Sumber gambar : tirto.id
Terkadang hitam dikatakan putih, putih dikatakan hitam. Tapi aku tidak begitu. Aku mengaku, aku penikmat musik bajakan. Kebiasaan itu terbentuk sejak usiaku 14 tahun, tahun di mana ibu membeli VCD player baru. Dan tentu saja, karena sudah beli, maka harus digunakan.
Semua tampak normal. Di masa awal VCD Player datang, kami mengundang beberapa orang, sepupu, teman, kenalan ibu, dan entahlah… bermacam-macam orang, hanya untuk memutar kaset-kaset film yang disewa dari rental-rental murahan yang menjamur di kala itu. Setelah beberapa kali nonton bareng, mungkin karena sudah bosan, praktis hanya aku yang menggunakan VCD player.
Aku menggunakannya untuk memutar VCD musik grup band terkenal di era itu seperti Slank, Coklat, Iwan Fals, Element, Jamrud dsb. Semuanya kaset CD bajakan yang bisa dengan mudah didapatkan di pinggir-pinggir jalan.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.