Cara Menjadi Diri Sendiri

Cara menjadi diri sendiriSumber gambar : solusisupersukses.com

Dalam banyak tulisan, saya sering membaca begitu banyak statement “Jadilah diri sendiri”. Mungkin terdengar begitu sederhana, tapi pada kenyataannya tidak semua orang mempunyai keberanian untuk menjadi diri sendiri.

Mungkin karena merasa minder atau hanya ingin tampil mengesankan di depan orang lain sehingga dalam kesehariannya beberapa orang cenderung memakai topeng. Meskipun mereka tidak benar-benar menyadarinya, berpura-pura atau berusaha menjadi orang lain sebenarnya membuat kehidupan menjadi lebih sulit.

Di postingan kali, saya ingin berbagi beberapa cara atau langkah agar bisa menjadi diri sendiri dalam keadaan apapun.

Bagaimana pun juga, jika kita terbiasa menjadi diri sendiri, maka kita bisa lebih rileks dan lebih mudah bahagia dalam situasi apapun.

Masa Muda dan Topeng

Semua orang sebenarnya punya gambaran tersendiri mengenai tujuan hidup dan bagaimana mencapainya dengan cara yang paling mudah. Dan tetap bahagia tentu saja.

Dalam pencarian jati diri dan menentukan sikap pun manusia membutuhkan banyak pengalaman sebelum menemukan tindakan dan sikap paling bijaksana dalam menjalani sisa hidup. Itu berarti memakai topeng pun dibutuhkan kesadaran sepenuhnya mengapa kita lebih baik berusaha menjadi diri sendiri saja.

Kunudhani mengalaminya. Setelah melalui berbagai pengalaman tidak menyenangkan, pada akhirnya ia bahagia dengan pilihannya. Baginya bahagia adalah ketika menjadi diri sendiri.

Saya pun melalui proses yang sulit. Ketika berusia sekitar 20 tahunan, saya sangat mendambakan memiliki banyak teman. Bahkan jika harganya harus berpura-pura tampil sebagai pribadi lain untuk menyenangkan orang-orang di sekitar saya.

Awalnya saya pikir semua berjalan lancar. Saya bisa berpura-pura tertawa atau antusias mendengarkan percakapan-percakapan yang membosankan. Atau berkorban demi menyenangkan orang lain. Tapi pada akhirnya saya merasa tersiksa karena saya menampilkan kepribadian yang bukan diri saya. 

Dan ya…. saya tidak merasa bahagia meskipun dikelilingi oleh banyak orang.

Pada akhirnya, saya menyadari tidak ada gunanya menggunakan topeng. Dan di masa sekarang, saya selalu nyaman tampil dengan kepribadian yang saya miliki.

Masa muda mungkin penuh tanda tanya mengenai banyak hal. Mungkin Anda juga pernah memakai topeng atau masih memakainya. Tapi percayalah…. semakin cepat Anda melepaskan topeng, semakin mudah Anda tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Mengapa Harus Menjadi Diri Sendiri?

Karena saya begitu minim pengalaman mengenai pengembangan diri, maka saya kutipkan tulisan dari Stephen Guise dari Pick The Brain mengapa harus menjadi diri sendiri :

  • Anda akan menjadi pendengar yang baik secara instan – Saat saya tidak menjadi pendengar yang baik, itu karena saya memikirkan tentang diri sendiri atau apa yang ingin saya katakan. Saat saya menjadi pendengar yang baik, saya hadir pada moment dan mendengarkan dengan baik daripada khawatir tentang diri sendiri.
  • Anda akan lebih sedikit memanipulasi – ketika Anda mencoba menata rambut di cermin, Anda mungkin mencoba beberapa angle, mencoba beberapa gaya, bahkan memiringkan cermin. Hal yang sama terjadi ketika Anda menyesuaikan citra diri di mata orang lain, sering kali menghasilkan manipulasi untuk melihat Anda dengan cara yang berbeda, dan orang benci dimanipulasi karena alasan yang jelas. Jika Anda menjadi diri sendiri, diri Anda yang sebenarnya adalah orang yang mereka lihat, dan mereka secara tidak sadar akan menghargai identitas asli Anda; tentu saja orang masih akan salah mengintrepretasikan siapa Anda, tapi hal tersebut akan tetap terjadi apapun yang Anda lakukan.
  • Banyak orang akan lebih menyukai Anda – Jika Anda bertindak sebagai diri sendiri dibanding ketika Anda mengatur pencintraan, beberapa orang akan lebih menyukai Anda, dan hanya sedikit yang tidak menyukai Anda, dan memang begitulah kejadiannya. Orang yang ingin disukai sering kali adalah mereka yang tidak menjadi diri sendiri, karena mereka ingin disukai semua orang, meskipun itu sangat tidak mungkin karena ada hampir 7 miliar kepribadian unik dan sistem penilaian. Jadilah diri sendiri dan orang-orang secara alami akan menyukai Anda, benar-benar menyukai Anda karena tulus, dan itu sangat berharga.
  • Anda menjadi lebih rileks -Mengatur pencitraan membutuhkan banyak usaha karena Anda harus melumpuhkan kecenderungan alami Anda, menganalisis lingkungan, dan membuat pencintraan yang sesuai. Tetapi menjadi diri sendiri tidak butuh usaha apapun -Anda bertindak dan hidup sesuai kata hati, begitu pula dalam berbicara. Itu membuat santai mengetahui bahwa Anda tidak butuh banyak usaha karena Anda merasa nyaman menjadi diri sendiri apa adanya.

Cara Menjadi Diri Sendiri

Apakah Anda masih merasa memakai topeng dan memikirkan pencitraan yang rumit? Apakah Anda ingin tahu cara menjadi diri sendiri tanpa keluar dari zona nyaman Anda dan mendapatkan berbagai manfaat di atas?

Maka berikut adalah langkah-langkah sederhana yang perlu Anda lakukan:

1. Terima Diri Sendiri Dulu

Menjadi diri sendiri sangat butuh langkah pertama, yakni menerima segala kekurangan dan kelebihan. Hal ini agar membuat Anda merasa nyaman tanpa takut digosipkan dan membuat diri sendiri merasa percaya diri.

Jangan terlalu sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain terlalu sering, karena rahasianya adalah semua orang sering kali berfokus pada kelebihan orang lain tanpa berpikir bahwa orang lain juga manusia biasa yang memiliki kekurangan.

Semua manusia pasti punya kekurangan dan kelebihan. Termasuk Anda. Tugas Anda mengoreksi diri sendiri dan menemukan apa kekurangan dan kelebihan Anda.

Ketika Anda sudah memiliki daftarnya, tingkatkan kelebihan Anda dan sebisa mungkin minimalisir kekurangan Anda. 

Tentu butuh lebih banyak waktu untuk mendapatkan kebijaksanaan mengetahui beberapa hal yang bisa diubah dan yang tidak bisa diubah.

Dan Anda sudah berada di tahap pertama menjadi diri sendiri.

2. Anda Tidak Bisa Menyenangkan Semua Orang

Sejujurnya saja, jika memang bisa, saya ingin menyenangkan semua orang yang ada di sekitar saya. Tapi itu sesuatu yang mustahil. Lihatlah orang-orang besar, bahkan mereka yang banyak mengubah wajah dunia seperti Mahatma Gandhi, Soekarno, dan Soeharto pun terkadang mendapatkan hal-hal buruk dari orang lain.

Ingat, Anda tidak bisa membuat semua orang senang. Bukan karena Anda memiliki kepribadian yang buruk, hanya saja memang ada orang yang bermasalah dengan kepribadian mereka. Sekalipun Anda memberi mereka hadiah dengan tulus, mungkin mereka akan berpikir “Pasti ada maunya“.

Jadi, berhenti mengkhawatirkan apa yang dikatakan orang lain atau apa yang orang lain pikirkan tentang Anda. Jadilah diri sendiri, karena hanya mereka yang mau menerima kekurangan dan kelebihan Anda dengan tulus yang pantas berada di sekitar Anda.

3. Tetap Ada Aturan

Jika tidak hati-hati, maka menjadi diri sendiri bisa menjurus pada tindakan-tindakan egois yang selalu membenarkan diri sendiri secara keterlaluan. Artinya, dalam bertindak dan bersikap, sangat penting menjujung etika di masyarakat, hukum, dan kepercayaan yang Anda anut (Agama).

Misalnya, ketika Anda merasa marah, dibanding langsung melampiaskannya, alangkah cantiknya jika Anda menahan diri dan memilih kata-kata yang halus untuk mengatakan kepada orang lain tentang kemarahan Anda.

Atau jika Anda sedang jatuh cinta pada seorang gadis, tentu Anda tidak mungkin menculiknya atau mencari cara kotor untuk memilikinya meskipun gadis itu dengan jelas menolak cinta Anda.

Menjadi diri sendiri berarti siap bersikap dan bertindak sesuai kata hati tanpa mengorbankan orang lain. Ketika Anda menggunakan aturan ini, saya rasa Anda akan baik-baik saja.

4. Harus Siap Berlapang Dada Menerima Kritikan dan Nasihat

Memang benar adanya, sekalipun Anda melakukan banyak tindakan mulia, pasti akan ada komentar-komentar negatif muncul. Namun bukan berarti juga Anda menutup telinga rapat-rapat dan tidak mendengarkan kritikan dan nasihat yang ditujukan kepada Anda.

Manusia itu tempatnya salah. Dan sangat wajar berbuat kesalahan. Ketika Anda menjadi diri sendiri, mungkin Anda sudah berpikir secara matang tentang prinsip-prinsip hidup atau tindakan apapun yang Anda butuhkan untuk meraih tujuan. Sayangnya, terkadang manusia tidak lepas dari melakukan kesalahan yang tidak disengaja.

Agar Anda bisa mengambil manfaat ketika menjadi diri sendiri, anggap saja kritikan dan nasihat orang lain merupakan cara mereka menyayangi Anda. Seremeh apapun, sekecil apapun, pikirkan dengan baik-baik apa yang mereka katakan.

Dan jika yang mereka katakan ada benarnya, maka seharusnya Anda berterima kasih dan berlapang dada menerimanya dan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari.

Namun jika setelah banyak berpikir dan merenung apa yang dikatakan orang tidak benar dan mengada-ada, setidaknya itu merupakan lelucon yang pantas ditertawakan.

Mari Berusaha Menjadi Diri Sendiri

Sebenarnya mereka yang memakai topeng adalah mereka yang tidak punya kepercayaan diri dan mereka yang hidup dalam kebahagiaan palsu. Bahkan mungkin mereka tersiksa ketika berusaha menjadi orang lain dalam kehidupan sehari-hari.

Meskipun saya bukan ahlinya, dan masih berusaha menemukan jati diri saya yang sebenarnya, saya selalu berusaha menampilkan diri sendiri apa adanya. Meskipun dalam penerapannya pun masih belum bisa melakukan apa yang saya tuliskan di atas, setidaknya saya akan berusaha untuk melakukannya.

Jadi, mari berhenti berpura-pura dan mari menjadi diri sendiri.
Lalu, apa cara Anda menjadi diri sendiri? Bagikan di kotak komentar.

33 tanggapan untuk “Cara Menjadi Diri Sendiri

  1. yeah, jadi diri sendiri itu memang lebih enak dan enjoy, karena gak harus ngikutin gaya orang lain yang belum tentu cocok dengan karakter kita.
    kalau aku sih, bukan be your self, tapi be the best your self…
    salah satunya yah dengan nulis ini…
    awalnya emang ikut-ikutan, tapi aku sudah ngeyakinin bahwa ini hal yang memang aku inginkan πŸ™‚

    Disukai oleh 1 orang

  2. Iyaaaa, bener mas. Menjadi diri sendiri itu lebih baik, dan paling penting untuk punya mental kuat karna tidak semua org bisa nerima ‘the real you’,, menjadi the black sheep di sebuah komunitas apalagi…

    Disukai oleh 1 orang

  3. Like this banget.
    Tidak semua orang bisa menghargai dirinya sendiri.
    Sebenarnya kalau kita menghargai diri kita sendiri, orang lain pun pastinya akan menghargai kita tanpa diminta.

    Disukai oleh 1 orang

  4. Tulisan yg sangat reflektif, tampak bgtu ahli, Anda pas jd motivator tertulis. Walau di bagian akhir Anda menutupnya dg klimat bhwa Andapun sdang brproses utk itu. Tp sy ykin Shiq4 adalah org yg sllu jd diri sndiri.

    Pencitraan dan memakai topeng itu emang bikin bhagia semu, krn nya msti kluar dr zona itu. Lbih baik jd diri sndiri, wlau itu tdk semudah mngtakannya / menuliskannya.

    Disukai oleh 1 orang

  5. Wah, Saya jadi Termotivasi untuk Menjadi diri sendiri. Soalnya tidak banyak orang yang bisa melakukannya.

    Terima Kasih Mas, Tipsnya sangat berharga untuk Saya.

    Suka

  6. Suka banget sama artikel ini :”) terima kasih kak shiq sudah mencerahkan pemikiranku di umur umur jagung 18 th pencarian jati diri. πŸ˜€

    Suka

    1. Iya tekanan sih ada, mungkin niat mereka ingin membantu kita, tapi tetap kita yg menentukan bagaimana bersikap yg sesuai karakter kita πŸ˜€

      Suka

  7. Menjadi diri sendiri dengan mencintai diri dengan lebih baik lagi,
    Banyak tu yang pingin jadi diri sendiri jadinya malah mengisolasi diri tanpa disadari.

    Aku dulu gitu soalnya, hehe.
    Tapi dah berubah malah jadi narsis kadang-kadang.

    Disukai oleh 1 orang

  8. Menerima diri sendiri. Poin yang utama tuh (pantes ya ada di nomer 1) hahaha. Tapi sedihnya, ada juga yang udah menerima diri sendiri tapi orang lain yang malah tidak menerima, malah menuntut banyak hal terus menerus. Hiks.

    Disukai oleh 1 orang

    1. Wah klo dalam pekerjaan mungkin masih wajar. Tapi klo dalam pergaulan berarti orang tersebut tidak cocok dgn karakter kita πŸ˜€

      Suka

  9. Yang menjadi masalah adalah, ketika kita tahu kelebihan kita yang bikin pede tapi ternyata lingkungan menganggap apa yang kita punya itu nggak ada manfaatnya. Sakit banget rasanya. Apalagi jika kita dipaksa untuk tidak lagi mengasah kelebihan itu tapi justru harus mengerjakan hal lain yang dianggap lebih manfaat

    Suka

  10. wah ini bahasan memang selalu menarik untuk diulas. sering orang menyebutkan “jadilah diri sendiri” atau “be yourself”, tapi kadang justru dalam prakteknya bibit sikap egoisnya kadang muncul. berdasarkan pengalaman sih, ketika udah melewati fase mencari eksistensi (sekalipun dalam kepura-puraan), pasti akan muncul fase “be yourself” dan kawan-kawan seperti yang mas ulas di sini, fase ini pun kadang masih rawan, dan menurut saya, nantinya akan muncul fase “be adaptive with your strength” mampu tidak menempatkan diri tentunya bukan dengan pura2, tapi bisakah dengan menjadi diri sendiri itu mampu menempatkan diri juga πŸ™‚

    semangat memperbaiki diri buat kita semua… 😊πŸ’ͺπŸ’ͺ

    Disukai oleh 1 orang

  11. Tahu diri sendiri, susah sepertinya. Saya paling masih pura-pura baik saja (pencitraan) untuk mengamalkan kasih sayang terhadap sesama. Semakin tua saya semakin selfless deh rasanya πŸ˜… ha ha

    Disukai oleh 1 orang

Komentar ditutup.