Sumber gambar: hoo-tronik.com
Di bulan Mei 2017, pertama kalinya laptop rusak berat. Monitornya menjadi hitam. Dilihat kondisinya secara sekilas, kerusakan bukan pada perangkat lunak atau instalasi OS. Windows, melainkan monitornya yang bermasalah.
Ketika pergi ke tukang service komputer, mereka merekomendasikan untuk mengganti monitor laptop dengan biaya Rp700 ribu. Mengingat harga laptop tersebut dulu hanya Rp1 juta (bekas), aku memilih untuk merelakan laptop tersebut dan berencana membeli laptop baru saja tahun depan.
Meski sempat kembali normal selama beberapa minggu, pada akhirnya laptop tersebut benar-benar pensiun dan tidak dapat digunakan lagi.
Rasanya campur aduk waktu itu karena laptop tersebut memegang peranan vital dalam keberlangsungan hobi menulis di blog. Kendati sempat sedikit putus asa, akhirnya aku ngeblog bermodal telepon cerdas selama hampir 7 bulan terakhir.
Tepat pada malam tahun baru 2018, seperti keajaiban kecil, laptop tersebut benar-benar sembuh setelah diperbaiki seseorang selama beberapa minggu terakhir.
Tahun 2018 Dibuka dengan Utang
Seperti yang pernah kutulis sebelumnya, aku telah membayar uang muka perbaikan sebesar Rp325 ribu dari biaya yang katanya Rp350 ribu. Hanya kurang Rp25.000,00 saja.
Namun di tengah perbaikan, kata ibu mungkin biayanya akan naik menjadi Rp450 ribu. Meski agak berat di ongkos, tetapi perbaikan tetap dilanjutkan.
Benar saja… setelah benar-benar selesai, ternyata harganya Rp450.000,00. Karena tidak punya uang sebesar Rp125 ribu, maka aku berutang pada ibu dulu.
Aduh… 2018 dibuka dengan utang!
Kodok Dapat Bunga Sekuntum
Sebenarnya ketika laptop rusak, aku sedikit frustrasi dan begitu malas menulis via telepon cerdas. Tetapi memang, alah bisa karena biasa. Lama-Kelamaan, aku mampu menikmati aktivitas menulis di telepon cerdas meski harus mengubah gaya menulis.
Ternyata setelah laptop sembuh, aku begitu malas menulis di laptop dan tetap mempertahankan kebiasaanku menulis via telepon cerdas. Mirip kodok dapat bunga sekuntum.
Sampai hari ini aku masih menulis via telepon cerdas. Mungkin akan terus seperti ini hingga akhir Januari nanti guna menyelesaikan tantangan menulis setiap hari selama satu tahun penuh yang sejauh ini masih 8 kali bolong.
Karena jika aku memakai laptop, otomatis gaya menulis pasti berubah lagi. Aku harus beradaptasi lagi. Dan untuk itu, aku masih malas melakukannya.
Juga mengingat masih dalam proses ODOP setahun, aku sengaja menulis postingan-postingan pendek saja, yang mana tidak butuh waktu lama membuatnya. Itu membantuku tetap bisa memperbarui blog tanpa harus mengorbankan banyak waktu mengingat sekarang aku sedang suka membaca komik-komik daring.
Rencana Membuat Ebook Kedua
Aku sudah berencana untuk membuat satu ebook setiap tahunnya. Tahun lalu aku menyelesaikan ebook pertamaku, Panduan Idiot untuk Bloger Pemula yang terdiri dari 20.000 kata lebih.
Aku seperti kebakaran janggut ketika laptopku rusak. Seandainya saja keadaan tidak berubah, pasti aku tidak dapat membuat ebook lagi. Rasanya pasti memalukan karena aku sering berkoar-koar bahwa aku akan menerbitkan ebook keduaku.
Untunglah laptop sembuh pada waktunya! Ketika tantangan ODOP selesai di akhir Januari 2018, aku mungkin akan kembali pada frekuensi menulis seperti tahun 2016, yakni dua atau tiga posting per minggu. Di sela-sela waktu tidak posting itulah aku akan menulis ebook keduaku. Jadi, aku bisa mempertahankan kebiasaan menulis setiap hari.
Terima kasih sudah membaca dan semoga hari Anda menyenangkan.