Bagaimana Saya Menikmati Sebuah Buku Novel !

Cara menikmati bacaan atau buku
Menikmati Sebuah Buku

Sumber gambar : www.ibelieve.com

Membaca novel sudah menjadi lifestyle di zaman modern seperti saat ini. Banyaknya penulis novel dalam negeri membuat kita memliki banyak pilihan untuk memilih novel sesuai dengan selera kita. Belum lagi ditambah dengan novel-novel terjemahan dari penulis kelas dunia, tentu hal tersebut benar-benar memanjakan pecinta buku novel.

Biasanya sih saya membandingkan antara novel dalam negeri dengan novel terjemahan. Keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri. Masing-masing juga memiliki penggemar sendiri.

Namun saya sedang tidak ingin beropini tentang keduanya (lain kali saja ya). Saya hanya ingin berbagi pengalaman tentang bagaimana saya menikmati sebuah buku novel. Berikut adalah perspektif saya ketika membaca sebuah novel dan menikmatinya :

1. Baca dengan Perlahan dan Santai

Sebagian kutu buku memiliki kemampuan yang mengagumkan. Mereka bisa memahami cerita dengan teknik membaca cepat. Tidak heran jika mereka menentukan target membaca dalam setahun. Namun bagi orang seperti saya, saya tidak terlalu terobsesi dengan banyaknya buku yang harus dibaca dalam sekian waktu. Saya lebih menyukai membaca pelan-pelan dan santai saja.

Tujuannya sih agar lebih bisa menikmati cerita di dalam buku. Membiarkan rasa penasaran tetap ada dan tidak tergesa-gesa. Biasanya juga dibarengi dengan tebak-tebakan. Kira-kira apa kejadian selanjutnya. Dan saya lebih suka jika tebakan saya salah. Itu hal pertama yang harus ada dalam buku novel. Jika tidak, maka saya tidak akan membeli buku dari penulis yang sama.

Lagipula tidak ada kewajiban untuk menyelesaikan bacaan dalam waktu singkat. Jadi, saya bisa berlama-lama memahami setiap karakter, setiap kejadian, dan kejutan-kejutan yang tidak terduga. Dan biasanya saya baru menyelesaikan sebuah buku novel dalam beberapa hari. Kecuali jika itu novel yang sangat bagus seperti “Musashi” atau “Angels and Demons”, saya bisa membacanya seharian penuh dan menyelesaikan bacaan hari itu juga.

2. Tentang Perasaan dan Menghargai Bacaan

Saya termasuk aneh ketika menentukan kapan waktu terbaik untuk membaca novel. Biasanya sih saya menunggu perasaan dan pikiran saya tenang. Karena sangat tidak asyik memaksakan diri membaca buku novel ketika perasaan tidak mood dan pikiran sedang memikirkan masalah lain.

Perasaan terbaik muncul beberapa kali dalam seminggu. Dan saat itu tiba, saya pasti akan langsung membaca buku novel. Kalau stok bacaan kosong, novel-novel lama pun tidak masalah. Pokoknya saya harus terus membaca.

Selain itu, akhir-akhir ini saya sedang terkagum-kagum dengan penulis novel. Saya benar-benar merasa bahwa harga novel tidaklah seberapa dibandingkan dengan kerja keras penulis untuk menghasilkan buku novel yang bagus. Itu terjadi karena saya juga penulis. Untuk menulis artikel 2000 kata saja, saya menghabiskan banyak waktu untuk riset di sana-sini. Lelah sekali. Apalagi penulis novel, tentu mereka menghabiskan lebih banyak waktu untuk menyusun novelnya dan melakukan riset yang rumit.

Oleh karena itu, agar Anda merasa empati dengan penulis novel, dan tentu saja agar lebih bisa memahami sebuah cerita, sebaiknya Anda mulai menulis. Jika Anda merasa kesulitan untuk menulis, maka Anda akan lebih mudah menghargai buku apapun yang ada di tangan Anda.

3. Tulis Review Buku Anda. Itu akan Menajamkan Pikiran Anda

Review buku merupakan topik yang tidak terlalu diminati oleh pengunjung blog ini. Meskipun beberapa postingan review buku belakangan ini mendapatkan lebih banyak komentar dan pageview, tapi itu tidak memuaskan. Untungnya saya tidak terlalu peduli dengan komentar dan pageview. Saya hanya suka menulis apapun, termasuk review.

Bagi saya sendiri, menulis review buku sangatlah mengasyikan. Saya biasanya sering bingung bagaimana menceritakan kembali isi novel dengan ringkas dan padat. Biasanya sih selalu membolak-balik buku beberapa kali untuk mendapatkan garis besar cerita. Kemudian menuliskannya menjadi review.

Ditambah dengan memberikan penilaian tentang kekurangan dan kelebihan buku membuat review buku menjadi lebih sulit lagi. Di sisi lain, saya punya standart sendiri tentang novel yang bagus dan tidak.

Lalu apa hubungannya dengan menikmati sebuah novel buku? Ini tentang pemahaman. Jika Anda berniat menulis review tentang novel yang Anda baca, maka Anda tidak boleh sembarangan dalam membaca. Perlu konsentrasi tinggi agar tidak lupa ceritanya karena sangat tidak mungkin untuk membaca berkali-kali sebelum penilaian. Dengan demikian, Anda akan lebih memperhatikan jalannya cerita agar tidak perlu membaca ulang ketika menulis review. Dan rasanya sangat menyenangkan jika mampu membaca novel dengan konsentrasi penuh. Lebih seru saja.

4. Mempelajari Sejarah

Salah satu tema kesukaan saya adalah novel yang diangkat dari kisah nyata. Biasanya selalu ada sisi sejarah yang bagus di dalamnya. Misalnya buku “Mawar jepang” dan “ Tokyo zodiac Murder”, keduanya merupakan kisah yang diangkat dari kisah nyata. Luar biasa menurut saya.

Nilai lebihnya ada pada sisi historisnya. Secara menganggumkan, kedua buku tersebut juga menawarkan banyak pengetahuan tentang sejarah jepang. Dibandingkan dengan membaca buku sejarah, pengetahuan yang didapat dari novel lebih mudah diingat dan dicerna pikiran.

Asal Anda tahu, novel-novel yang diangkat dari kisah nyata selalu menghadirkan fakta-fakta dan budaya di zaman dimana kejadian tersebut terjadi. Dan saya selalu menikmati polesan-polesan sejarah.

5. Kosakata dan Gaya Menulis

Ini hanya berlaku bagi Anda yang juga suka menulis. Tidak hanya membaca cerita dan menikmatinya saja, namun juga mempelajari kosa kata yang digunakan dan gaya menulis yang dibawakan. Dengan melakukan kedua hal tersebut, diharapkan kita mampu menyempurnakan teknik menulis yang kita miliki.

Saya biasanya menggunakan kosa kata baru yang saya temukan untuk menyusun artikel-artikel di blog ini. Berusaha membiasakan diri dengan kosa kata tersebut agar tulisan saya lebih hidup dan kaya kata. Tidak membosankan.

Sedangkan gaya menulis, itu digunakan untuk membandingkan dengan gaya menulis yang kita kembangkan. Hampir semua penulis novel memiliki gaya menulis yang berbeda-beda. Entah bagaimana, secara tidak sadar, saya biasanya menggunakan gaya menulis yang hampir mirip dengan bacaan saya. Anehnya, saya mulai terbiasa menulis dengan meniru gaya menulis beberapa penulis terkenal. Walaupun tidak sempurna dalam menjiplak gaya menulis, namun hal tersebut mampu memberi warna tersendiri bagi artikel-artikel di blog ini.

Dan saya selalu suka memperhatikan bagaimana setiap penulis membawakan ceritanya. Jika ada kalimat yang bagus, maka saya pun akan mencurinya. Kemudian akan saya gunakan ketika menulis artikel. Itu yang membuat kegiatan membaca novel lebih menyenangkan dan seru.

6. Belajar Kebijaksanaan

Ini bagian terbaik. Di dalam novel kita akan tahu kejadian sampai detail. Pemikiran tokoh utama maupun tokoh antagonis. Tindakan yang bijaksana dan tindakan yang konyol. Juga kebaikan dan kejahatan. Novel merupakan refleksi sempurna untuk mempelajari kehidupan.

Melalui novel, saya bisa belajar tentang kebijaksanaan. Saya belajar dari tokoh yang baik dan tokoh yang jahat. Apa yang membuat mereka menjadi baik dan apa yang membuat mereka menjadi jahat. Terlebih tentang bagaimana setiap orang menyelesaikan permasalahan hidup di dunia nyata.

Membaca novel adalah cara terbaik mendapatkan pengalaman berharga tanpa mengalami rasa sakit. Seandainya Anda belajar menggunakan kebijaksanaan untuk menilai setiap kejadian dalam sebuah novel, maka Anda pasti akan menikmati bacaan Anda sebagaimana saya. Terlebih membaca novel tentang kesuksesan sang tokoh, tentu saja membuat kita lebih bersemangat untuk menjalani semua permasalahan hidup dan menjadi bagian dari kesuksesan.

Dan dalam pemikiran saya, tidak akan ada pecinta buku yang punya sifat jahat. Karena hampir pasti semua kejahatan akan kalah melawan kebenaran. Semua pecinta buku tahu akan hal tersebut. Juga nilai-nilai kehidupan dalam novel biasanya akan sangat berpengaruh dengan karakter pembaca buku. Karena hal tersebut bekerja dengan baik terhadap saya. Begitu pula bagi Anda.

Kesimpulan

Sekarang Anda tahu bagaimana saya menikmati sebuah novel. Bukan hanya jalannya cerita saja, tetapi banyak hal yang bisa kita pelajari. Saya hanya ingin membuka paradigma baru sehingga Anda memiliki persepektif yang menyenangkan tentang membaca novel dan mulai membiasakan diri membaca.

Apakah Anda punya pendapat lain? Silahkan berbagi di kotak komentar yang disediakan.

22 tanggapan untuk “Bagaimana Saya Menikmati Sebuah Buku Novel !

  1. Baca novel emang seru banget…. Saya kalau udah ketagihan baca pasti engga bisa berhenti karena penasaran dengan jalan cerita nya hahahahaha
    Dari novel banyak banget ya yang bisa di pelajari… Sensasi membaca novel itu berbeda banget dengan nonton film…. Karena kalau membaca imajinasi yang bekerja 🙂

    Suka

  2. dulu sebenernya gak doyan juga baca novel karena tulisannya banyak sekali hingga mencapai ribuan kata.wong cerpen aja kadang malas tapi lama-lama karena ingin mengembara ke dunia lain saya malah senang membaca novel sambil mencari inspirasi untuk menulis novel saya juga

    Suka

  3. Novel itu teman kalau lagi nungguin anak les atau ekskul. Cara menikmatinya cari novel dan penulis yg sesuai selera. Saya kalau pilih novel biasanya harus baca dulu review-nya atau sudah pernah baca beberapa tulisannya, kalau cocok ya saya buru novelnya. Soalnya kalau baca novel yg gak cocok dgn selera rasanya rugi, udah buang2 uang mood saya juga suka ikut jelek

    Suka

      1. Anda salah Bu Dyah!!
        Sebelum pesan novel kan saya rajin baca-baca karya nya Bu Dyah, dan cucok di hati makanya pas ada PO novel langsung semangat pesan….itu tandanya….apa coba??…hehehe

        Suka

    1. Klo saya gak pernah kecewa dg novel. Paling masalah utamanya mood membaca yang tiba2 hilang. Klo udah gitu nunggu beberapa hari biar mood membaca muncul lagi.

      Suka

  4. Untuk sekarang, alasan baca novel ya sebagai bentuk pelarian, karena bisa punya kehidupan yg “lebih mengasyikan” ketimbang yg saya jalani. Tentu inilah kenapa saya menikmati novel.
    Tapi karena ada keinginan untuk bikin novel, jadi bikin tantangan diri buat baca banyak. Nah, kenikmatan membaca jadi rada terganggu karena harus diburu-buru itu, meski tetap masih menikmati.

    Suka

Komentar ditutup.