7 Tips Sederhana untuk Menjadi Pedagang Sukses di Pasar Tradisional

Cara menjadi pedagang sukses​Sumber gambar : tempo.co

Persaingan antar pedagang bukan masalah sepele. Kita berebut pelanggan. Bahkan meskipun kita berjualan di pasar tradisional, persaingannya cukup berat bagi pedagang-pedagang pemula.

Jika Anda tidak melakukan apapun, maka usaha Anda bisa bangkrut. Karena pesaing Anda terus bekerja keras menggaet pelanggan sebanyak mungkin. Termasuk pelanggan-pelanggan Anda saat ini.

Saya telah berdagang sejak berusia 10 tahun. Dan disini saya akan memberitahu tips sederhana agar Anda menjadi pedagang sukses. Khususnya bagi Anda, pedagang di pasar tradisional.

Dengan mengimplementasikan tips yang saya berikan, saya optimis lapak Anda akan kebanjiran pembeli. Dan kabar baiknya, ini bukan tweak rumit. Hanya melakukan hal-hal sederhana, kualitas lapak Anda akan lebih baik dari pedagang-pedagang saingan Anda di pasar tradisional.

Berikut adalah cara sederhana menjadi pedagang sukses yang berasal dari pengalaman sehari-hari ketika saya berjualan :

1. Ucapkan Terima Kasih dengan Tulus Setelah Transaksi

Tips menjadi pedagang sukses​Sumber gambar : ics.sch.id

Saya sudah lama menyadari kekuatan ucapan terima kasih. Ini merupakan teknik standar yang dilakukan oleh para pedagang. Dan mungkin ini bukan rahasia besar.

Tapi bagaimana jika saya mengatakan untuk melakukannya dengan lebih tulus? Ucapan terima kasih dari hati Anda yang paling dalam.

Kejadiannya bermula ketika lapak buah saya begitu sepi. Begitu sepi hingga membuat saya bersedih. Tiba-Tiba ada seorang pembeli yang asing bagi saya. Jelas bukan pelanggan. Secara mengejutkan, pembeli itu memborong banyak produk saya sehingga hasil transaksi tersebut hampir mencapai jumlah rata-rata penjualan selama 3 jam. Dan saya benar-benar senang akan hal tersebut.

Karena begitu bahagia, saya mengucapkan terima kasih berkali-kali. Dan sejujurnya saja, mungkin itu ucapan terima kasih paling tulus yang pernah saya berikan kepada pembeli. Orang tersebut tertawa, entah karena apa. Tapi ketika saya melihat pembeli tersebut tertawa, saya juga ikut merasa senang.

Mungkin Anda sudah sering mengucapkan terima kasih. Tapi tidak ada ketulusan. Ucapan terima kasih Anda tidak sampai ke hati pembeli karena Anda kurang tulus melakukannya. Jadi, pikirkan saja bahwa para pembeli yang berbelanja kepada Anda telah membuat Anda mendapatkan keuntungan. Kemudian ucapkan terima kasih setulus mungkin dari hati terdalam Anda.

Dan jangan heran jika para pelanggan Anda merasa bahagia ketika berbelanja di tempat Anda.

2. Biasakan Tersenyum

Kunci sukses berdagang​Sumber gambar : tribunnews.com

Semua orang suka senyuman. Bahkan meskipun Anda tidak memperhatikan, tetapi para pembeli akan lebih menyukai penjual yang murah senyum.

Saya tahu bahwa keadaan tidak selalu baik. Terkadang ada pembeli yang begitu rewel sehingga membuat Anda jengkel. Atau ketika pembeli menawar harga yang kelewat rendah. Tapi sebagai calon pedagang sukses, Anda harus tetap tersenyum.

Cobalah mengingat apapun tindakan atau ucapan pembeli yang kurang berkenan di hati. Kemudian pikirkan baik-baik bagaimana menjawabnya. Nasib Anda ditentukan oleh jawaban-jawaban yang Anda berikan.

Ini tentang ketrampilan berbicara. Saya tahu terkadang pedagang emosi dan meluapkannya. Tapi itu bukan tindakan bijaksana. Apapun yang Anda katakan, apapun yang jelaskan, dan apapun yang Anda sanggah, pastikan Anda melakukannya dengan tersenyum.

Senyuman akan mencairkan suasana. Pembeli akan lebih luluh. Tanda-Tanda keberhasilan Anda bernegosiasi adalah ketika Anda juga melihat senyuman di wajah pembeli. Jika itu terjadi, maka peluang pembeli tersebut akan segera melakukan pembelian semakin besar. Selebar senyuman yang mereka sunggingkan.

3. Pastikan Penampilan Anda Rapi

Pedagang sukses mulai dari nol​Sumber gambar : staylowandcool.blospot.com

Ketika saya bekerja di studio foto beberapa tahun lalu, saya pernah mendapat teguran karena kumis, rambut,dan jenggot saya yang tidak teratur. Waktu itu saya tidak memperhatikan mengapa bos saya menegur saya. Baru akhir-akhir ini saya menyadari bahwa penampilan yang rapi akan menimbulkan rasa nyaman bagi pelanggan.

Di pasar tradisional hal seremeh ini mungkin tidak terlalu diperhatikan. Bahkan hampir semua pedagang berpakaian awut-awutan, hanya memakai kaos kutang, atau tidak berpakaian di bagian atasan. Ini merupakan praktik terburuk dalam berpenampilan karena bisa merusak mood pembeli.

Bersikaplah profesional. Pakai pakaian yang pantas, gunakan minyak wangi, sisir rambut Anda, potong kumis dan jenggot yang terlalu panjang seolah Anda akan bertemu dengan orang-orang penting.

Jika Anda terlihat rapi dan tampan, ditambah senyuman yang manis, maka pembeli akan lebih menyukai Anda dibanding pesaing-pesaing Anda. Remeh sekali, tapi ini tips menjadi pedagang sukses yang tidak boleh Anda tinggalkan.

4. Pastikan Memiliki Banyak Uang Pecahan Kecil

Tips berdagang di pasar tradisional​Sumber gambar : jejamo.com

Masalah yang sering saya alami ketika berdagang adalah tidak memiliki uang kembalian. Saya tidak menganggapnya penting karena saya bisa menukarkan uang kepada penjual lain kapan pun saya membutuhkannya. Namun setelah saya memikirkannya, saya rasa pelanggan tidak suka menunggu. Apalagi jika saya terlalu lama menukarkan uang.

Masalah yang lebih serius adalah jika lapak kita ramai. Bagaimana jika salah satunya menggunakan uang besar? Maksud saya pembeli tersebut benar-benar tidak ada uang kecil. Sementara kita juga harus melayani pembeli lainnya sehingga tidak bisa menukarkan uang.

Jika kita menukarkan uang, maka semua pembeli akan menunggu. Jika tidak segera menukarkannya, maka satu pelanggan akan menunggu sangat lama sampai kita melayani semua pembeli. Dilihat dari segi manapun, ini merupakan masalah besar.

Oleh karena itu, pastikan Anda memiliki pecahan-pecahan uang kecil untuk kembalian. Periksa terus uang yang ada di dalam kotak uang. Kalau Anda menyadari tidak ada cukup uang kecil, maka segera tukarkan saat itu juga ketika tidak ada pembeli.

Dalam berbisnis, masalah kecil semacam ini harus segera ditangani. Pelanggan tidak suka menunggu lebih lama. Jika Anda bisa menghindari masalah kecil semacam ini, Anda sudah selangkah lebih maju dibanding pedagang-pedagang lain di pasar tradisional.

5. Jangan Lupa Meminta Maaf Jika Anda Melakukan Kesalahan

Tips sederhana menjadi pedagang sukses​Sumber gambar : vemale.com

Suatu hari saya membayar kredit motor di indomaret. Tapi sepertinya ada masalah, nama di kartu tidak muncul di komputer. Bagaimana pun kasir itu mencoba, nama di kartu pembayaran selalu tidak sesuai. Ada kesalahan yang tidak disengaja.

Kejadian selanjutnya adalah kasir tersebut meminta maaf berkali-kali kepada saya. Meskipun saya tidak terlalu mempermasalahkan, tapi saya merasa senang ketika kasir itu meminta maaf. Dan saya mulai menyadari, mungkin pelanggan-pelanggan saya juga akan senang mendengar permintaan maaf saya jika ada kesalahan yang tidak disengaja.

Misalnya saja memberi kembalian yang kurang atau produk-produk sedang tidak ada sedang pembeli terlanjur datang. Saat itulah ucapan maaf sangat berarti bagi pelanggan.

Kendalanya mungkin ada rasa malu ketika memulai hal ini. Tapi jika Anda ingin menjadi pedagang sukses, maka mulai biasakan perilaku Anda seperti seharusnya. Meskipun orang-orang yang berbelanja di pasar akan melihat Anda sebagai penjual yang aneh, saya rasa itulah magnet terkuat mengapa mereka selalu ingin bertransaksi dengan Anda dibanding dengan pesaing-pesaing Anda.

Oh ya… jangan lupa baca konten menarik lainnya : 3 Teknik Melayani Pembeli yang Saya Curi dari Kasir Indomaret.

6. Perhatikan Nada Suara Anda

Cara berdagang agar sukses​Sumber gambar : dovermusicmedia.blogspot.com

Pelajaran ini saya dapat ketika berinteraksi dengan orang-orang malang.  Seorang gelandang meminta rokok kepada saya dengan nada tinggi. Dan saat itu saya benar-benar tersinggung sehingga tidak memberinya rokok. Namun akhirnya saya memaklumi ketika ia meminta lagi mengingat ia mungkin tidak pernah mengenyam pendidikan.

Kejadian tersebut merangsang otak saya untuk memikirkannya. Apakah pelanggan tidak suka dengan nada-nada tinggi ketika saya berbicara?

Lebih jauh lagi, perhatikan semua pelayanan yang pernah Anda temui : penjaga toko, pelayanan di warung kopi, kasir supermarket, dan petugas pelayanan publik. Perhatikan dengan seksama, mereka semua berbicara dengan nada rendah.

Saya tahu Anda bukan penyanyi. Tapi ini benar-benar penting. Nada suara yang rendah dan jelas merupakan nama lain dari keramahtamahan. Tidak diragukan lagi. Meskipun pada awalnya saya begitu sulit untuk menjaga nada suara saya ketika melayani pelanggan, pada akhirnya saya benar-benar bekerja keras dan mengaplikasikan tips ini.

Dan saya rasa pelanggan menyukai bagaimana saya melayani mereka. Tampak profesional dan ramah.

7. Ringkas dalam Bicara

Tips menjadi pedagang sukses mulai dari nol​Sumber gambar : bahasainggris-jepang.blogspot.com

Bapak saya selalu saja terlalu mudah akrab. Ia bisa berbicara dengan pembeli dalam waktu lama. Terkadang ada pembeli lain yang tidak dihiraukan sehingga menunggu bapak menyelesaikan pembicaraan dengan pembeli lain.

Tidak ada yang salah dengan banyak berbicara dengan pembeli, selama itu merupakan bagian dari bisnis. Bukan membicarakan hal-hal tidak penting seperti seorang nenek pelanggan yang selalu rewel di rumah atau prestasi anak-anak pelanggan, atau apa yang mereka lakukan sebelum berbelanja. Itu tidak penting dan membuang waktu.

Ketika pelanggan mulai menceritakan hal-hal yang sebenarnya membuat saya bingung karena dilakukan di sela-sela jual beli, maka saya hanya tersenyum tanpa menyahut atau memberi komentar seolah mengatakan “Saya mendengarkan Anda, tapi saya tidak bisa mengomentari apa yang Anda bicarakan.”

Dan pelanggan itu berhenti dengan sendirinya. Cobalah menelepon customer care kartu handphone Anda, dan Anda akan tahu bagaimana ringkas dalam berbicara.Tidak ada pembicaraan yang sia-sia.

Jika Anda harus banyak bicara, maka pastikan itu hanya menjawab pertanyaan pelanggan tentang produk atau usaha Anda atau apapun yang berhubungan dengan bisnis. Sedangkan jika pelanggan mulai ngelantur atau terkadang bergosip, maka cukup tersenyum tanpa mengatakan apapun. Tidak boleh ada waktu dan energi yang sia-sia untuk membicarakan hal-hal yang tidak penting. Kecuali jika pembicaraan itu terjadi ketika Anda istirahat.

Kesimpulan

Semua hal-hal besar dimulai dengan hal-hal kecil. Menjadi pedagang sukses di pasar tradisional tidak bisa dilakukan dalam semalam, namun dibutuhkan kerja keras berbulan-bulan untuk mengumpulkan pelanggan sebanyak mungkin.

Ada banyak sekali tips-tips menjadi pedagang yang baik, tapi saya ingin Anda menguasai 7 tips sederhana di atas sesegera mungkin. Ini hanya langkah kecil yang harus dilakukan. Dan jika Anda sukses, maka Anda siap dengan langkah-langkah besar yang lebih kompleks.

Apakah Anda punya pertanyaan mengenai tips-tips di atas? Tanyakan di kotak komentar dan saya akan segera menjawabnya dengan antusias. Sukses selalu untuk Anda.

17 tanggapan untuk “7 Tips Sederhana untuk Menjadi Pedagang Sukses di Pasar Tradisional

  1. Jarang jumpa sih pedagang pasar tradisional yang penampilannya rapi.. mungkin karna faktor lingkungan juga sih.. pasar tradisional kan kesannya “jorok”, ya jadi mungkin mereka berpikiran percuma rapi2 toh nanti kotor juga..

    Suka

    1. Ya mungkin kesannya seperti itu. Tapi klo pedagang-pedagang di pasar tidak mau berubah ya cepat atau lambat akan kehilangan pelanggan mengingat sekarang banya supdrmarket dan pertokoan yg menjamur.

      Suka

  2. saya suka kalau ada abang abang pedagang jualannya rapi dan bersih meski yang dijual tradisional kayak di pasar atau toko kelontong..kelihatan kalau lebih berwibawa dan beli juga seneng

    Disukai oleh 1 orang

    1. Iya penampilan itu penting. Biar pengunjung atau pembeli merasa nyaman. Setidaknya kesannya baiklah di mata pelanggan kalau penampilannya rapi :).

      Suka

  3. Poin 1,2 dan 6 buatku penting. Aku biasanya klu pedagangmya jutek ga bakal deh kstu lagi wlu butuh..mdg cari lain. hehe

    Suka

    1. Ya klo pedagangnya jutek sih pembelinya nanti gak balik lagi. Apalagi jika banyak pesaingnya. Paling penting untuk menimbulkan kesan ramah di mata pembeli.

      Suka

  4. Tujuan utama berdagang itu untuk menarik “pelanggan”, bukan cuma “pembeli”.
    Jadi pelayanan itu adalah nilai pertama, disamping pelayanan juga kualitas barang sangat mempengaruhi.

    Disukai oleh 1 orang

  5. Aku suka ketemu abang atau mbak2 pedagang dipasar yg jutek bgt seperti dipikiran dia mau beli syukur gak ya udah,duhhhh males bgt kan jadinya tapi terpaksa karena cuma di tempat itu yg ada barang yg aku cari jadinya ya mau gak mau dibeli juga deh,hehehehe

    Suka

    1. Ya seharusnya nggak boleh seperti itu mbak adhyasahib. Namanya juga berdagang, tujuan utamanya kepuasan konsumen. Salah satu faktornya ya harus bersikap ramah.

      Suka

  6. Shiq4 memang seorang pnulis sklgus pdagang yg suka membagi tips profesional sprti ini. Yang ditulisnya bkn skdar teori tp lngsung praktik, mkanya saya tdk mragukan ap yg diktakannya.

    Betul, ucpan trma kasih, snyum dan maaf adalah 3 hal standar yg sdh smstinya dimiliki seorang pnjual/pedagang atau plyan publik.

    Saya sring ktmu plyan publik yg krng ramah. Krn nya sy agak mrasa gmna gitu trhdp org yg dmkian.

    Jd, tips ini brmanfaat bnget.

    Suka

    1. Ya saya nulis sesuatu yang sederhana saja mas desfortin. Sesuatu yg sudah menjadi keseharian saya. Tujuannya untuk berlatih menulis sih.

      Iya sepertinya ucapan terima kasih, senyum dan maaf diajarkan perusahaan2 bagi pegawai yg langsung bdrinteraksi dengan pelanggan. Ini sesuatu yg sepele tapi penting.

      Ya banyak faktor mengapa ada petugas pelayanan publik yg tidak ramah. Saya tidak tahu pasti sih karena belum pernah bekerja atau mendengar kisah langsung orang2 di bidang tersebut.

      Disukai oleh 1 orang

  7. Perdagangan tradisional memang sepertinya asal ada yang pelanggan saja, jarang yang branding dengan pakaian rapi dan obrolan yang “menuankan” pembeli.

    Suka

Komentar ditutup.