Sumber gambar: resepayam.net
Akhir-Akhir ini, beberapa malam dalam minggu ini, bapak sedang gencar-gencarnya mempromosikan nasi goreng langganannya. Kata bapak rasanya enak. Jadi, ketika beliau membeli nasi goreng untuk menyenangkan dirinya, tak lupa ia juga membelikanku.
Sebenarnya aku seperti kera kena balacan dengan sikap bapak. Lagipula rasa nasi gorengnya tidak enak di lidahku. Tapi karena sudah dibelikan dan sekadar menghormati bapak, maka aku pun mengkonsumsinya. Lagipula sayang kalau dibuang.
Pernah aku berkata dengan hati-hati agar tidak menyinggung bapak, kalau aku lebih suka dengan nasi goreng di tempat lain. Tapi malah bapak bilang harganya mahal. Selisih Rp 3.000.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.