6 Cara Menyikapi Pencurian Konten Blog

Sumber gambar: searchenginejournal.com

Membicarakan pencurian konten di dunia siber tidak pernah habis. Kecek bagai ketiak ular. Walaupun sudah banyak sosialisasi dari banyak kalangan, tetapi hal tersebut terus saja terjadi. Dalam banyak kasus, hanya pelakunya saja yang bergonta-ganti.

Sebenarnya pencurian konten tendensinya lebih memiliki dampak burukbagi pelaku. Namun beberapa orang berani melakukannya karena ingin populer dengan cepat di dunia maya tanpa harus menciptakan karya sendiri.

Meski demikian, bukan berarti kita mengibarkan bendera putih begitu saja dan menerima keadaan.

Iklan

Tulisan Shiq4 di-Copy Paste Blogger Lain

Sumber gambar : copypress.com

Permasalahan yang sering terjadi di dunia informasi adalah pencurian konten. Sejak tahun 2015 lalu, konten-konten blog shiq4 telah diterbitkan di website-website lain tanpa seizing dari saya. Lucunya, tulisan saya yang dicuri mendapat pujian di kotak komentar dan yang lebih konyol lagi, blogger yang mencuri konten saya menjawab komentar-komentar yang masuk tanpa merasa bersalah seolah ia yang telah menulis artikel-artikel tersebut.

Seperti yang saya prediksikan, blog-blog yang mencuri konten saya sudah tidak aktif lagi. Karena blognya dibangun dengan menggunakan konten-konten curian, mungkin ada blogger yang melaporkan hal tersebut melalui DMCA sehingga blog tersebut tidak lagi diindeks oleh Google.

Menurut beberapa referensi yang saya baca, blog yang diduga mencuri konten, kemudian terbukti melanggar hak cipta, secara otomatis kontennya menjadi draft. Jika ia tidak menghiraukan peringatan Google dan tetap menerbitkan konten curian, maka blognya tidak akan lagi muncul di halaman hasil pencarian. Sebuah kerugian besar bagi pelaku pencurian konten.