Keyboard-Keyboard yang Rusak

Keyboard yang rusak

Sumber gambar :caktekno.com

Kembali ke 2014, tahun di mana saya mulai ngeblog di wordpress.com, saat itu saya baru keluar dari tempat rehabilitasi skizofrenia. Kedua orang tua menyuruh saya istirahat saja. Praktis kegiatan saya sehari-hari hanya bermain game.

Tahun itu saya mendapatkan android buatan China, U9 P1. Dan hampir setiap hari saya mulai menulis di blog ini. Tulisan saya sesingkat SMS. Entahlah, saya bahkan tidak berpikir akan ngeblog dalam waktu yang lama.

Bermodal android dan aplikasi wordpress versi 3.6, lama-kelamaan tulisan saya semakin panjang. Tapi tetap tidak lebih dari 500 kata. Maklum saja, saya menulis hanya dengan android. Saat itu semua tampak baik-baik saja. Saya menikmati memproduksi tulisan-tulisan singkat. Dan tidak ada keinginan untuk mengubah keadaan yang seperti itu.

Sampai suatu ketika adik saya berniat membeli handphone mahal. Jadi, ia menjual notebook miliknya kepada saya seharga 1 juta. Kebetulan saya punya uang lebih dan membeli notebook tersebut.

Keadaan notebook sangat baik. Hanya saja ada 3 tombol yang bermasalah : tombol G, tombol H, dan tombol Backspace. Tidak masalah, saya bisa membeli keyboard usb untuk mengatasi masalah tersebut. Sejak saat itu, saya mulai menulis menggunakan notebook tersebut sehingga tulisan saya pun menjadi lebih panjang dari biasanya.

Bagian buruknya, sejak saat itu saya telah membeli keyboard sebanyak 5 kali. Keyboard-Keyboard saya selalu rusak. Dan itu cukup sering membuat saya kesal sendiri.

Kerusakan pertama terjadi karena kecerobohan. Kopi saya tumpah dan mengenai keyboard. Kejadian tersebut bukan suatu kesialan. Karena saya merasa beruntung kopi tersebut tidak mengenai notebook. Sejak saat itu, saya menaruh gelas kopi di bawah meja notebook agar tidak terjadi kecerobohan serupa.

Kerusakan lainnya terjadi karena beberapa tombol tidak berfungsi. Saya sempat mencoba membongkar dan memperbaikinya, tapi tidak berhasil. Keyboard tersebut malah rusak total. Dan saya pun membeli keyboard lainnya.

Lalu ada keyboard yang tiba-tiba rusak. Sebenarnya saya meninggalkannya dalam keadaan baik, namun setelah digunakan adik saya, keyboardnya tidak berfungsi. Dan menurut pengakuan adik saya, keyboardnya masih berfungsi dengan baik saat ia pakai. Kasus ini tidak terpecahkan. Penyebab kerusakan masih misterius.

Kejadian terakhir tadi sore, sekitar pukul 6 malam. Setelah saya pulang dari pasar dan berniat menulis, saya hanya mendapati keyboard yang error. Setelah melihat dengan seksama, ternyata ada air yang menetes dari keyboard. Mungkin atapnya bocor dan air hujan mengenai keyboard tersebut. Walaupun hanya terlihat sedikit air, itu cukup untuk membuat keyboard tidak berguna lagi.

Padahal saya sudah berniat untuk menulis malam ini. Idenya sudah saya tangkap sejak tadi siang dan saya merasa benar-benar ingin menulis malam ini juga. Sempat mengutak-atiknya, siapa tahu akan kembali normal. Ternyata sia-sia. Keyboard tidak tertolong lagi.

Setelah rentetan kejadian tersebut, saya berniat untuk menyimpan keyboard dengan plastik setelah menggunakannya. Yang jelas target saya adalah keyboard ke-5 ini akan bertahan setidaknya untuk 12 bulan ke depan. Semoga saja tidak lagi ada kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.

23 tanggapan untuk “Keyboard-Keyboard yang Rusak

  1. Sabar dan semangat terus Mas, anggap saja ujian dari Tuhan terkait niat menulismu. Seandainya setelah semua ini Mas tetap semangat menulis dan papan ketik yang rusak tidak jadi persoalan besar, saya yakin tulisan-tulisan Mas akan semakin gemilang dan mengena di masyarakat sehingga pembaca dan pengunjung pun akan semakin banyak, hehe.
    Dengan laptop yang saya pakai mengetik ini juga ada masalah di keyboardnya, tombol panahnya tak berfungsi. Sempat saya bantu dengan keyboard USB namun sangat memakan tempat. Akhirnya saya simpan saja papan ketik USB itu dan kembali menggunakan keyboard bawaan. Paling tidak tombol huruf, angka, tanda baca, dan spasi masih berfungsi baik dan bagi saya itu sudah lebih dari cukup.

    Suka

    1. Terima kasih mas Gara. kalo kejadian semacam ini memang benar Tuhan sedang mengajari saya sesuatu. Paling nggak mengetahui mengapa keyboard-keyboard tersebut mudah rusak sehingga sekarang saya menyimpan keyboard dengan plastik setelah memakainya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

      Suka

  2. walah…sabar juga ya mas mnghadapi keyboard yg rusak. Hmmm, kl Cinta malah lbh suka pke android mas drpd pke laptop. Tulisan pnjng sekalipun. Kdg2 mls mesti colokin modem, pasang charger (problem Cinta mah, laptopnya ngedrop musti dicharge mulu 😁). Ya gtu deh jdinya, milih hp android aja dg konsekuensi lbh teliti biar ga trjd salah ketik.

    Suka

    1. Saya ngetiknya di notebook. Ntar di format txt trus nguploadnya pake android. ngak punya modem wkwkwwk….. lagian klo internet pake laptop cepat habis kuotanya.

      Disukai oleh 1 orang

  3. Ternyata kadang sebuah kesuksesan itu tidak selalu berawal dari keenakan/kenyamanan, lewat keyboard2 rusakpun mendorong seorang Shiq4 untuk terus berkarya.

    Saya sendiri mas kalau gak pakai laptop atau notebook lambat nulisnya kalau pake android, dan typo nya kebanyakan/keseringan.
    Semoga keyboard usb nya tahan lama mas, tapi lebih mantap lagi kalau beli yang baru, 😁😁😁

    Suka

Komentar ditutup.