Sumber gambar : liputan6.com
Musim blewah tahun ini tidak seramai dulu. Jika tahun lalu musim blewah gagal, maka tahun 2017 kondisinya lebih baik, meskipun tidak sesuai dengan harapan.
Menurut catatan, karena musim blewah di Mojosari di mulai sekitar tanggal 15 Mei 2017, itu berarti musim blewah hanya terjadi tak kurang dari 60 hari.
Penjualan blewah tertinggi tentu terjadi di bulan Ramadhan. Sayangnya, di bulan tersebut mayoritas blewah yang beredar di pasaran adalah blewah jenis bisma. Dan itu sedikit membuat saya kecewa karena tidak bisa memaksimalkan bulan Ramadhan dengan penjualan tertinggi untuk menjual produk-produk terbaik.
Sedangkan blewah jenis kretek, baru setelah lebaran mulai muncul. Walaupun penjualan blewah masih stabil, tapi peminatnya tidak seramai di bulan-bulan sebelum lebaran. Dan yang lebih menyedihkan lagi, musim blewah terasa mengganjal karena peredaran blewah sangat terbatas dan pasokannya hanya sedikit.
Harga Mahal Berarti Pesaing Berkurang
Akhir-Akhir hanya beredar jenis blewah kretek. Dan tepat seperti prediksi saya, harganya maksimal mencapai Rp 8.000,00/Kg.
Harga tersebut merupakan kondisi yang ideal. Karena jika harganya terlalu murah, maka bisa dipastikan pedagang blewah musiman akan menjamur. Setelah hal tersebut terjadi, kejadian selanjutnya pasti akan terjadi perang harga yang sangat tidak masuk akal. Itu merupakan hal paling menyebalkan selama saya menjadi pedagang buah.
Mengapa semua pedagang berpikir bahwa mereka akan mendapatkan untung lebih banyak atau lebih laku jika membandrol dengan harga yang murah meriah? Padahal seharusnya semua pedagang bisa mendapatkan laba lebih seandainya tetap mematok harga normal.
Jumlah produk pun sekarang sangat terbatas. Sekilas, menurut penuturan bapak, blewah hanya akan datang setiap dua hari sekali.
Tentu itu sangat menguntungkan. Karena tidak ada lagi harga yang kelewat murah. Selain karena jumlah permintaan seimbang, bahkan lebih banyak daripada penawaran, blewah-blewah selalu habis terjual dengan harga yang bagus.
Meskipun demikian, orang tua saya hanya bermain normal. Mereka hanya mengambil sekitar 100 Kg saja dan tidak berlebihan.
Terkadang, terlalu berambisi mendapatkan untung sebanyak-banyaknya justru merupakan awal dari kecerobohan-kecerobahan yang tidak perlu.
Asalkan produk terjual dengan baik dan hanya sisa sedikit, itu merupakan sesuatu yang harus disyukuri mengingat tahun ini jumlah pedagang blewah pun sangat terbatas sehingga otomatis, kurangnya persaingan membuat lapak buah saya diserbu peminat-peminat blewah.
Mendeteksi Musim Blewah
Sudah dua tahun saya melewati musim blewah yang aneh. Biasanya, di musim blewah, jumlah blewah itu akan sangat banyak sekali. Bahkan terlalu banyak sehingga pedagang buah eceran mempunyai banyak pilihan untuk menyeleksi blewah-blewah terbaik di juragan besar.
Kondisinya juga semakin bagus manakala jumlah blewah terlalu banyak. Artinya pedagang eceran bisa leluasa bernegosiasi harga dengan juragan besar. Karena masing-masing juragan pasti berusaha untuk menjadi pemasok blewah di daerah Mojosari dan tidak mau kehilangan “kaki tangan” sehingga sering memberi banyak potongan harga. Dengan demikian, pedagang buah eceran mampu mendapatkan lebih banyak untung karena membeli dengan harga murah dan menjual dengan harga normal.
Namun hal semacam itu belum saya lihat tahun ini. Awalnya saya pikir karena belum mencapai puncaknya, namun lagi-lagi saya keliru. Kata seorang kuli, justru musim blewah sudah berlalu dan kebetulan saja tahun ini memang tidak banyak blewah yang beredar.
Kata beliau juga, itu semua gara-gara hujan. Kalau tahun lalu kegagalan blewah benar-benar terjadi karena hujan turun terus menerus, tahun ini pun masih ada hujan di musim panas sehingga “Mungkin” ada blewah-blewah yang gagal panen.
Maklum saja, tanaman blewah tidak boleh terkena air, khususnya buahnya. Jika terjadi, maka akan menjadi busuk.
Faktor lain yang mempengaruhi mungkin karena Mojosari adalah daerah kecil. Seandainya jumlah blewah di petani tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya, hampir pasti distribusi blewah berfokus ke kota-kota besar karena harga di daerah perkotaan lebih mahal sehingga lebih diprioritaskan dibanding dengan distribusi ke daerah-daerah kecil.
Kualitas Blewah Kretek yang Beredar Sangat Bagus
Saya bukan pengemar blewah, tapi saya biasanya mencicipi blewah-blewah yang baru datang. Dan blewah kretek yang akhir-akhir ini dipasok memiliki kualitas yang sangat bagus. Rasanya manis, baunya harum dan menimbulkan nafsu makan, warnanya kemerahan, dan tidak terlalu keras atau terlalu lembek.
Sebenarnya masyarakat pada umumnya pasti beranggapan blewah sama saja. Sekalipun itu blewah kretek, tapi bukan sebuah jaminan akan rasa manis dan memiliki segala ukuran kualitas di atas. Kalau pun sudah membeli dan ternyata kualitasnya buruk, paling blewahnya akan dijadikan es. Jadi, sebenarnya risiko membeli blewah sangat minim bagi para pembeli.
Pantas saja jika akhir-akhir ini pedagang buah kesulitan mendapatkan stok blewah. Karena jumlahnya terbatas, maka masing-masing pedagang buah berebutan buah dengan pedagang buah lain di tempat juragan besar. Bahkan kedua orang tua saya pernah berebutan berdua dan hanya mendapatkan sedikit blewah saja.
Sistem semacam ini yang tidak saya sukai. Kadang-Kadang pasti ada pedagang yang tidak kebagian. Namun seperti itulah pekerjaan pedagang buah.
Yang paling menghabiskan tenaga tentu ketika jam-jam kedatangan blewah di juragan besar di atas pukul 12 malam. Tentu pedagang buah harus stand by dan tidak beristirahat untuk mendapatkan produk tersebut.
Dan untunglah, lapak buah kami dikelola oleh 3 orang. Setidaknya kami bisa saling mengisi dan bekerja sama tanpa kelelahan atau bingung mengatur waktu dalam melayani pembeli atau memastikan mendapatkan produk di juragan-juragan besar.
Pas ramadhan kemarin aku rutin buat es blewah… Sekarang sudah tidak lagi
SukaSuka
Iya pas bulan ramadhan banyak yg puasa sehingga banyak yg suka es blewah yg manis 😀
SukaSuka
Kira2 blewah dr Surabaya, asalnya dr mana ya? Apa dr Mojosari juga?
SukaSuka
Ada beberapa buah yg diambil tengkulak dari surabaya mbak. Cuma saya nggak tahu pasti. Mungkin blewah juga termasuk yg diambil jika kualitasnya bagus 😀
SukaSuka
Sdh 4 blog ya terkait blewah, 👏👏
Ternyata blewah pling produktif tumbuh di musim kmarau ya, mas Shiq4?
Kpn ya bs mkn buah blewah? Pnsran sy akan rasanya. Andai dekat dg lapak Anda, psti sy mmpir buat belinya sklian minta gratisan buah lainnya jg, wkwk..
SukaSuka
Iya buah blewah di panennya musim panas. Klo kena hujan bisa busuk. Juga harus memastikan tidak terlalu banyak air agar rasanya tetap manis.
Klo dekat saya kasih mas desfortin. Murah kok harganya. Biasanya klo mencicipi buah saya cuma makan sedikit. Sisanya dibagikan ke orang-orang di pasar 😀
SukaDisukai oleh 1 orang
aku belum pernah makan blewah ini, penasaran rasanya gimna
SukaSuka
Ayo mbak win sesekali wisata ke daerah yg ada blewahnya. Masak udah keliling luar negeri belum pernah makan blewah sih ha ha ha…. 😀
SukaSuka
hihi iya nih harus
SukaDisukai oleh 1 orang
Oh, jadi itu toh yang namanya Belewah. 😀
Kalau di tempat saya namanya Waluh Kenthi, biasa dibikin kolak. 😀
SukaSuka
Kayaknya bukan waluh mas firman. Di atas foto blewah mentah. Klo matang warnanya kuning. Dan sepertinya nggak bisa dibikin kolak 😀
SukaDisukai oleh 1 orang
Oh iya, barusan goggling ternyata beda 😂
SukaSuka