Sumber gambar : Doubledutch.me
Apa yang Anda pikirkan jika melihat pernyataan-pernyataan berikut :
- Saya sudah menulis sepanjang hidup saya
- Guru bahasa Inggris SMA saya menyuruh saya masuk jurnalistik.
- Di perguruan tinggi, saya adalah seorang guru menulis.
- Saya telah menulis artikel untuk majalah, mengedit buku, dan banyak lagi.
Mungkin Anda mengira ia adalah penulis yang mahir atau seseorang yang mencintai menulis.
Tapi itu tidak benar.
Karena orang tersebut merasa bahwa ia masih belum cukup baik dalam menulis. Ia adalah Jeff Goins.
Jebakan Sesungguhnya
Ngeblog merupakan tools latihan terbaik bagi penulis pemula. Membantu disiplin dan mendapatkan feedback.
Masalahnya, setelah sekian lama menulis dan memublikasikan, ketika Anda memperhatikan statistik, Anda kecewa dengan jumlah audiens yang Anda miliki.
Anda mulai bertanya : Mengapa hanya segelintir?
Jawabannya sederhana, karena Anda masih belum cukup baik dalam menulis.
Jumlah pembaca tidak akan berbohong. Mereka hanya mau membaca tulisan-tulisan terbaik.
Jika Anda merasa tulisan Anda sudah sangat bagus, tapi tetap tidak mendapatkan pembaca, Anda sudah sedikit sombong.
Dan tentu saja, menilai diri terlalu tinggi sedangkan hasilnya di bawah ekspektasi, mungkin bisa memberi sedikit tekanan.
Itu skenario jebakannya.
Pecundang akan segera berhenti menulis. Pemenang akan mencari jawabannya.
Apakah saya pernah mengalaminya? Tentu saja. Dan saya merasa normal pernah merasakannya. Jadi, jika Anda juga merasakannya, itu proses yang Anda butuhkan untuk menjadi penulis yang lebih baik.
Satu Cara Aneh untuk Menumbuhkan Audiens
Mungkin saya belum cukup punya pengalaman dalam hal ini. Statistik terbaik hanya seribu sekian pageview dalam sehari. Sayangnya, itu pun sangat jarang terjadi.
Karena ingin menumbuhkan audiens lebih banyak lagi, satu cara yang terdengar berlalu angan dari Jeff Goins adalah Practice (Berlatih menulis atau terus praktik).
Karena dengan terus praktik, otomatis kita bisa menjadi lebih baik. Dan hadiahnya adalah semakin banyak pembaca.
Terkadang butuh waktu untuk menenangkan diri, mengevaluasi semuanya, dan menemukan pencerahan dalam menulis.
Apalagi jika ditambah rasa lapar. Bukan hanya lebih produktif, kita pun lebih bersemangat untuk menciptakan karya yang lebih baik dari sebelumnya.
Hanya jika kita punya komitmen menulis dan terus melakukannya tanpa pernah mengibarkan bendera putih meskipun audiens tidak seberapa.
Layani Audiens yang Sudah Ada
Bersyukur adalah menikmati apa yang ada dan tidak bingung mengenai apa yang tidak ada.
Mungkin itu juga berlaku dalam ngeblog.
Saya punya audiens kecil. Tapi mereka mau mendengarkan pesan-pesan yang saya sampaikan.
Meskipun terkadang pujian membuat saya merasa terbebani, itu bukan masalah besar.
Meskipun saya juga merasa palsu di depan audiens. Dilihat pulut, ditanak berderai. Tapi itu motivasi saya untuk belajar lebih giat lagi agar menjadi orang yang sesungguhnya.
Saya berusaha menikmati perjalanan ngeblog dan menjaga audiens yang sudah ada.
Mengapa? Karena sesedikit apapun audiens, mereka adalah aset terpenting.
Lihat nasihat dari For Pity Sake berikut:
“Jika Anda memiliki selusin orang yang mau membaca apa yang Anda tulis, itu selusin orang yang meluangkan waktu dari satu hari untuk terlibat dengan Anda. Itu cukup besar. Itu adalah tanggung jawab, dan Anda ingin menjaga mereka.”
“… pastikan untuk melayani mereka. Mereka, bagaimanapun juga, adalah fans terbesar Anda. Jika Anda merawat mereka, mereka akan melakukan pemasaran untuk Anda.”
“Blogger sukses lainnya seperti Seth Godin dan Tim Ferris juga menunjukkan melakukan kunci sederhana ini. Jagalah pembaca yang Anda miliki, jangan khawatir tentang pembaca yang tidak Anda miliki. Tanyakan pada diri sendiri apa yang pembaca inginkan dari Anda. Jika Anda tidak tahu, tanyakan.”
Sekarang… jangan lagi mengeluh tentang betapa sedikitnya audiens Anda. Ambil waktu untuk instropeksi diri, praktikkan semua pengetahuan Anda, layani pembaca yang sudah ada, dan mungkin roda kesuksesan akan bergulir. Tidak ada lagi alasan.
Apa yang Ingin Anda Tunjukkan?
Terlalu khawatir tidak mendapatkan pembaca adalah sesuatu yang aneh.
Ini jaman teknologi. Anda bisa dengan mudah mendapatkan pembaca melalui sosial media, email, komunitas, bahkan mempromosikan ke teman-teman Anda.
Masalahnya adalah… apakah Anda sudah menampilkan sesuatu yang bagus? Sesuatu yang membuat orang mengingat Anda dan rela rutin melakukan kunjungan.
Jadi, jangan menahan diri dan keluarkan segala kemampuan Anda seolah Anda telah diperhatikan audiens yang besar agar mendapatkan hasil maksimal.
Dan tentu saja, akal tak sekali tiba. Perlu kegigihan dan perjuangan untuk mendapatkan semuanya.
Sekarang lakukan dan audiens Anda akan tumbuh besar sebelum Anda menyadarinya.
Apa yang Anda pikirkan? Apakah Anda punya ide lain? Bagikan di kotak komentar.
Sangat sulit untuk mengembalikan performa blog sy. Walau hasil terbaik statistik hanya 219 org/hr. Sejak absen menulis periode april hingga agustus, statistikx “terjun bebas tanpa menggunakan parasut”!
#miris π
Nanti dipertengahan september mulai rutin nulis lagi, itu pun statistik terbaik hanya 140-an lebih.
Tp sy berusaha untuk tidak down dan low.. tetap belajar dan berusaha semampu mngkin.
Sebab untuk merubah masa depan agar lebih baik adalah dengan trus berusaha!
SukaDisukai oleh 1 orang
Nanti juga naik lagi kok klau rutin update blog. Statistik saya awal tahun lalu cuma 122 pengunjung per hari, tapi karena saya rajin update, hingga saat ini bisa menjaring 700 pengunjung per hari π
SukaDisukai oleh 1 orang
Wwaahhh…. mantap ya… semoga π
Nggak salah saya banyak belajar dari anda..
Cuma aturan penggunaan dari kata saya lagi yg harus dipoles sedikit, biar terlihat “lebih” hidup.
Makasih,,makasih…
SukaSuka
Cocok sekali nih mas buat saya yang emang lagi nggembleng diri sendiri buat menjadi penulis yang lebih baik..Jujur, blog saya sekarang memang dah punya pengunjung yang stabil.Tapi ya gitu,kualitas tulisan saya masih sangat dangkal.Saya jadi merasa bersalah kadang ama mereka yang sudah nyempetin mampir baik sesama blogger ataupun dari google.hhhee.
SukaDisukai oleh 1 orang
Nggak perlu merasa bersalah. Kalau saya sih nulis buat diri sendiri dulu, nggak mikirin orang lain. Karena menurut saya pekerjaan untuk melibatkan atau memikirkan pembaca merupakan pekerjaan penulis tingkat lanjut. Sedangkan jika kita, sebagai penulis pemula melakukannya, justru nanti membebani dan malah menghasilkan tulisan yang jelek. π
SukaSuka
Iya mas..saya awalnya salah sasaran.,
tapi dibawa santai aja kali ya mas.toh udaha sampe sini.hhee
Yang penting terus beljar biar lebih baik ya.hhehee
SukaDisukai oleh 1 orang
Sangat bermanfaat! Thanks bro
SukaSuka
Terima kasih apresiasinya π
SukaSuka
Cukup menulis karena kita suka. Mikirin data cuman bakal bikin mumet kepala.
SukaSuka
Ya memang awalnya lebih baik menulis tanpa memikirkan statistik dulu klo baru memulai. Nanti klo sudah sedikit mahir, statistik digunakan untuk mengukur kualitas tulisan kita π
SukaDisukai oleh 1 orang
Aku trmasuk yg sadar kualitas tulisan masih jauh dr predikat bagus. Makanya ngga pernah cek statistik. Nulis2 sesuka hati hehe
SukaSuka
Saya dulu juga begitu mbak uchi. Akan tiba masanya kok π
SukaSuka
Saya dulu juga begitu mbak uchi. Akan tiba masanya kok π
SukaSuka
Yap, sepakat: Latihan dan lyani audiens yg sdah ada.
SukaSuka
Iya cuma itu rahasianya π
SukaSuka