Sumber gambar: Pinterest.com
Selama bertahun-tahun berpetualang di dunia blog, baru tahun ini aku mendengar ucapan langsung beberapa orang yang mengaku sebagai fan.
Awalnya, kupikir itu hanya basa-basi di kotak komentar. Susahnya berhubungan di dunia maya, apalagi berkomunikasi via kotak komentar blog, aku tidak bisa melihat ekspresi wajahnya atau berbicara lebih lama untuk menangkap maksud dari setiap perkataan.
Aku tipe orang yang tidak mudah percaya dengan orang lain. Seharusnya dekat dapat ditunjal, jauh dapat ditunjuk. Tetapi di dunia ini, kurasa sebagian orang melakukan aksi tipu-tipu atau berbohong untuk menyenangkan orang lain.
Kalau tidak hati-hati, pasti aku seperti anjing menjungkit ekor. Tidak tahu diri. Menjadi sombong karena merasa menjadi bloger keren yang punya fan. Padahal realitanya, tidak ada yang seperti itu, kecuali omong kosong.
Kehidupan Bloger Penyendiri
Aku merupakan tipe penyendiri di dunia nyata. Dan aku tetap merasa nyaman seperti itu sebagai bloger.
Orang yang mengaku fanku mungkin salah paham. Sebagai bloger, aku tidak berniat menyenangkan orang lain atau bersusah payah menulis demi orang lain. Aku melakukannya untuk diri sendiri.
Bukankah hati yang suka peringan beban? Aku suka sendirian saja. Dan aku bisa konsisten selama 3 tahun terakhir dengan semua prinsip-prinsip yang kuyakini.
Munculnya fan membuatku bingung. Memangnya apa yang mereka pikirkan tentang Shiq4?
Biasanya di dunia nyata, jika ada yang mulai menyukaiku, atau menganggapku sebagai orang hebat, maka akan kutunjukkan keburukan-keburukanku. Itu cara untuk mengusir mereka secara halus dan menunjukan kalau aku tidak seperti yang mereka pikirkan. Dan rata-rata orang pasti salah tingkah, kemudian canggung, dan aku akan tertawa lepas menganggap hal semacam itu menggelikan.
Dan sepertinya aku masih mempercayai, jika kau menunjukan 3 kelebihanmu dan satu kekuranganmu, maka orang cenderung mengingat kekuranganmu. Dunia ini benar-benar aneh.
Tetapi Ada Pengalaman yang Menyenangkan
Beberapa hari yang lalu aku terdampar di suatu blog. Dan aku merasa tulisannya luar biasa bagus.
Aku terkesan sekali. Tulisan sederhana yang sangat berkaitan erat dengan kehidupanku. Jadi, aku mengutarakan perasaanku dengan sejujur-jujurnya.
Dan bloger tersebut membalas komentarku. Katanya dia merupakan fanku dan senang dengan komentarku. Anehnya, selama beberapa menit aku senang bukan kepalang.
Kupikir aku senang karena membuat orang lain merasa senang. Apa mungkin karena dia adalah fanku? Jika benar begitu, mungkin bukan ide buruk untuk mencoba meninggalkan komentar di blog orang-orang yang mengaku sebagai fanku. Mungkin saja aku bisa merasakan senang bukan kepalang secara terus menerus kapan pun kuinginkan.
Adat pasang berturun naik
Tahun ini blogku ramai sekali. Memanen lebih dari 9.000 komentar, mendapatkan ratusan ribu tampilan laman blog, dan banyak tulisan nangkring di laman pertama hasil penelusuran Google.
Mungkin tahun ini akan menjadi tahun terbaik selama karierku dan tidak bisa terulang lagi.
Hal ini mengingatkanku dengan petualangan ngeblogku di tahun 2009. Perasaan ini hampir mirip. Bedanya, dulu aku ceroboh dan suka bereksperimen sehingga pada akhirnya blogku hancur karena terlalu percaya diri dan merasa sudah hebat.
Tetapi di masa sekarang, aku sudah sadar bahwa adat pasang berturun naik. Jadi, aku tetap bisa menjejakan kakiku di bumi dan tidak berpikir positif yang terlalu berlebihan.
Buktinya, blog-blog populer di tahun 2009-2010 banyak yang sudah mati. Padahal dulu aku beranggapan mereka pasti akan sukses mengingat blog di masa itu, jika saat ini bertahan, pasti sudah sangat populer dan memiliki lebih banyak konten. Tetapi aku salah.
Justru blog-blog tidak profesional yang mampu bertahan dan terus bermain.
Untuk para fan, apapun sebab kalian mengagumi blog Shiq4, semoga tidak berlebihan. Karena aku sendiri tidak menjamin blog ini bisa bertahan sampai 10 tahun ke depan.
Tidak Suka Diperhatikan, Tetapi Juga Tidak Mau Diremehkan
Dalam menjalani hidup sebagai bloger, aku tidak mau terkenal. Nanti terlalu banyak yang memperhatikan dan membuatku tidak nyaman.
Tetapi aku juga tidak mau diremehkan. Aku berjuang untuk mendapat pengakuan bloger lain. Belajar menulis, SEO, hingga bermacam-macam keahlian untuk menunjang aktivitas ngeblogku.
Aku hanya ingin dianggap ada.
Fan mungkin berada diantara keduanya. Membuatku merasa diperhatikan, selama tidak berlebihan, itu mungkin cukup menyenangkan. Dan tidak meremehkan karena mereka mengakui hal-hal yang bisa kulakukan sebagai bloger.
Mungkin saja selama ini aku paranoid dengan orang yang mengaku fan. Jadi, aku juga ingin minta maaf, mengingat aku tidak pandai bersosialisasi, pasti ada saja perilakuku yang aneh-aneh dan tidak kalian mengerti.
Jika memang fan blog Shiq4 itu nyata dan ada, maka sepertinya aku harus mulai berpikir juga untuk mencoba memahami kalian. Jadi, semoga bisa tercipta simbiosis mutualisme diantara kita.
Terima kasih sudah membaca dan semoga hari Anda menyenangkan.