-kata pun saya sudah merasa kesulitan.

Bukan kesalahan fatal, tapi akan lebih bagus seandainya kita, sebagai penulis, mulai membudayakan penggunaan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar sehingga nantinya Bahasa kita berkembang dengan pesat dan memiliki variasi kata seperti Bahasa Inggris.

Apakah Anda ingin mempelajarinya juga?

Jika ya, maka berikut adalah 10 kata yang sering salah dalam penulisannya. Semoga setelah membaca postingan ini kita bisa menulis dengan benar sesuai dengan aturan penulisan.

1. Praktik, Bukan Praktek

Salah satu kata yang paling sering salah dan digunakan secara umum adalah kata praktik. Cobalah mengetik di Google dengan kata ”praktik” untuk frasa apapun. Misalnya kalimat “praktik SEO pertamaku”, maka Google secara otomatis akan menampilkan hasil pencarian untuk kata “praktek SEO pertamaku”, bukan praktik.

Oleh karena itu, agar Google menampilkan hasil yang benar, mulai sekarang mari kita populerkan penggunaan kata praktik. Setidaknya kita berusaha agar orang-orang menggunakan kata sesuai dengan kaidah yang benar.

Arti Kata Praktik

1. Pelaksanaan secara nyata apa yang disebut dengan teori : teorinya mudah, tetapi praktiknya sukar.
2. Pelaksanaan pekerjaan (tentang dokter, pengacara, dan lain-lain) : praktik dokter dibuka mulai pukul 15:00.
3. Perbuatan menerapkan teori (keyakinan dan sebagiannya) : aturan tersebut menemui kesukaran dalam praktiknya.

Berpraktik/ber-prak-tik/: Melakukan (melaksanakan) pekerjaan (tentang dokter, pengacara, dan sebagiannya)

Mempraktikkan/mem-prak-tik-kan/: melakukan (apa yang tersebut dalam teori, pelajaran, dan sebagiannya); melaksanakan; menunaikan: Ia mempraktikkan ajaran Buddha.

2. Sekadar, Bukan Sekedar

Dalam percakapan sehari-hari, kata sekedar lebih sering digunakan daripada sekadar. Padahal kata sekedar tidak ada di dalam kamus kamus Bahasa Indonesia. Dan kesalahan tersebut berlanjut hingga penulisan. Orang awam lebih sering menggunakan kosa kata yang salah, yakni sekedar.

Jadi, kesalahan ini harus segera kita akhiri dan mulailah menulis menggunakan kata yang benar, yakni sekadar.

Arti Kata Sekadar

1. Sesuai atau seimbang dengan; menurut keadaan (kemungkinan, keperluan, dsb); sepadan : Ia berbicara sekadarnya saja.
2. Hanya untuk: semua itu sekadar olok-olok.
3. Seperlunya; seadanya: hal itu akan kuceritakan sekadarnya.

3. Risiko, Bukan Resiko

Resiko lebih familiar digunakan daripada risiko. Padahal tidak ditemukan kata resiko dalam kamus Bahasa Indonesia, melainkan kata risiko. Jangankan orang awam, media-media besar pun sering menggunakan kata resiko sehingga kesalahan ini terus terjadi turun menurun sampai lintas generasi.

Bagi Anda pecinta Bahasa Indonesia dan penulis, mulai sekarang mari kita gunakan kata risiko agar kesalahan ini segera berakhir.

Arti Kata Risiko

Risiko/ri-si-ko/ akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan : apa pun risikonya, saya akan menerimanya; dia berani menanggung risiko dari tindakannya itu.

4. Silakan, Bukan Silahkan

Satu lagi kata yang juga sering salah dalam penulisan adalah kata silakan. Kata tersebut diambil dari kata dasar sila yang berarti sudilah kiranya (kata perintah yang halus).

Dulu saya sering salah juga. Namun syukurlah semua berakhir karena saya mengetahui bahwa penulisan yang benar adalah silakan, bukan silahkan.

Arti Kata Silakan

Silakanlah/: silakan.

Silalah/si-la-lah/: silakan.

Menyilakan/me-nyi-la-kan/: minta (menyuruh, mengajak, mengundang) dengan hormat supaya: Tuan rumah menyilakan tamu-tamu masuk.

Tersila/ter-si-la/terserah; pulang maklum kepada:

Mempersilakan/mem-per-si-la-kan/:Minta secara lebih hormat supaya.

5. Nasihat, Bukan Nasehat

Siapa yang mengira bahwa kata nasehat yang sering kita dengar dan kita gunakan merupakan salah satu kata yang bernilai salah jika dilihat dalam tata bahasa. Saya sendiri baru menyadarinya dan mulai menggunakan kata nasihat dalam tulisan saya.

Kata ini juga merupakan salah satu kata yang sering salah dalam penulisannya. Jika Anda membaca, maka pasti Anda sering menemukan kata nasehat secara berulang-ulang. Jadi, mari kita akhiri kesalahan umum tersebut sehingga Bahasa Indonesia menjadi lebih berkembang.

Arti Kata Nasihat

1. Ajaran atau pelajaran baik; anjuran (petunjuk, peringatan, teguran) yang baik: lebih baik kuturuti nasihat dari ibu;Ia memperoleh nasihat dari kepala kantor.
2. Ibarat yang terkandung dalam sebuah cerita dan sebagiannya; moral: cerita itu mengandung nasihat bagi kita sekalian.

Nasihat agama: nasihat yang berasal dari ajaran agama.

Nasihat genetika : upaya seseorang atau lembaga untuk memberikan nasihat tentang sifat dan cara penurunan suatu kebakaan dari suatu generasi ke generasi berikutnya, terutama berkaitan dengan penyakit atau kelainan fisik agar diketahui cara pencegahan atau pengobatan sehingga tidak menurun.

Menasihati/me-na-si-hati/ memberi nasihat kepada : tidak ada yang menasihati anak itu, kepala satuan keamanan menasihati anak buahnya supaya tetap waspada dan disiplin.

Menasihatkan/me-na-si-hat-kan/ 1.memberi nasihat kepada : Ibu menasihatkan anak-anaknya supaya belajar dengan tekun dan rajin. 2. Menganjurkan : Kepala desa menasihatkan agar penduduk desa tetap tinggal di rumah masing-masing.

Penasihat/pe-na-si-hat/ orang yang memberi nasihat dan saran; orang yang menasihati: Dalam kepanitiaan itu, ia diangkat sebagai penasihat.

6. Utang, Bukan Hutang

Kata selanjutnya yang sering salah dalam penulisan kata utang. Biasanya kita lebih suka menggunakan kata hutang. Padahal itu merupakan kata yang salah meskipun “terlihat” meyakinkan dan benar karena sudah umum dipakai.

Namun di dalam kamus saya hanya menemukan kata utang dan tidak ada kata hutang. Jadi, mulai sekarang gunakan kata utang dan tinggalkan kata hutang.

Arti Kata Utang

1. Uang yang dipinjam dari orang lain: Ia membayar utang di bank.
2. Kewajiban membayar kembali apa yang sudah diterima : utang emas boleh dibayar, utang budi dibawa mati.

Utang budi / mendapat kebaikan hati dari orang lain dan wajib dibalas.

Utang kayu arang/ utang yang tidak akan dibayar.

Utang nyawa/ tertolong hidupnya karena pertolongan orang lain.

Utang piutang/uang yang dipinjamkan dari dan yang dipinjamkan kepada orang lain.

Berutang/ mempunyai utang (kepada): kepada teman-teman, saya tidak berutang sesen pun.

Mengutangi/ memberi pinjaman kepada; memberi pinjaman barang barang seperti pinjaman uang.

Mengutangkan/ meng-u-tang-kan/ meminjamkan uang atau benda kepada seseorang; memperutangkan.

Utangan/ 1. Yang diperoleh karena berutang;2. Yang berutang.

Perutangan/per-u-tang-an/ perihal utang- berutang; yang memberi utang/ yang berutang.

Memperutangi/ mem-per-u-tang-i/ mengutangi.

7. Antre, Bukan Antri

Sekilas kita akan menganggap bahwa antri merupakan kata baku. Padahal itu salah. Yang benar adalah kata antre. Jadi, biasakan menggunakan kata yang benar ya….

Arti Kata Antre

1. Berdiri berderet-deret memanjang menunggu untuk mendapat giliran (membeli karcis, mengambil ransum, membeli bensin, dan sebagiannya);
2. Antrean
Mengantre/ meng-an-tre/ berdiri dalam deretan memanjang sambil menunggu giliran untuk dilayani mengambil (membeli dan sebagiannya) sesuatu;

Antrean/an-tre-an/ deretan orang, barang olahan, atau unit yang sedang menunggu giliran untuk dilayani, diolah, dan sebagiannya.

Pengantre/ orang yang mengantre.
Pengantrean/ peng-an-tre-an/ proses, cara, perbuatan mengantre.

8. Zaman, Bukan Jaman

Kata yang ini cukup membingungkan karena porsi penggunaannya setara. Terkadang Anda akan menemukan kata zaman, terkadang Anda akan menemukan kata jaman. Jadi, zaman atau jaman?

Sayangnya, ditemukan kata zaman di dalam kamus, namun tidak ada kata jaman. Jadi, kata yang benar adalah zaman. Sekarang tidak ada alasan untuk menggunakan kata yang salah lagi, bukan?

Arti Kata Zaman

1. Jangka waktu yang panjang atau pendek yang menandai sesuatu; masa : Zaman nazi sudah berakhir.
2. Kala; waktu: akhir zaman; penghabisan masa kehidupan kita; ketinggalan zaman: sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan; sudah dimankan zaman: sudah kuno.

Zaman bahari : kurun waktu yang sudah sangat lama, lampau; zaman purba.

Zaman baheula : zaman dahulu.

Zaman batu : bagian dari zaman prasejarahketika manusia hidup di gua-gua.

Zaman dahulu : Masa yang telah lampau.

9. Respons, Bukan Respon

Salah satu kata aneh yang baru saya pelajari. Mayoritas penulis lebih sering menggunakan respon tanpa huruf S. Sepertinya kata itu benar, namun sebenarnya salah. Penulisan yang benar adalah respons dengan menggunakan huruf S.

Arti Kata Respons

Respons/res-pons/ tanggapan; reaksi; jawaban : respons masyarakat terhadap rencana perbaikan sangat baik.

Merespons/me-res-pons/ memberikan respons, menanggapi.

10. Apotek, Bukan Apotik

Coba cari kata apotic dalam kamus Bahasa Inggris, maka Anda tidak akan menemukannya karena apotek (serapan yang benar) berasal dari Bahasa Belanda, yaitu Apotheek. Jadi, tidak ada alasan untuk terus menggunakan kata apotik, gunakan kata apotek.

Arti Kata Apotek

Apotek/apo-tek/ Toko tempat meramu dan menjual ibat berdasarkan resep dokter serta memperdagangkan barang medis; rumah obat;

Apotek hidup : sebagian tanah yang ditanai tanaman obat-obatan untuk keperluan sehari-hari.
Perapotekan/per-a-po-tek-an/ hal atau tentang Apotek.

Kesimpulan

Masih banyak lagi kata yang sering ditulis dengan salah. Sebelum saya memberikan lebih banyak kosa kata di masa depan, saya kira merupakan tindakan bijaksana jika Anda mempraktikkan kosa kata di atas untuk menyusun kalimant-kalimat jenius Anda.

Biasakan menggunakan kata yang benar dan Anda akan melihat tulisan yang Anda ciptakan menjadi lebih cantik karena sesuai dengan tata bahasa yang ada.

Apakah Anda sudah benar menggunakan kata-kata di atas? Atau masih sering melakukan kesalahan? Bagikan pengalaman Anda di kotak komentar.

24 tanggapan untuk “10 Kata yang Sering Salah dalam Penulisannya

  1. Ada juga kata yang salah dalam penggunaannya seperti kata ‘secara’. Banyak orang yang menggunakan kata ‘secara’ bukan seperti arti yang ada dalam kamus KBBI.

    Suka

  2. masih ada lagi mas, ini saya ketahui waktu proses editing novel dan ngajarin anak ngerjain PR soal kata baku dan tidak baku.

    analisis, bukan analisa. izin, bukan ijin. aktivitas, bukan aktifitas, napas bukan nafas. pikir, bukan fikir. dan rasanya masih banyak lagi.

    memang mesti hati-hati menulis apalagi kalau niatnya mau diterbitkan. tidak ada salahnya punya kamus besar bahasa Indonesia. toh sudah ada juga aplikasinya di smartphone

    Suka

  3. Wah, bukannya ‘nasehat’ dan ‘nasihat’ sama-sama baku ya? ‘Utang’ dan ‘hutang’ juga sama-sama baku. Keempat kata itu terdaftar di KBBI kalo nggak salah. Cmiiw.

    Saya baru tau nihh yang ‘risiko’ dan ‘respons’. Selama ini sering salah pake kata itu. Makasih sharenya Maas

    Suka

  4. Yang paling menganggu adalah penggunaan kata depan dan awalan di dan ke. Masih banyak yang salah menggunakannya termasuk pewarta berita 😒

    Suka

  5. Sekedar untuk nambah referensi aja untuk kata Risiko.

    Kata risiko diserap dari padanan kata Risk dalam bahasa inggris. Jadi memang tepat penulisan Risiko dan bukannya Resiko. Banyak sekali praktisi tata kelola perusahaan ataupun manajemen yang masih keliru dalam menuliskannya.

    Suka

Komentar ditutup.