Setiap hari sabtu saya selalu mengkonsumsi kopi-kopi murahan yang dijual di indomaret, super market kecil yang menurut saya memiliki kualitas lebih dibanding dengan super market lain. Tak terkecuali hari ini.
Jalan niaga selalu penuh dengan penjual kaki lima. Selalu begitu. Dari pagi hingga malam, jalan niaga selalu ramai. Tak kalah ramai dengan pasar raya mojosari. Menurut saya, jalan niaga merupakan tempat terbaik untuk membeli keperluan sehari-hari. Mulai dari bahan bangunan hingga gorengan-gorengan murahan tersedia di sana. Pusat kota mojosari.
Saya berjalan seorang diri melewati keramaian. Tidak ada yang menghiraukan saya. Penjual buah terlalu sibuk meladeni pembeli, Toko-toko roti ramai dengan pembeli, bahkan penjual es oyen terlalu sibuk untuk menyadari keberadaan saya. Tak mengapa karena saya sudah terbiasa melewati malam seorang diri.
Saya masuk ke indomaret dan segera menuju lorong di pojok kiri, tempat minuman dingin. Ada banyak jenis kopi murahan yang dijual. Malam ini saya tertarik dengan kopi merk nescafe, rasa french vanilla. Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, maka itu berarti rasa vanilla perancis. Sungguh mengoda bukan?
Saya segera menuju ke kasir, menyelesaikan pembayaran. Setelah selesai, saya langsung menuju rumah. Berjalan tergesa-gesa tanpa menghiraukan hiruk-pikuk di sekitar saya.
Sesampai di rumah, saya langsung menikmati kopi murahan merk nescafe itu. Rasanya mengecewakan. Saya tidak suka. Tidak seperti tulisannya. Saya baru tahu rasa vanilla perancis ternyata tidak cocok di lidah saya. Malam minggu ini mengecewakan. Benar-benar kopi yang tidak enak.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.