Sumber gambar: blog.wordpress.com
Beberapa minggu yang lalu aku telah menyinggung godaan tombol “Terbitkan” ketika ngeblog, dan saat ini aku ingin menulis mengenai tombol “Suka”.
Di wordpress.com, terdapat fitur tombol “Suka”, yang menurut situs resminya:
“Tombol suka merupakan cara termudah untuk mengapresiasi sebuah postingan.”
Akan muncul gravatar ketika tombol suka dipencet. Maka, bloger akan tahu siapa saja yang menghargai tulisannya.
Artinya, semakin banyak jumlah orang yang menekan tombol suka, bisa dibilang postingan tersebut berguna atau bagus di mata orang lain. Bisa juga digunakan sebagai indikator popularitas di kalangan wordpress.com.
Pergeseran Fungsi
Seharusnya, sesuai dengan fungsinya, menekan tombol suka “hanya” diberikan untuk postingan-postingan yang bagus menurut masing-masing bloger.
Tapi aku tidak begitu.
Bagiku… menekan tombol suka adalah sebuah tanda bahwa aku telah membaca postingan, entah itu bagus atau tidak, terutama jika aku speechless saat menyelesaikan bacaan.
Jadi, dengan begitu, bloger bersangkutan akan tahu bahwa aku telah berkunjung ke blognya. Kalau beruntung, mungkin saja ia akan berkunjung ke blogku.
Banyaknya Suka Menimbulkan Rasa Senang
Ada masa di mana aku ingin memperbanyak jumlah suka yang kuterima. Sejauh ini, rekor milikku adalah 60-an suka dalam satu postingan. Tapi aku kesulitan sekali meningkatkan jumlah suka sesuai keinginanku.
Masalahnya, sekalipun pengikutku sudah ribuan, selain karena beberapa diantaranya sudah fix pensiun, bloger lainnya hanya aktif di hari-hari tertentu.
Sekalipun aku menulis postingan yang luar biasa bagus, biasanya hanya akan mendapatkan suka dari bloger yang aktif di hari tersebut. Apalagi tahun ini aku berniat menulis satu postingan per hari dalam setahun, mungkin bloger lain bisa muntah-muntah tanpa memberi like ketika menemukan postingan dariku di WordPress Reader.
Dipikir-pikir, karena aku pernah mencoba ini itu untuk memaksimalkan jumlah like, itu dapat diartikan bahwa melihat jumlah like yang banyak pernah begitu menyenangkan hatiku. Terdengar ironis karena aku juga sempat tidak menghargai “Suka” bloger lain karena tidak terlalu bermanfaat secara langsung pada keberlangsungan blog itu sendiri sebagaimana SEO, komentar, atau jumlah pengunjung.
Catatan: Jika ingin mendapatkan lebih banyak suka, maka silakan akses tips dari Nur Irawan.
Hulu Mujur Pandai Bertengkar, Hulu Baik Pandai Memakai
Mari hadapi kenyataan, tidak semua teman ngeblog yang berhubungan dengan kita akan terus konsisten.
Atau selalu ada saat untuk memperluas jaringan untuk meningkatkan popularitas blog.
Tombol like merupakan salah satu alternatif jawaban membuka hubungan baru.
Rutin memberi suka pada bloger lain akan membuat visibilitas kita menonjol. Sesuai hukum “keseringan muncul” dalam pergaulan, itu akan memudahkan kita menjalin hubungan yang lebih akrab dengan bloger lain.
Sukai tulisan bloger lain dan mereka mungkin akan menyukai tulisan Anda.
Jika kemudian berakhir dengan saling menyukai postingan satu sama lain, mungkin bisa berlanjut untuk saling berkomentar. Kemudian menjadi semakin akrab.
Bahkan banyak cerita yang beredar bahwa beberapa bloger yang sudah sangat akrab satu sama lain memutuskan bertemu di dunia nyata (kopdar).
Mungkin Anda yang berikutnya.
Bagian Gelap Tombol Suka
Sikap bloger yang hitam bagai belakang belanga adalah menekan tombol suka, tetapi tidak membaca tulisannya.
Setidaknya aku pernah dua tiga kali membaca curhatan bloger yang menyatakan ketidaksukaan terhadap mereka yang suka memberi like tanpa membaca.
Bagaimana mengetahui hal semacam itu?
Mudah saja. Biasanya mereka yang melakukan bom like (menyukai banyak postingan dalam satu blog) dalam waktu singkat. Selebihnya sangat bergantung kepada insting karena memang mustahil mengetahui apakah bloger lain sempat membaca postingan sebelum menekan tombol suka atau tidak.
Takutnya, jika semua orang terlalu sering menyukai postingan tanpa membaca, berpikir hanya ia seorang yang melakukannya , lama-lama akan seperti peribahasa hilang ikan dalam kerabu sebagaimana kasus musik bajakan.
Jadi, sangat wajib instropeksi diri sendiri dan lebih bijak dalam memberi suka.
Apa yang terlintas di pikiran setelah membaca tulisan ini? Bagikan di kotak komentar.
saya sudah baca sampai selasai loh, ini… heee btw bagus jg sarannya bwt intropeksi. btw lg, bnr jg apa yg ditulis π, kl sy pribadi sy baca2dulu smpe selesai, baru penentuan bwt nitipin like atw tdk? btw utk sampai selesai baca, diawal tulisan harus ada yang bwt menarik dan bwt penasaran utk diteruskan membacanya. kl dipikir2 sy ini tiada hari tanpa baca deh. ya udah pamit ya assalamualaikum, βΊ
SukaSuka
Waalaikum salam π
Kalau saya ngelike dulu baru baca. Kebiasaan soalnya. Klo nanti tidak selesai baca, tinggal unlike saja. Ngomong-Ngomong saya juga baca tiap hari loh…..
SukaDisukai oleh 1 orang
Sebelum ngelike sih saya usahain baca dulu postingannya.
Jika tulisannya memang menurut saya kurang menarik,atau susah saya pahami.Saya lebih memilih pergi di tengah bacaan tanpa meninggalkan jejak berupa like atau komentar.
SukaDisukai oleh 1 orang
Ya… hampir mirip dengan saya π
SukaSuka
Setelah baca tulisan ini pikiran saya berkata, “Pas banget, mas Shiq4, aku juga sepemikiran dg mas Shiq4.”
Saya juga klau klik tombol Like pada suatu postingan psti sy sdah membacanya, dan sebelumnya sy masukkan komentar dulu. Itu yg sering sy lakukan, kecuali utk blog brita, kadang hanya klik LIKE tnp komen.
Sy jg kadang merasa kurang respek dg bloger yg cuma klik tombol LIKE tanpa membacanya, biasanya itu LIKE sklgus utk bbrp postingan, tp sy tahu itu dia cuma klik LIKE tanpa baca tuntas, atau skdar klik biar bs terlihat, dan mungkin dia minta dikunjungi balik, hihi….ap llu sy kunjungi? Mohon maaf, yg bgtu justru sy abaikan..kecuali tulisannya memang bagus, okelah…waduh, SADIS ya saya? Huhu…tp setidaknya, biar IMPAS
SukaDisukai oleh 3 orang
Komentarnya Mas Desfortin mewakili suara hati saya banget selama ini setiap dapet LIKE dari blogger lain yang nggak membaca tulisan saya terlebih dahulu haha :”
SukaSuka
Banyak kok yang suka bom like. Biasanya, dulu, ketika masih awal ngeblog saya like balik. Cuma makin lama akhirnya saya biarkan saja. Toh tidak pernah berinteraksi. Terutama akun-akun dari luar Indonesia. π
SukaSuka
setiap tulisan akan menemukan pembacanya menurut saya Mas Shiq, jadi kadang saya abai sama notif like yang bertubi-tubi (yang mungkin belum tuntas dibaca). Tapi sebisa mungkin kalau saya berkunjung balik akan sya baca, kadang saya like tulisan yang saya suka dan selesai saya baca, meski tidak berkomentar, ya itu tadi, seperti kata mas Shiq sebagai bentuk apresiasi. btw, terima kasih tulisannya mas Shiq, sebagai pengingat diri juga, kalau kadang2 lalai.
SukaDisukai oleh 2 orang
Sama-Sama π
SukaSuka
Aku ga terlalu suka “like”. Jaranggg banget kasih like klo belum komen, tp klo sdh komen ngapain pula ngelike?. Paling yg kukasih like setelah baca blog bhs inggris/Jerman krn bingung mau komen apa π .
Notif like via eamil kunonaktifkan krn bikin penuh inbox. Klo di blogku jaranggg banget perhatiin “like” . Yg ku kunjungi balik yg kasih komen aja.
Aku ga percaya sama yg ngelike krn kutandai bbrp bloger yg cuma suka ngelike aja dan kuyakin ga baca, masah kuposting artikel 3 detik kemudian dapat like, hebat banget kan klo bisa baca sekilat itu haha.. tombol like bisa ditekan dari wp reader tanpa kita mampir atau baca artikel.
Ada 1 bloger yg kuhapal banget likenya dimana-mana. Klo menurutku tega banget sih cuma kaish like dan cuma like ybs disitu, dan ga ada komen 1 pun stl artikelnya di posting selama seminggu. Oh iya termasuk yg ngelike ini mungkin merem tekan tombol like nya krn tulisan kemalangan spt ada yg meninggal, kecelakaan, sakit di like juga hahaha parah.
SukaSuka
Iya… sampe ada yang kesel loh karena banyak di like tapi yang bersangkutan merasa tulisannya gak dibaca.
Mungkin blogernya ngelike dulu mbak nella, baru baca. Ini sih versi positif thingkingnya. π
SukaSuka
Aku jg pernah dpt boom like, mungkin tujuannya biar di like balik. Soalnya yg nge-like blogger Rusia, ga mungkin kan dy ngerti aku nulis apaan. Yaudah aku like balik juga tanpa ngebaca postingan dia, toh ga ngerti juga dia nulis pake bhs Rusia π
SukaDisukai oleh 1 orang
Saya juga kadang-kadang dapat like dari akun-akun luar. Cuma saya biarin aja dan gak bales ngelike. π
SukaSuka
Wahh Mas Shiq udah mulai pake peribahasa peribahasa seperti yang dibilang kemarin kemarin π
SukaSuka
Iya nyoba dikit-dikit. Soalnya biar nanti hafal di luar kepala, jadi mesti sering-sering dipraktikkan. π
SukaSuka
sangat sepedapat soal ini Mas Shiq4…rasanya mustahil kita suka kalau tidak membaca tulisannya. tapi banyak juga rasa suka (tombol like) itu sudah muncul saat membaca judulnya saja.
SukaSuka
Wah iya… jangankan like pak, kadang-kadang komentar aja gak nyambung sama bacaannya. π
SukaDisukai oleh 1 orang
Kalo ada yang kasih “suka” ke artikelku di blog, ya gpp misalnya orang itu nggak baca. Tapi kalo kasih suka plus komen, trus komennya adalah pertanyaan yg jawabannya sudah ada di postingan, rasanya males banget.
SukaSuka
Hua ha ha…. saya kadang juga dapat yg kayak gitu. Mau bagaimana lagi, memang ada-ada saja ya…. π
SukaSuka
Kalau yg ngelike tnyt blogger asing dari luar negeri, bisa dipastikan tulisanku tdk dibaca. Kejadian ya. Mungkin mengharap kunjungan balik.
SukaSuka
Nah…. kalau bloger asing biasanya tidak saya hiraukan π
SukaSuka
Aku baca sampai selseai terus, tapi aku enggak punya akun wordpress jadi enggak bisa kasih like mas hehehe
tapi aku tetep setia membaca blog mu, karna banyak pelajaran yang aku dapat sebagai blogger pemula.
SukaSuka
Wah terima kasih kalau begitu karena menjadi pembaca setia π
SukaSuka
Klo aku, sm blog yang tak asing buatku, biasanya ku like dulu, baru ku baca, klo tulisannya menarik dan aku bisa pahami aku komentari, tp klo blog yg baru biasanya aku baca dulu, soalny aku blm tau karakternya atau cara nulisnyaπ
SukaSuka
Kalau saya dah biasa nyebar like dan komentar. Sekalipun nggak kenal ha ha ha…. π
SukaDisukai oleh 1 orang
Bagiku like itu semacam kesukaan saja, sama seperti di facebook atau di instagram. perihal baca atau tidak, biasanya kalau aku sendiri disaat menyukai judul tersbut atau emang sudah mengenal mereka.
tapi untuk komentar, kadang aku membaca tapi tak bisa berkomentar apa2, dari pada terlihat spam dengan komen “artikel menarik dan bermanfaat” gitu aja, mending aku gak komen…
SukaSuka
Ya lebih baik komentar apa kek biar tidak “terlihat” nyepam. Tapi juga nggak papa sih komentar bermanfaat dan sebagiannya klo memang hal itu yang dirasakan. Yg penting niatnya dah bener. π
SukaSuka
Setuju sama mas shiq4, like karna udah baca. Bahkan aku like karna memang suka.. Ngomong-ngomong, kayaknya ini komen pertamaku di blogmu, salam kenal π
SukaSuka
Salam kenal juga mbak joanna π
SukaSuka
Konsisten dan selalu berkembang itu udah bagus banget, biarkan kesuksesan yang menyambut agan. Saya lihat di home saya memang tulisan agan yg selalu muncul dan banyak, hahaha.
Tapi saya lebih suka konten2 agan tentang cara penulisan, jadinya enggak baca semua~
yang penting tetep semangat!
SukaSuka
like dah
SukaSuka
Makasih sudah ngelike π
SukaSuka
nyimak
SukaSuka