Ocehan Pedagang Buah : Ide Bisnis,Persaingan, dan Modal

Persaingan, ide bisnis, dan modalSumber gambar : amalandanagaib.com

Pada jam-jam sepi di siang hari ketika berjualan, saya sering menghabiskan waktu untuk merokok sambil memikirkan cara membuat konten-konten menarik di internet untuk blog Shiq4. Untuk mendapatkan batang-batang rokok yang saya butuhkan, saya terpaksa berjalan ke warung-warung yang terletak lumayan jauh.

Sampai suatu ketika, Bu Dhe, pemilik warung makan di belakang lapak saya menaruh iba kepada saya dan menawarkan diri untuk menyediakan rokok eceran. Karena harga yang ditawarkan sama dengan penjual rokok lainnya, saya pun dengan senang hati menerima penawaran Bu dhe.

Jika menilik dari kebiasaan merokok saya, maka sebungkus rokok baru akan habis dalam 3 hari. Meskipun hanya mendapat untung beberapa ribu saja dan hanya mengkhususkan melayani saya, Bu dhe tetap membeli stok rokok secara rutin.

Perlahan tapi pasti, orang-orang di sekitar juga ikut membeli rokok dari Bu Dhe. Mulai dari penjual tahu campur hingga tukang becak, yang mayoritas suka membeli rokok secara eceran, mulai menjadi pelanggan Bu Dhe juga.

Akhirnya, kini rokok-rokok Bu Dhe menjadi laris. Bahkan beberapa kali sering kehabisan sehingga akhirnya Bu Dhe membeli stok dalam jumlah yang lebih besar.

Itu awal mula munculnya pemikiran saya bahwa ketika mencari ide bisnis, maka tanyakan kepada diri sendiri:

“Apa yang bisa saya lakukan untuk membantu orang-orang di sekitar saya?”

Arti Sebenarnya “Membantu”

Meskipun saya menggunakan kata “Membantu”, bukan berarti kita mengartikannya sebagai tindakan tanpa mengharapkan balasan apapun. Konteksnya adalah kita melakukan sesuatu yang mampu membuat kehidupan orang lain menjadi lebih baik lagi dan mendapatkan uang atas upaya kita.

Misalnya saya yang notabenenya penjual buah, saya pernah menulis bahwa salah satu tujuan bekerja adalah membantu orang lain. Hal tersebut berdasarkan fakta bahwa kami berusaha mendistribusikan buah-buahan terbaik kepada masyarakat.

Tanpa penjual buah, masyarakat akan kesulitan mendapatkan buah berkualitas bagus karena tidak mengetahui bagaimana menilai kualitas buah-buahan yang tersedia di pasaran. Peran penjual lebih rumit dibanding yang Anda bayangkan selama ini.

Kami memilah-memilah buah dari juragan yang mendatangkan stok buah langsung dari petani. Antara buah berkualitas bagus dan buruk bercampur jadi satu. Dan pedagang buahlah yang bersedia memahami ilmu tentang perbuahan-buahan secara mendalam yang nantinya digunakan untuk mendapatkan buah-buahan terbaik.

Selain itu, penjual buah juga bernegosiasi harga dengan para juragan agar konsumen mendapatkan harga realistis sesuai dengan kualitas buah-buahan.

Dan masih banyak lagi kegiatan lain hingga akhirnya buah-buahan terbaik terpajang di lapak-lapak buah. Atas segala usaha tersebut, pedagang buah telah memudahkan masyarakat untuk mendapatkan produk buah terbaik kapan pun mereka inginkan.

Mencari ide bisnis mungkin lebih sederhana dari apa yang Anda pikirkan, apa peranan bisnis Anda bagi masyarakat dan gaji Anda akan sesuai dengan segala upaya yang Anda lakukan. Semakin berat usaha Anda dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik (membantu orang lain), biasanya gaji yang Anda terima pun semakin besar.

Sudut Pandang Tentang Persaingan

Mungkin Anda punya ide untuk “Membantu”orang lain dengan cara Anda sendiri, namun ketika Anda melakukan riset, sudah terlalu banyak ide sejenis yang beredar. Itu bukan masalah besar.

Justru persaingan memegang peranan penting untuk membuat bisnis Anda berevolusi menjadi bisnis yang lebih baik lagi. Tanpa persaingan, Anda akan merasa terlalu nyaman sehingga terlalu lama tidak berinovasi mengembangkan bisnis Anda. Seharusnya seperti itulah mental pebisnis.

Contoh paling sederhana mungkin adalah konsep bisnis online (bukan brand-brand besar). Berapa banyak Anda melihat situs-situs bisnis yang muncul dan hilang selama Anda menjelajah internet? Meskipun mereka sama-sama ingin “”membantu”dengan konsep yang hampir mirip, pada kenyataannya, dalam praktiknya ada yang berhasil dan sebagian lainnya gagal.

Atau lihat di sekitar Anda. Mungkin deretan warung-warung kopi atau toko-toko pakaian langganan Anda. Persaingan ada di mana-mana. Dan itu sangat wajar. Masalahnya adalah jika Anda berhenti mencoba hanya karena takut mengalami kegagalan. Itu bagian terburuknya.

Mustahil menemukan usaha tanpa persaingan di masa sekarang. Karena ketika orang lain melihat Anda berhasil “membantu” banyak orang, tidak ada yang aturan yang melarang mereka meniru apa yang Anda lakukan. Dan dengan sendirinya akan tercipta persaingan. Jadi, hadapi persaingan sebagai tantangan untuk membuat bisnis Anda lebih baik di masa mendatang.

Tidak Punya Banyak Modal? Jangan Terlalu Pesimis

Sebagian orang cenderung pesimis memulai usaha karena merasa tidak punya modal. Bahkan berpikir bahwa mereka akan kalah bersaing dengan usaha-usaha sejenis yang sudah mapan dan memiliki modal yang lebih besar. Jujur saja, itu alasan yang tidak masuk akal.

Pak Ngadi adalah penjual rokok di daerah saya (di samping lapak buah saya agak jauh sedikit). Ia memiliki kios, rombong kecil di pinggir jalan. Tapi jangan heran jika Pak Ngadi mampu bersaing dengan toko-toko rokok yang lebih mapan. Banyak pengecer rokok seperti pemilik warung dan sebagiannya yang membeli rokok dari Pak Ngadi karena harga yang bersaing. Bagaimana Pak Ngadi bisa melakukannya? Pasti karena sudah banyak berpikir dan bekerja keras.

Dan sekarang Pak Ngadi mampu membeli sebuah toko sendiri.

Semua butuh proses dan perjuangan. Anda mendapatkan apa yang Anda usahakan. Modal memang penting, tapi yang terpenting adalah niat dan kesungguhan Anda untuk berhasil. Semua orang hanya mampu melihat hasil jerih payah orang lain : kekayaan, popularitas, bisnis yang sukses, dan sebagiannya. Tapi mereka selalu menutup mata jika berurusan dengan kerja keras dan banting tulang.

Memang lebih mudah mengkhayal dan mengatakan semua keberhasilan dan kesuksesan orang lain adalah takdir atau keberuntungan. Tapi tidak ada yang semacam itu di dunia ini. Tidak ada yang kebetulan.

Jika beralasan modal tidak ada dan takut bersaing, maka sekalipun Anda diberi modal yang cukup besar, hampir pasti Anda akan bangkrut. Mengelola usaha kecil saja tidak berani dan tidak mampu, apalagi mengelola usaha besar yang tantangannya lebih rumit lagi.

Anggap saja usaha Anda, sekecil apapun itu, merupakan latihan untuk menjadi pebisnis yang lebih baik lagi. Selama Anda melakukannya dengan benar dan sungguh-sungguh, hanya menunggu waktu sampai Anda mampu bermain di level yang lebih tinggi.

Begitulah pemikiran-pemikiran konyol saya tentang bisnis malam ini. Terima kasih sudah membaca. Apakah Anda punya koreksi dan tambahan? Bagikan di kotak komentar.

Iklan

7 tanggapan untuk “Ocehan Pedagang Buah : Ide Bisnis,Persaingan, dan Modal

  1. Pemikiran2 konyol? Haha…

    Keren bgini dibilang konyol?

    Terima kasih buat ocehan2 cerdasnya mas Shiq4.

    Betul, mngelola yg kcil aja blm mampu, aplgi yg besar yg tntangannya jauh lbih besar.

    Suka

Komentar ditutup.