JANGAN MALU PUNYA ANAK SKIZOFRENIA.

Setelah memutuskan keluar dari bank, tentu saja ibu mulai khawatir,Dia mulai menyendiri lagi,Dia mulai merokok lagi dan semakin tak terkontrol lagi,susah di kendalikan,akhirnya demi kesembuhanya atas usulan teman bpk,shiq4 kami bawa ke pondok pasuruhan khusus menangani pasien skizo, satu minggu membaik ,satu bln tambah baik,sampai akhirnya shiq4 mendapat kepercayaan untuk membimbing pasien lainnya,kami menjenguk setiap dua minggu sekali , nah kebetulan bln itu Dewi ingin ikut jenguk kakaknya,sedangkan kalau kesana kami selalu bersepeda,Tidak mungkin kami bertiga naik sepeda,Akhirnya ibu mengalah si Dewi yang ikut bersama bpknya, perlu berjam jam untuk sampai di sana melewati pelosok, sawah kebun_ kebun belukar mengingat lokasihnya di pelosok, kami sempat brtanya kepada pengasuhnya,mengapa kok pilih tempat di pelosok yang tak mungkin terjangkau oleh kendaraan umum,Beliau menjawab supaya si penderita/pasien gak bisa kabur,oh…masuk akal juga fikir saya,Dan pada saat si Dewi ikut,justru itu petaka bagi shiq4,waktu itu si Dewi masih kuliah, Dia berbincang dengan senang,”Awalnya” lama_ lama mulai ngelantur pertanyaanya,bpknya menyadari hal itu rupanya,siDewi di suruh menjauh sama bpk, shiq4 di tenangkan sama bpk sama yai, sampai akhirnya mereka di suruh pulang dulu sama yai,sesampainya di rumah bpk ceritakan semua kejadian itu sama ibu,Dan aduh..ibu seakan gak bisa nafas langsung lemes sekali sudah,selang satu minggu kami ke tempat shiq4 lagi,Dan Astaghfirullah….Anakku………….kenapa kamu begini nak….saya melompat turun dari sepeda, ku peluk Dia sambil ku tangisi keadaanya,bpk hanya diam tak bisa berkata kata, shiq4 diam sendiri di pinggir kali dengan pakaian lusuh, jarak kira” 500 meter dari pondok, ku bawa Dia kepomdok sambil ngomong sendiri tentang kuliahnya,sepertinya kedatangan Dewi membuat shiq4 mengingat masalahnya,Dia kami ajak pulang tidak mau,katanya Dia nnyaman di sana bebas,(bersambung) ma,af ya..ibu sudah tidak kuat untuk mengingatnya,lain kali akan saya tulis lagi 

10 tanggapan untuk “

Komentar ditutup.