Berbulan-bulan yang lalu, ibu sempat mengatakan ingin membuka warung di depan rumah. Bahkan sudah mendatangkan pasir-pasir yang akan digunakan untuk membuat tanah sejajar dengan jalan kampung mengingat rumah kami menjorok ke dalam. Namun rencana tersebut tidak kunjung menjadi kenyataan dan hanya menjadi wacana.
Sampai adik perempuanku, yang telah berumah tangga, mengatakan ingin membuka warung kecil. Tak berapa lama kemudian, rencana tersebut langsung terlaksana.
Awalnya hanya menjual makanan ringan dan bermacam-macam es instan seperti Jas Jus, Pop Ice dsb, tapi lambat laun warung itu berkembang dengan pesat. Lanjutkan membaca “Sebuah Warung”
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.