Sepertinya Saya akan Berhenti Merokok

Haruskah Berhenti Merokok?​Sumber gambar : taranatureepa.co.id

Akhir-Akhir ini saya sering berpikir untuk berhenti merokok saja. Selain karena ingin berhemat, penghentian rokok merupakan langkah awal untuk membangun kebiasaan seperti orang yang lebih sukses, menjalani hidup sehat. Karena kesehatan merupakan prioritas tertinggi orang-orang super sukses.

Tapi motivasi semacam itu tidak cukup kuat. Pikiran saya sering membandingkan bahwa begitu banyak perokok aktif yang hidup sehat sampai tua. Dan alasan berhenti merokok dengan iming-iming kesehatan menguap begitu saja.

Satu-Satunya motivasi yang paling membuat keinginan berhenti merokok muncul adalah celengan plastik. Setiap hari saya mengisinya dengan Rp 20.000,00 – Rp 30.000,00. Dipikir-pikir, sepertinya saya agak terobsesi menabung via celengan. Malah pingin mengoleksi celengan yang penuh dengan uang. Siapa tahu di masa depan ingin membeli sesuatu, tinggal memecah sebuah celengan saja.

Dan untuk dapat mengisi uang lebih banyak, tidak ada pos lain yang bisa dikorbankan selain pengeluaran rokok. Jika saja uang rokok dialihkan untuk celengan, maka saya bisa lebih cepat mempunyai koleksi celengan plastik berisi uang.

Bayangkan saja, dalam sehari saya bisa menghabiskan Rp 20.000,00 untuk rokok. Uang sebesar itu dikalikan 30 hari dan hasilnya bisa digunakan untuk membeli smartphone China murahan baru atau digunakan untuk jajan di kafe-kafe yang sedikit mahal setiap bulan.

Mungkin terlalu naif untuk langsung berhenti merokok. Yang paling masuk akal adalah mengurangi jatah rokok terlebih dahulu. Kalau dirasa sudah berhasil, baru dipikirkan cara untuk benar-benar berhenti merokok selamanya.

Sejauh ini saya mampu merokok sebanyak dua batang saja di siang hari. Dan beberapa hari ke depan, mungkin saya tidak akan merokok lagi di siang hari. Dan masih berjuang untuk mengurangi rokok di malam hari yang bisa mencapai tujuh batang setiap malam.

Kebiasaan Minum Kopi dan Rokok

Minum kopi dan rokok merupakan ritual harian yang biasa saya lakukan setiap hari. Rata-Rata saya minum kopi sebanyak dua kali sehari. Perpaduan kopi dan rokok merupakan jaminan kenikmatan. Sejauh ini saya belum pernah minum kopi tanpa rokok karena sudah terbiasa seperti itu sejak saya masih duduk di kelas satu SMA.

Berarti sudah sekitar 11 tahun kebiasaan itu terbentuk. Berapa besar kemungkinannya berhasil tidak merokok dalam percobaan pertama? Saya tidak yakin.

Tapi saya memikirkan beberapa wanita karir yang juga penikmat kopi. Mereka bisa menikmati gelas-gelas kopi tanpa rokok, seharusnya saya pun seperti itu.

Memang pemikiran yang aneh, tapi ada perasaan bahwa pemikiran semacam itu akan membuat saya terbebas dari rokok. Bayangkan gadis-gadis cantik penganggum kopi, dan lihat bagaimana mereka tetap bahagia meskipun tanpa nikotin. Mungkin saja saya benar-benar akan mampu mendapatkan cita rasa yang berbeda tanpa asap-asap rokok. Tapi memang layak dicoba.

Bagian Ironis

Yang paling menyedihkan adalah kenyataan bahwa beberapa minggu yang lalu saya membentuk kebiasaan menulis ditemani rokok. Saya menyugesti diri sendiri bahwa rokok adalah sumber inspirasi. Ketika tulisan mandek dan mengalami hambatan, maka saya akan menyulut rokok. Dan sejauh ini sugesti dan kebiasaan itu telah terbentuk dengan baik.

Tapi saya tidak menyesal melakukannya. Memangnya siapa yang tahu tentang masa depan? Bahkan saya sendiri tidak pernah punya keinginan untuk berhenti merokok sampai beberapa hari yang lalu.

Bagian terbaiknya, ini bukan masalah besar. Karena ini kebiasaan yang baru terbentuk, sangat mudah menghentikannya. Saya bahkan sudah melakukannya ketika menulis postingan ini dan semua masih berjalan dengan baik-baik saja.

Sepertinya saya harus mencari sugesti lain ketika menulis. Mungkin akan menyugesti diri sendiri bahwa kopi adalah energi tambahan bagi penulis atau menulis diiringin musik adalah jaminan kreativitas. Yang jelas saya harus membangun motivasi yang bagus agar saya mampu menyelesaikan setiap tulisan mengingat saya ingin update blog setiap hari.

Target Berhenti Merokok

Agar semua hal bisa dievaluasi, tentu harus ditentukan berapa lama waktu perkiraan yang dibutuhkan. Kalau pun tidak mencapai target yang diinginkan tepat waktu, setidaknya ada pelajaran-pelajaran berharga di dalamnya sehingga bisa mengulangi bagian terbaiknya dan membuang semua bagian-bagian buruk selama kurun waktu usaha berhenti merokok dijalankan.

Setidaknya saya akan berhenti merokok dalam 30 hari. Maka pada tanggal 10 Juni 2017, saya akan melakukan evaluasi faktor apa saja yang membuat program berhenti merokok gagal atau berhasil. Tapi jauh di dalam hati saya meyakini akan berhasil. Karena Bapak saya sudah lebih dulu berhenti merokok beberapa tahun yang lalu. Lalu, mengapa saya tidak bisa melakukan hal yang sama?

Apakah Anda pernah merokok? Bagaimana memulai program berhenti merokoknya? Bagikan di kotak komentar.

48 tanggapan untuk “Sepertinya Saya akan Berhenti Merokok

  1. Saya belum pernah merokok, tapi kalau mas beneran mau menggantikan rokok dengan kopi, mungkin akan berhasil. Soalnya keduanya sama-sama punya zat adiktif. Tapi masalahnya, kebanyakan ngopi juga nggak sehat.

    Suka

  2. Saya dulu pernah merokok, tapi syukurlah tidak kecanduan. Tapi klo kopi sampai saat ini msh menikmati, tapi sekali lg, saya tdk kecanduan kopi.

    Oya, ada teori bengcu, percaya atau tidak, tidak ada pecandu yang sembuh. Yang ada hanyalah pecandu yang tidak mau melakukannya.

    Tapi saya berharap anda bisa menang melawan rokok. Mungkin mencari sugesti lain bisa membantu. Semoga.

    Selamat berjuang berhenti meropok mas Shiq4. Tgl 10 Juni 2017, tlong buat blog laporannya, saya ingin tahu hasilnya, skalian membuktikan teori bengcu itu.

    Disukai oleh 1 orang

    1. Iya. Itu memang saya buat agenda buat posting hasil usaha untuk berhenti merokok mas desfortin. Karena saya juga ingin menulis tips berhenti merokok di masa depan.

      Disukai oleh 2 orang

  3. Wah …saya kaget mas shiq4 ingin berhenti merokok. karena sepertinya mas shiq seorang penulis yg sdh sangat tergantung dengan rokok (itu banyangan saya saja mf), mengingat anda begitu produktif saya membayangkan mas shiq4 selalu pegang rokok saat nulis
    Alhamdulillah kalau keinginan itu berasak dari dalam dirii sendiri, karena jarang orang bisa berhenti merokok jika hanya orang lain yang mensugesti bahkan istri sendiri. Selamat mas shiq semoga sukses usahanya dalam 30 hari ke depan atau bahkan bisa kurang. Aamiin..

    Suka

    1. Ya ini cuma permainan saja kok mbak nur. Lagi nganggur dan baca2 konten pengembangan diri. Jadi pingin nyoba apa saya bisa merubah kebiasaan buruk. Klo berhasil saya siap melakukan beberapa percobaan lagi untuk mempelajari kebiasaan2 positif lain dan mencoba menghilangkan kebiasaan buruk lainnya.

      Disukai oleh 1 orang

  4. Saya perokok. Tapi tidak kecanduan. Saya kadang kadang saja merokok. Kalau lagi pusing banyak masalah. Selebihnya tidak. Saya hampir2 tidak tahu bagaimana orang kok bisa sampai sangat menikmati asap yg membakar paru paru itu. Apakah oksigen ini sudah tidak begitu enak sehingga harus digantikan CO2 dan CO yg pada batas tertentu bikin orang cepat menjadi sakit? Aku perokok tapi akulah yg mengendalikan rokok, bukan rokok yg mengatur kapan dia aku seduh. Dan aku sangat tertarik jika samean menantang saya untuk tidak merokok selamanya, mulai hari ini misalnya. Karena apapun hal yg ingin kita dekati atau kita jauhi hanya bergantung seberapa yakin kita melakukannya. Semangat mas.

    Suka

    1. Saya juga nggak kecanduan mas. Pling klo nulis mesti merokok. Sudah terbiasa seperti itu. Cuma gara2 saya baca kebiasaan orang sukses yg cenderung tidak merokok saya jadi tertantang untuk mengikuti mereka.

      Disukai oleh 1 orang

  5. Entahlah, Bapak saya saja sudah saya minta berkali-kali untuk berhenti merokok. Tapi sampai detik ini kebiasaan itu belum berkurang. Sepertinya untuk berhenti merokok atau setidaknya mengurangi frekuensi merokok harus dari dalam diri si perokok itu sendiri. Kalau niatnya sudah kuat, yakin pasti bisa, Mas Shiq4.

    Suka

    1. Saya sendiri sebenarnya masih ragu-ragu karena rokok sudah menjadi bagian hidup saya. Cuma saya menantang diri sendiri dengan menulisnya di blog. Klo gagal saya bakalan malu dong. Jadi mau gak mau saya harus berhasil.

      Suka

      1. Wah, strateginya patut diacungi jempol tuh, Mas. Bisa dibilang ‘memaksa’ diri sendiri ya? Tapi nggak apa-apa sih, toh manfaatnya juga bakal dirasakan diri sendiri, hehe

        Suka

        1. Iya ini maksa diri sendiri. Soalnya dulu sempat berhasil, cuma pas lagi gak ada kerjaan pinginnya ngrokok lagi. Sekarang bisa dialihkan dengam menulis kalau nganggur.

          Suka

  6. Kak Shiq4 ..

    Semanga ya, semoga berhasil 🙂
    Berhenti merokok bisa buat badan lbh mudah berisi juga loh 😂.

    Semangat!! 🙂

    Suka

  7. Nikamatin aja mas…
    Kalau mulut masih menyukai rasa rokok, biasaya tubuh akan jadi lemas klau nggak ngerokok lagi.
    Yah,aku sih perokok aktif,tapi aku bisa mnghntikan kebiasaan itu kapanpun aku mau. Kyak sekrang,aku tak pernah merokok saat dirumah. Jd klau libur 1 minggu dirumh, berarti selama itu aku tidak merokok

    Suka

    1. Dulu sempat pingin berhenti merokok. Cuma karena saat itu saya baru mendingan dari skizofrenia programnya terganggu. Sudah ingin berhenti saja mas nur, biar jadi lebih sehat dan hidup lebih lama lagi he he he….. Yaitu deh alasannya milih berhenti. Tapi ini dimulai dengan mengurangi rokok sedikit demi sedikit.

      Disukai oleh 1 orang

  8. Niat yang bagus. Kalau boleh usul saat berniat coba hilangkan kata akan dan sepertinya. Itu akan membentuk sugesti yg menghipnosis. Semoga berhasil ya

    Suka

    1. Nanti artinya beda dong. Klo pake akan berarti baru akan terjadi di masa depan. Sedangkan tanpa akan berarti sudah terjadi.

      Suka

      1. Hehe maaf mksdku yg diniatkan dalam hati mas shiqa bkn yg tertulis di tulisan. Utk sugesti otak lbh menangkap kt kedua stlh subyek sbg yg terpenting.

        Suka

  9. Antara rokok dan ngopi.. hmm,,,
    Jika merokok mngkin sy bs menahannya meski sehari. Tak ada rokok,kami yg berada dipedesaan punya “senjata rahasia” ,yakni tembakau atau Gulser(gulung sendiri). Hhhaha..

    Tapi ngopi,,,,,
    Telat aja dari pagi, nggak mencicipinya, maka 1 harian itu pasti sudah gak enak. Sakit kepala langsung menyerang…

    Suka

      1. Bukankah dengan membakar puntung rokok ,kita secara tak langsung telah “membantu” pemerintah untuk mengurangi peredaran rokok itu? Haha….

        Suka

  10. Saya bukan perokok, dan lingkungan sekitar sayapun (ayah dan suami) semua tidak merokok jadi ga tau gimana struggle nya yang berjuang berhenti hehe. Tapi tetep semangaaaaat ya semoga berhasil 😉

    Suka

  11. saya support gan,
    saya juga ingin berhenti merokok, meski pernah kena dampak negatif waktu tiba-tiba berhenti meokok. Yang penting bisa bertahan selama 3 hari, agan sudah bisa “lebih” mengurangi jumlah batang tiang listrik yang,, umm, maksud saya jumlah batang rokok yang agan bakar.
    Kalau ingin berhenti total sekarang juga bisa, rokoknya agan bakar nanti saya yang hisap sambil update blog dan minum kopi setelah mecahin celengan agan karena saya kehabisan uang buat beli rokok.
    :

    Disukai oleh 1 orang

Komentar ditutup.