Hari Blogger Nasional 2017 : Tanpa Perayaan

Hari blogger nasional 2017Sumber gambar: Andibagus.net

Tahun ini adalah tahun ketiga ngeblog. Dan hari ini adalah pertama kalinya aku berusaha merayakan Hari Blogger Nasional.

Sebenarnya, tahun lalu aku sudah sadar eksitensi Hari Blogger Nasional, kalau tidak salah karena membaca postingan Agung Rangga. Saat itu, aku ingin ikut merayakan, tapi malas dan karena sudah terlalu malam, aku tidak ikut berpartisipasi membuat postingan sebagai wujud perayaan.

Tahun ini, sejak awal Oktober aku sudah memikirkan hari ini, meski belum punya ide ingin menulis apa atau bagaimana merayakan Hari Blogger Nasional.

Kupikir akan menyenangkan untuk instropeksi diri dan menyusun rencana ngeblog, tapi itu sudah kulakukan setiap tahun di bulan Januari. Jadi, aku mencoretnya dan kuputuskan untuk membahas perkembangan dunia bloger Indonesia saja selama setahun terakhir.

Karena ini pertama kalinya bagiku, juga karena kurang persiapan, maka aku tidak mempermasalahkan tulisan asal jadi ini. Isinya pun hanya spontanitas tanpa jauh berpikir sehingga sangat butuh saran-saran dari pembaca sekalian di kotak komentar.

Perayaan yang Sepi

Sejak tadi siang aku melakukan pencarian dan terus memodifikasi kata kunci, berharap bisa menemukan tulisan-tulisan terbaru atau perayaan Hari Blogger Nasional di tahun 2017.

Tapi nihil. Aku hanya menemukan situs-situs ini yang masih ikut merayakannya :

Itu juga alasan mengapa aku tidak bisa menulis sesuatu yang bagus, karena kekurangan perspektif.

Di grup Blogger Indonesia di facebook malah memprihatinkan. Ketika ada satu dua bloger mengumumkan hari ini merupakan hari perayaan, tidak ada tanggapan apapun.

Sepertinya, jika keadaan tidak berubah hingga tahun-tahun mendatang, hari perayaan untuk bloger Indonesia yang diresmikan sejak tahun 2007 ini akan tutup usia dan tidak ada lagi hari khusus untuk bloger di negeri ini.

Jumlah Bloger Indonesia Berkurang

Berdasarkan Analisa Daily, jumlah bloger di Indonesia cenderung menurun. Terhitung ada 5 juta lebih di tahun 2013, kemudian hanya tersisa 3 jutaan di tahun 2016.

Padahal aktivitas ngeblog masih begitu digemari di luar negeri. Bandingkan dengan Amerika yang memiliki 31 juta bloger aktif di tahun 2015, sedangkan Indonesia sendiri memiliki setidaknya 127 jutaan pengguna internet aktif.

Masih berdasarkan sumber yang sama, ditenggarai penyebab turunnya jumlah bloger Indonesia adalah motif yang salah ketika melakukannya alias uang. Ketika para bloger menyadari hal tersebut sulit dilakukan, mereka kemudian menarik diri.

Apalagi jika habis umpan kerong tak dapat, tentu memberi pengalaman buruk bagi bloger-bloger Indonesia untuk serius menjalani profesi bloger ke depannya.

Lagipula, jika hanya sekadar eksistensi, media sosial pun bisa melakukannya. Selain lebih praktis, juga hemat tenaga. Itu pula alasan mengapa kegiatan ngeblog mulai ditinggalkan.

Punya Impian? Hari Tidak Siang Saja

Sebenarnya blog benar-benar bisa menjadi mesin uang. Hanya saja konten-konten yang banyak beredar terlalu beretorika.

Katanya, hanya dengan modal menulis, bloger bisa langsung menghasilkan berjeti-jeti tanpa susah payah. Apalagi gembar-gembor punya banyak waktu bebas dengan keluarga dan hanya kerja dari rumah.

Mereka yang sudah punya mindset salah sejak awal, justru mengalami rasa sakit yang tidak biasa sehingga kapok dan menganggap ngeblog merupakan pekerjaan sia-sia.

Peribahasa yang tepat bagi mereka adalah hendak menangguk ikan, tertangguk batang. Bukannya untung, justru semua impian buyar karena tidak diiringi dengan kerja keras dan kesungguhan.

Semua pekerjaan itu pasti punya suka dan duka, jadi, kalau ada yang mengatakan pekerjaan bloger itu santai dan enak, dan cepat menelurkan pundi-pundi kekayaan, itu hanya mitos yang disebarkan orang-orang tidak bertanggung jawab saja.

Harapan di Tahun 2017

Kalau boleh berharap, maka aku ingin jumlah bloger aktif bisa meningkat di tahun-tahun mendatang.

Bagaimana pun juga, pikiranku tidak selalu encer sehingga aku butuh banyak perspektif lain sebelum menghasilkan buah pena.

Selama ini, mayoritas perspektif yang kudapatkan berasal dari blog-blog luar negeri. Karena bahasa Inggrisku payah, aku menghabiskan banyak waktu untuk menerjemahkan konten terlebih dahulu sebelum memahami isinya.

Seandainya blog-blog Indonesia kaya perspektif, itu pasti membuatku lebih kreatif dan lebih produktif karena bisa comot sana-sini dengan mudah.

Sayangnya, jumlah bloger Indonesia yang sedikit berimbas pada jumlah konten yang sedikit pula. Itu pun kadang-kadang membahas topik yang sama persis tanpa perspektif yang berbeda. Hasilnya, tulisan-tulisan yang beredar pun jauh dari kata memuaskan dibanding konten-konten berbahasa Inggris.

Walaupun masih sulit terwujud, harapan tak putus sampai jerat tersentak rantus. Setidaknya aku berusaha menularkan virus menulis dan menulis berbagai perspektif untuk ikut membangun lingkungan bloger yang lebih berkualitas.

Semua di mulai dari diri sendiri.

Apa Gunanya Kemenyan Sebesar Tungku Kalau Tidak Dibakar

Menurutku, bloger memiliki tanggung jawab mengendalikan konten yang beredar di internet dari informasi hoax dan pengetahuan-pengetahuan basi.

Oleh karena itu, tanggung jawab tersebut justru berada di pundak para orang-orang berilmu.

Kalau saja para cerdik cendekia berani berkorban satu dua jam setiap minggu dan rutin menerbitkan konten sesuai bidang ilmunya, maka secara tidak langsung tindakannya merupakan sumbangsih memajukan kecerdasan bangsa.

Jadi, sampai kapan tungku sebesar kemenyan tidak digunakan? Bukankah itu kesia-siaan?

Semoga setahun ke depan lebih banyak tungku yang dibakar agar kehidupan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik lagi.

27 tanggapan untuk “Hari Blogger Nasional 2017 : Tanpa Perayaan

  1. Jujur saya baru tahu kalo hari ini adalah hari blogger nasional.
    Selamat hari blogger Nasional untuk semuanya.
    Saya juga turut prihatin mas atas menurunnya jumlah blogger di Indonesia.Padahal kita punya potensi.

    Tapi bagaiamanpun situasinya,semoga kita selalu semangat dalam menulis.πŸ’ͺπŸ’ͺπŸ˜€πŸ˜€

    Suka

    1. Iya nih…. jumlah blogger turun dari tahun ke tahun. Padahal kalau banyak yg ngeblog kualitas informasi di internet pasti lebih baik.

      Semangat selalu buat kita-kita yang masih aktif πŸ˜€

      Suka

    2. Iya nih…. jumlah blogger turun dari tahun ke tahun. Padahal kalau banyak yg ngeblog kualitas informasi di internet pasti lebih baik.

      Semangat selalu buat kita-kita yang masih aktif πŸ˜€

      Suka

    1. Saya sudah baca-baca dan sepertinya ngeblog dengan teks masih sangat relevan kok. Seperti buku yang sudah punya penggemar sendiri dan akan tetap eksis ke depannya kok. πŸ˜€

      Suka

  2. aku sebenrnya pengen nulis artikel tentang hari blogger nasional
    kemaren juga sempat cari2 di google enggak ada
    akhirnya aku nulis di facebook aja, kebetulan banyak temen blogger juga
    harapan: semoga blogger2 kayak mas shiq4 makin banyak
    mau berbagi ilmu, dan memotivasi blogger-blogger pemula seperti aku

    Selamat hari blogger nasional mas, sukses selalu

    Suka

  3. Postingan yang menarik,Bang.
    Sadar sih beberapa hari yang lalu ada perayaaan atau memperingati hari blogger Indonesia. Tapi, binggung mau merayakan seperti apa 🀣🀣
    8Merayakan dalam hati bersama setumpuk file-file tulisan lama yang belum sempat di publish. Semoga segera di terbitkan satu persatu.
    Saya setuju dengan tulisanmu, Bang.
    Untuk saat ini, yg bisa Ayu lakukakan adalah dengan terus menulis dan tidak berhenti.
    Menggunakan konten gratis ini untuk berbagi hal2 baik bagi dunia dan menawarkan konten2 positif yang bisa membuat banyak orang berpikir. Kalau bukan kita, siapa lagi yang bisa meramaikannya ?

    Suka

  4. Selamat hari blogger nasional
    Walaupun saya baru belajar menulis tapi saya yakin suatu saat tulisan saya rapi
    Dijaman sekarang ini tujuan ngeblog udah berefolusi
    Dan saya masih mempeetahankan tradisi lama
    Agar kekecewaan itu tak cepat datang

    Suka

    1. Ya… tergantung masing-masing individu sih. Klo memang mau bisnis ya risikonya bebannya semakin berat saja dibanding mereka yang bertujuan selain uang. πŸ˜€

      Suka

  5. Refleksinya bagus mas Shiq4. Ap sih yg gak bagus dari seorang Shiq4 kalau urusan nulis dan ide menulis. Sklupun katanya spontan, πŸ˜€

    Oya, sy malah gak tahu ttg Hari Blogger Nasional, πŸ˜„ kyaknya gak populer lg.

    Semoga sj thn dpan ada peningkatan jumlah bloger.
    Memang sih ya, ada yg blng ngeblog itu gampang jd duit, tp sy gak prcya jg ttg itu, hnya mitos, Btul kata Anda: perlu ada harga yg harus dibyar utk sukses. Tp syukurlah, sy ngak ngeblog for money, itu sebabnya sy ttp nulis walau jlannya kyak kura2.

    Oya, mas. Peribahasa2 yg Anda sisipkan dlm postingan2 akhir ini emang terlihat keren, sekalipun sbgian sy gak pham, tp bneran terkesan indah gitu ya.

    Suka

    1. Ha ha ha…. sebenarnya kalo nyisipkan peribahasa saya sambil nyontek. Kadang setelah nulis, saya pun mesti buka catatan lagi biar tahu artinya. Soalnya klo masalah mengingat saya sangat payah. Itulah kenapa mesti dibiasakan dan diulang-ukang terus dengan dituliskan agar ingat diluar kepala.

      Iya … saya sih berharapnya jumlah bloger meningkatkat supaya bisa ngutip pendapat dan opini. Klo mikir sendiri butuh banyak waktu soalnya πŸ˜€

      Suka

Komentar ditutup.