Suatu siang, setelah Udin mandi di sungai dengan teman-temannya, di dalam perjalanan pulang, Udin melintasi perkebunan tebu di sekitar sungai sendirian.
Tiba-Tiba Udin mendapatkan wangsit brilian setelah melihat bapak separuh baya memanen tebu-tebu.
Udin merasa beruntung, ketika udara panas, ia mungkin dapat menikmati tebu-tebu yang manis. Maka Udin memberanikan diri untuk meminta tebu kepada bapak-bapak yang ia lihat.