5 Penghalang Terbesar untuk Mulai Belajar Sepanjang Hayat

Penghalang terbesar dalam belajar

Sumber gambar: intisari.grid.id

Secara umum, mayoritas orang belajar di jenjang pendidikan dilatarbelakangi keinginan untuk memenuhi kualifikasi dasar yang dibutuhkan guna mendapatkan pekerjaan yang mereka impikan.

Ya… Kita rela bertahun-tahun dibangku sekolah untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang bisa membuat kehidupan menjadi lebih baik : Mendapatkan gaji yang tinggi dan mendapatkan pekerjaan sesuai passion.

Tapi meninggalkan bangku sekolah bukan berarti kegiatan belajar harus terhenti. Kita harus terus belajar sepanjang hayat.

Karena masih banyak skill dan pengetahuan yang bisa membuat kehidupan menjadi lebih mudah dan nikmat untuk dijalani yang tidak diajarkan dibangku sekolah.

Setidaknya ada 8 alasan mengapa sebaiknya mulai menerapkan belajar sepanjang hayat :

  • Anda akan menjadi lebih bahagia.
  • Bersiap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
  • Menjadi pribadi yang rendah hati.
  • Anda akan menjadi guru yang baik.
  • Belajar membuat kehidupan Anda tidak membosankan.
  • Menjadikan pikiran Anda tetap sehat.
  • Menjadi Pribadi yang lebih bijaksana.
  • Menjadi semakin percaya diri.

Belajar sepanjang hayat hampir pasti mampu meningkatkan kualitas hidup kita. Baik pengembangan diri maupun pengembangan karir, keduanya merupakan komponen penting dalah hidup ini :

Belajar untuk Pengembangan Diri

Tidak perlu alasan khusus untuk mengembangkan diri. Anda bisa mempelajari skill apapun yang Anda inginkan kapan pun Anda siap.

Selain membuat otak tetap aktif, belajar untuk mengembangkan diri akan memudahkan Anda mendapatkan pencapaian-pencapaian pribadi yang memuaskan.

Anda bisa belajar menulis, menjahit, atau berdagang. Selama Anda menyukainya, itu lebih baik dibanding berdiam diri atau melakukan rutinitas yang tidak produktif.

Dengan demikian Anda mungkin akan memiliki kehidupan yang penuh dan memuaskan pada usia berapa pun selama Anda terus mempelajari hal-hal yang Anda sukai dengan sungguh-sungguh.

Belajar untuk Pengembangan Karier

Memiliki ijasah merupakan modal yang bagus dalam mencari pekerjaan. Dan mungkin Anda akan mendapatkan pekerjaan yang bagus.

Masalahnya, pasar dunia kerja bergerak dengan sangat cepat. Skill-Skill yang dulu dibutuhkan perlahan terbuang digantikan dengan kebutuhan skill-skill baru sesuai perkembangan teknologi.

Anda mungkin bisa bernafas memiliki sertifikat microsoft word dan excel di tahun 2000, tapi sekarang dunia butuh lebih dari sekadar mengoperasikan hal-hal semacam itu.

Mungkin butuh kecakapan dalam memasarkan produk di sosial media, skill menulis, atau bahasa-bahasa pemrograman.

Atau jika Anda masih berada di level pekerjaan yang bergaji rendah, mungkin Anda ingin mendapat promosi. Tentu tidak ada yang gratis, Anda butuh tambahan skill yang memungkinkan hal tersebut terjadi seperti mengembangkan skill kepemimpinan dengan menghadiri seminar, menguasai bahasa Inggris dengan lebih baik, atau meningkatkan skill -skill tertentu.

Itu mengapa Anda harus terus belajar. Karena jika tidak, siapa yang berani menjamin Anda mampu bertahan atau mampu meniti karier menuju puncak? Anda harus belajar.

5 Penghalang Terbesar untuk Mulai Belajar Sepanjang Hayat

Ini seperti mengajukan pertanyaan kepada para wanita apakah mereka ingin menurunkan berat badan dan memiliki tubuh yang ideal? Mayoritas akan berkata ya.

Namun jika mereka diharuskan untuk olah raga secara teratur, menjaga pola makan, dan tidur tepat waktu, berapa banyak yang benar-benar melakukannya?

Semua orang pasti ingin mengembangkan karier dan mengembangkan diri untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Tetapi ada penghalang besar yang selalu menghadang dan membuat mereka mundur secara teratur.

Berikut adalah 5 penghalang terbesar yang harus Anda kalahkan :

1. Meremehkan Teori

Orang-Orang di zaman sekarang sangat aneh. Mereka berargumen tidak perlu teori dan lebih baik langsung praktik.

Alasannya mungkin belajar sambil jalan.

Padahal dengan menguasai teori dengan baik, maka peluang terjadinya kesalahan yang tidak perlu akan berkurang. Jadi, tidak perlu mengalami kegagalan.

Seperti kata Wawa :

Teori itu berasal dari praktik yang dilakukan berulang-ulang. Para peneliti yang menghasilkan teori tentu sudah banyak menguji hipotesisnya sehingga menjadi teori.”

Bukan artinya teori itu pasti benar. Hanya saja teori itu mempermudah praktik. Ada panduannya. Bisa diikuti dan diukur hasilnya.

Memang benar belajar teori tanpa dipraktikkan akan percuma saja. Tapi mencoba berlari dengan mata tertutup juga sama saja bohong.

Semua akan lebih mudah jika mengikuti saran dan teori orang-orang yang lebih berpengalaman sehingga menghindarkan kita dari banyak percobaan untuk mengetahui mana yang bekerja dengan baik dan mana yang tidak.

2. Tidak Punya Waktu

Baiklah… Sebagian orang beralasan tidak punya waktu untuk belajar. Atau apakah hal tersebut merupakan bentuk lain dari kemalasan dan hanya alasan yang dibuat-buat?

Jika Anda menginginkan sesuatu, maka Anda harus berkorban terlebih dahulu. Hanya karena Anda ingin menjadi penulis buku tidak serta merta Anda mampu melakukannya sekalipun telah membaca banyak teori dari penulis profesional.

Anda harus meluangkan waktu dan belajar sedikit demi sedikit disertai praktik.

Semua skill yang Anda lihat terdapat pada orang lain juga bukan karena bakat. Mereka berlatih dan belajar di sela-sela waktu luang.

Ayolah… masing-masing dari kita punya waktu 24 jam sehari. Tergantung di mana saja Anda mau menginvestasikannya.

Mungkin Anda masih punya 2 atau 3 jam untuk bersosial media dan menonton youtube. Atau Anda punya begitu banyak waktu di akhir pekan.

Tidak perlu banyak waktu karena tidak akan ada ulangan seperti di sekolah. Anda bisa belajar kapan pun dan di mana pun. Asalkan dilakukan secara rutin, meskipun hanya 30 menit setiap hari, itu waktu yang cukup untuk menguasai skill baru dalam beberapa bulan ke depan.

3.Takut Gagal

Sebenarnya hampir pasti semua orang yang baru belajar wajarnya akan mengalami kegagalan, tetapi itu tidak memalukan dan justru tidak normal jika Anda langsung bisa melakukan apa yang Anda pelajari tanpa kesalahan. Kecuali Anda orang jenius.

Ingat di masa kecil Anda ketika belajar bersepeda. Pasti Anda juga mengalami kegagalan. Namun dengan keyakinan sungguh-sungguh, Anda kembali berdiri dan terus mengulanginya sampai Anda benar-benar mahir mengendarai sepeda.

Begitulah proses dalam belajar.

Namun seiring umur yang semakin tua, orang-orang lebih cepat menyerah. Bahkan ada yang pesimis dan mengatakan ‘tidak bisa’ sebelum benar-benar mencobanya.

Pembelajar adalah orang yang terbiasa gagal. Pertarungan hanya satu : siapa yang lebih kuat antara kegigihan dan keyakinan Anda dengan rasa sakit akan kegagalan?

Jika Anda punya keberanian, maka Anda pasti tidak mudah menyerah untuk mempelajari skill-skill baru yang akan membuat kehidupan Anda menjadi lebih baik. Meskipun harus membayarnya dengan rasa sakit di masa awal.

Anda bisa mengakses “5 Cara mengatasi rasa takut gagal” untuk mendapatkan motivasi yang tepat.

4. Mencari Sumber Informasi dan Pengetahuan

Kita sangat beruntung karena hidup di zaman internet. Kita bisa mengakses hampir semua jenis informasi yang kita butuhkan untuk menunjang keberhasilan mempelajari apa yang kita inginkan.

Anda bisa mengakses video, tulisan, audio, atau materi apapun dari para profesional. Meskipun sebagian ada yang berbayar, namun yang dibagikan secara cuma-cuma juga berkualitas.

Tidak butuh banyak uang dan tidak butuh melakukan perjalanan yang jauh untuk belajar.

Sayangnya, beberapa orang tidak punya tekad yang kuat untuk mencari sumber-sumber informasi yang mereka butuhkan. Karena tidak semua informasi terbaik muncul di halaman pertama Google.

Butuh sedikit keras kepala dan kegigihan. Anda harus belajar menggunakan kata kunci secara tepat untuk menghasilkan pencarian yang relevan dengan apa yang Anda cari. Juga menandai situs-situs yang menarik sesuai dengan apa yang Anda pelajari.

Kalau mencari sumber informasi dan pengetahuan saja Anda malas, maka saya pesimis Anda akan mau benar-benar belajar di waktu luang Anda.

5. Merasa Sudah Terlalu Tua untuk Belajar

Terkadang, karena usia sudah terlalu tua, muncul rasa pesimis untuk mampu menguasai pengetahuan dan ilmu-ilmu baru. Karena merasa otak sudah tidak mampu melakukannya sebagaimana ketika masih muda.

Saya pernah mengalami hal tersebut. Saya minder karena baru belajar menulis di usia 26 tahun. Saya merasa terlalu terlambat. Meskipun demikian, saya tetap melangkah dengan ragu-ragu.

Hasilnya sangat memuaskan. Saya menikmati aktivitas menulis. Produktivitas pun lumayan karena sudah menghasilkan ratusan artikel di internet dan menghasilkan sebuah ebook 18 ribu kata lebih. Dan saya terus belajar agar mampu menghasilkan buku yang bagus di masa depan.

Walaupun Anda minder, justru di usia yang tidak lagi muda, dengan segala kebijaksanaan yang telah ditempa melalui berbagai pengalaman hidup, akan lebih memudahkan Anda menguasai skill-skill baru dengan lebih cepat.

Selain itu, belajar merupakan hal menyenangkan yang bisa membuat pikiran tidak cepat pikun. Dan jangan khawatir meskipun Anda sedikit ragu, tetaplah melangkah ke depan.

Kesempatan di Masa Depan

Tidak ada yang tahu kejadian-kejadian di masa depan. Namun saya meyakini tidak ada yang sia-sia di dunia ini.

Mempelajari banyak hal baru merupakan investasi. Untuk menghadapi setiap permasalahan yang timbul di masa depan. Juga membuka kesempatan selebar-lebarnya.

Walau di masa kini apa yang kita pelajari belum menunjukkan hasil apapun, tetapi percayalah bahwa skill, ilmu, pengetahuan, dan segala pengalaman akan sangat berguna di masa mendatang, Untuk mengambil sikap dan keputusan yang akan membuat hidup kita lebih baik lagi.

Jadi, apa yang sedang Anda pelajari di masa sekarang? Mengapa melakukannya? Bagikan di kotak komentar.

Iklan

13 tanggapan untuk “5 Penghalang Terbesar untuk Mulai Belajar Sepanjang Hayat

  1. Those are damn trueee!!! Setuju dengan semuanya. Yang paling menyebalkan adalah ketika mendengar orang bilang ‘alah cuma teori’. Padahal dalam istilah teori itu sendiri bisa jadi telah terkandung berbagai macam pengalaman, kegagalan, dan keberhasilan. Kita hanya tidak tahu pasti apakah teori tsb bekerja pada diri kita atau tidak. Dan cara paling mudah untuk mengetahuinya adalah dengan mencoba teori tsb daripada tidak melakukan apa-apa atau malah memutuskan untuk melakukan sesuatu tanpa pegangan.

    Bagian terakhir yg saya sangat setuju. Belajar apapun pasti akan ada manfaatnya di masa mendatang. Saya dulu sempat pesimis ketika mendengar orang bilang, buat apa nulis bla-bla atau buat apa kamu belajar bahasa inggris bayar mahal, dll, dll, tapi setelah membaca ini saya merasa memiliki dukungan yg amat positif. Nice work, Mas πŸ™‚

    Disukai oleh 1 orang

    1. Iya mas umami. Kebanyakan orang ingin langsung praktik tanpa tahu teorinya. Justru itu membuat mereka melakukan kesalahan2 yang tidak perlu.

      Saya sendiri percaya mas umami apapun yg kita pelajari pasti ada manfaatnya. Manfaat yg bisa langsung dirasakan tentu batin kita menjadi lebih baik dengan belajar. Karena ilmu itu cenderung ke kebutuhan batin. πŸ˜€

      Disukai oleh 1 orang

  2. Saya juga sedang belajar banyak hal nih mas,belajar menulis,belajar berdagang,belajar menjadi orang lebih baik,dan belajar melupakan kegagalan di masa lalu.. πŸ˜‚πŸ˜‚

    Saya setuju mas,apapun yang kita pelajari sekarang kelak akan berguna.

    Suka

  3. Spkat skli bahwa tidak ada yang gratis, kita butuh tambahan skill yang memungkinkan suatu impian tercpai. Bljar spnjang hayat itu harus, klau ingin sukses.

    Sy juga sring denger bbrp teman klau mreka lebih suka praktik dr pd teori, itu suatu mslah. Hrusnya kedua hal tsb harus seimbang dan jngan diremehkan.

    Oya, utk yg nomor 4 kayaknya kurang lengkap redaksi nya, sepertinya perlu kata “Malas” atau “Enggan”.
    Selebihnya keren ulasannya, typo sedikit di awal tertutupi oleh kerennya ulasan seorang Shiq4.

    Saat ini, sbgai guru, meskipun makin hari makin bertambah umur sklgus berkurang, sy trus bljar, bljar dan bljar. Bhkan tugas profesi yg sy emban skrg bbrp hari ini membuat sy bgtu kewalahan, sy harus bljar kyak mahasiswa lg dg mmpljari berbgai modul yg berbab-bab. Jujur sja, sngat menguras otak, tapi setiap kali slesai mengerjakan ada kepuasaan luar biasa yg sy rasakan. Dan ini semua slain utk nutrisi otak, juga utk dpt tunjangan profesi dmi masa depan yg lebih baik.

    Ok, itu ajah. Trmksh mas Shiq4 utk tulisan2 Anda yg sllu memotivasi.

    Suka

    1. Betul mas desfortin, kalau mau sukses mesti belajar sepanjang hayat.

      Klo orang yang suka belajar pasti menyadari bahwa teori membuat praktik menjadi lebih baik.

      Iya… makasih masukannya. Soalnya di poin keempat tersebut terlalu memaksakan diri ketika menulis he he he….

      Iya… selamat belajar dan semoga setelahnya kehidupan menjadi lebih baik lagi. Juga semoga tunjangannya dan jabatan terus naik seiring dengan kualitas diri yang semakin baik. πŸ˜€

      Disukai oleh 1 orang

  4. Dimasa sekarang ini belajar jadi lebih mudah karena informasi bisa didapat melalui internet ya, malah kadang suka ada juga yang mengadakan kelas-kelas online untuk skill2 tertentu yang diadakan secara gratis di dunia maya πŸ™‚

    Suka

Komentar ditutup.