Sumber gambar : cermati.com
Bagian satu klik di sini.
Bagian dua klik di sini.
Bagian tiga klik di sini.
Bagian empat klik di sini
Bagian lima klik di sini
Bagian enam klik di sini
Bagian tujuh klik di sini
Thomas bangun tidur dengan kondisi yang memprihatinkan. Karena baju dan celananya sangat kotor terkena pasir. Belum lagi karena semalam ia tidur tanpa alas seperti biasanya, ditambah hujan yang membuat pakaiannya basah, pasir-pasir itu meninggalkan noda-noda hitam di seluruh pakaiannya. Thomas hanya memukul-mukul celana dan pakaiannya agar pasir-pasir yang tersisa rontok. Siapa yang peduli dengan kebersihan di pulau seperti ini, pikir Thomas.
Setelah bangkit dari posisi tidur, Thomas melihat sesosok manusia bermain di pantai. “Ah…. syukurlah kau baik-baik saja” Gumam Thomas.
Melihat sosok itu kekhawatiran Thomas sedikit terobati dan keadaan mentalnya menjadi lebih baik. Tadi malam saja Thomas stres dan menangisi keadaan Vina. Tidak terbayangkan bagaimana seandainya Vina benar-benar mati karena gigitan ular. Tentu ia akan merasa sangat bersalah. Dan pagi ini, ia tahu bahwa ular yang mengigit Vina tidak beracun. Tadi malam Vina demam karena kehujanan saja.
Thomas berjalan menuju gadis yang bermain di tepi pantai. Setelah di rasa cukup dekat, dengan suara sedikit lantang Thomas berkata, “Apakah kau baik-baik saja?”
Vina tersenyum. Ia berlari kecil menuju ke arah Thomas “Kurasa kau benar. Tadi malam hanya demam biasa ha ha ha……. Terima kasih untuk tadi malam”
“Selain menyebalkan kau ternyata aneh. Aku bahkan tidak melakukan apapun untuk menolongmu.” Thomas juga merasa gembira karena Vina baik-baik saja. Lalu Thomas berjalan dan Vina mengikutinya dengan berjalan di sampingnya.
“Ayo kita ngobrol sambil makan pisang” Kata Thomas lirih.
“OK.”
“Apakah kita akan baik-baik saja setelah ini? Apa yang akan kita lakukan?” Tanya Vina.
“Pisang pagi ini adalah makanan terakhir kita. Nanti siang aku akan masuk hutan lagi dan mencari makanan. Itu saja.”
Vina menjadi sedih “Bagaimana jika tidak ada makanan lain seperti hari kemarin? Apakah kita akan mati kelaparan di tempat ini?”
“Ada sungai. Artinya ada air. Manusia bisa bertahan hidup hanya dengan air selama beberapa hari. Masalah makanan kita pikirkan nanti” Thomas berusaha tetap tenang meskipun ia sendiri khawatir.
Setelah itu mereka berdua duduk di tempat biasa, di bawah pohon kelapa dan menikmati pisang-pisang terakhir mereka. Mereka begitu menikmatinya sampai-sampai tidak bersuara sedikit pun. Begitu acara makan selesai, Vina yang pertama kali bicara “Kurasa ideku tadi malam masih jenius. Dan aku tidak akan menyesalinya”
Thomas diam sesaat. “Jangan mengodaku terus. Aku benar-benar bisa hilang kendali. Apakah kau masih takut akan mati sebagai perawan?” Thomas berkata dengan ketus. “Bukankah akan menyenangkan rasanya? Lagipula kita tetap akan mati juga. Setidaknya itu kesenangan terakhir yang bisa kulakukan” Ada nada keputusasaan dari suara Vina.
Tiba-Tiba saja mata Thomas berbinar “Mau bertaruh kita akan selamat dan kembali ke peradaban? Tapi kau harus mau memberitahukan nomor teleponmu setelah ini dan makan malam denganku beberapa kali agar aku bisa mengodamu untuk jadi istriku?”
“Baiklah…. Kalau kita selamat, aku akan melakukannya. Lagipula aku menyukaimu. Dan semoga saja kau bukan pria jahat.” Suara Vina masih putus asa.
“Kalau begitu lakukan satu hal penting” Thomas tampak serius.
“Apa itu?”
“Mulai berteriak tentu saja” Thomas berdiri dan berlari ke tepi pantai, kemudian berteriak dan melambai-lambaikan tangan. Vina tampak bingung dengan kelakukan Thomas. Namun ia segera sadar saat melihat ada beberapa kapal penyelamat di kejauhan. Dan Vina segera menyusul Thomas pergi ke pinggir pantai dan berteriak sekuat tenaga seolah itu adalah kata-kata perpisahan dengan pulau tak berpenghuni ini.
“Hey…. Di sini….” Thomas dan Vina bersahutan. Meskipun tidak ada teriakan balasan, tetapi kapal-kapal di kejauhan semakin mendekat. Dan itu membuat keduanya semakin lantang berteriak. Kemudian, di hari keempat setelah terdampar dan bertahan hidup di pulau tak berpenghuni, keduanya akhirnya dapat kembali ke peradaban lagi. Thomas bahkan menyesal berpikir terlalu jauh tadi malam mengingat ia tidak harus melewati hal-hal buruk lagi di pulau yang akan ditinggalkannya.
**********
6 bulan kemudian,
Thomas tidur di kamar sebuah hotel mewah di Bali. Tidak ada seorang pun yang menyangka bahwa pria yang berprofesi sebagai manajer pemasaran tersebut hampir mati terdampar di pulau tak berpenghuni. Saat ini, Thomas sedang menunggu istrinya keluar dari kamar mandi untuk segera makan pagi setelah melewatkan malam panjang di kamar hotel.
Thomas terus saja tersenyum. Ia sudah membaca banyak berita tentang dirinya di internet. Hampir semua media terkenal menayangkan berita tersebut. Sulit dipercaya, bahwa kejadian buruk yang menimpanya berubah menjadi berkah. Dan Thomas terus mengulang-ulang bacaan tentang dirinya sendirinya.
“Kau sudah membaca berita itu berulang kali, apa kau tidak bosan? Sekarang ayo kita turun dan sarapan.” Gadis yang keluar dari kamar mandi tampak memesona. “Aku akan membaca dua kali lagi dan kemudian kaulah yang akan menjadi obyek perhatianku” Seringai Thomas.
“Menurutku media-media itu terlalu berlebihan. Bahkan judulnya aneh-aneh. Kalau saja kau tidak mau diwawancarai, namaku pasti tidak ada di berita itu” Gadis itu duduk di kasur, tepat di sebelah Thomas.
“Tidak apa-apa. Lagipula uang hasil wawancara yang kita gunakan untuk berbulan madu. Kalau mereka tidak memberi uang, maka kisah itu pasti tidak akan kuceritakan.”
Setelah itu Thomas menaruh smartphonenya di meja dekat tempat tidur. Dan bangkit dari tempat tidur. Lalu berkata, “Ayo kita turun nona yang cantik.”
Gadis itu tersenyum “Kau mengingatkanku dengan kejadian di pantai itu. Jangan panggil dengan kata itu lagi.”
“Sudahlah, tidak apa-apa. Lagipula aku mendapatkan jodoh di pulau itu. Dan aku merasa sangat beruntung.”
“Kukira kau bercanda saat mengatakan ingin menikahiku. Untungnya kita selamat ya…..” Vina tersipu. “Lagipula kau curang di saat terakhir dan seharusnya aku tidak perlu menepati apa yang kunjanjikan” lanjut Vina.
“Sudahlah… yang jelas sekarang kau milikku. Dan aku bisa menikmati tubuhmu setiap saat. Itu yang terpenting ha ha ha……” Thomas tertawa tanpa dibuat-buat. “Kau suka cerita dengan judul seperti apa? Awak media kreatif sekali ya…..”
“Menurutku semua berlebihan. Tapi jika harus memilih satu, maka pilihan akan jatuh pada judul 4 Hari Terdampar, Dua Korban Selamat Kapal Tenggelam Akhirnya Saling Jatuh Cinta dan Memutuskan Menikah”
“Itu judul yang panjang. Dan dari tulisan bloger yang tidak tahu cerita aslinya” Kata Thomas.
Lalu kedua pasangan baru tersebut keluar kamar. Jauh dalam hati, keduanya sangat bersyukur karena musibah yang mereka alami membuat mereka bertemu dan akhirnya saling mencintai dan kemudian menikah. Thomas dan Vina bahkan tidak pernah menduga mereka akan selamat dari pulau tak berpenghuni tepat ketika makanan mereka habis. Tidak ada kelaparan. Tidak ada rasa sakit. Yang ada hanya kenangan yang layak untuk diceritakan berulang kali untuk saling menggoda satu sama lain. (Tamat.)
pnulisnya ktahuan pengin nikah hahaha 😝
SukaSuka
Bukan pingin nikah sebenarnya. Pingin punya anak cewek buat di didik dan mentransfer ilmu saya sebelum saya meninggal ha ha ha…..
SukaDisukai oleh 1 orang
wadoooh ngomongin meninggal lagi. Berat nih topiknya 😲.
Sebelum punya anak, baiknya nikah dulu mas. 😁
SukaDisukai oleh 1 orang
Wkwkw….. Iya masih nyari yg cocok di hati. Paling nggak yg sopan lah. Biar bisa mengajari saya sopan santun he he he…..
SukaDisukai oleh 1 orang
iya smga sgra dipertemukan mas Shiq. Doa Cinta yg terbaik buat mas Shiq, aamiin 😇
SukaDisukai oleh 1 orang
Terima kasih buat do’a nya.
SukaDisukai oleh 1 orang
sma2 mas Shiq 😊
SukaSuka
mas Shiq…maaf Cinta baru smpet kirim kadonya hr ini. Cari bukunya agak susah kmrin heee 😁.
Adakah no hp yg bs dicantumkan di alamat pengiriman? No hp adeknya mas Shiq atau tmn jg blh kl kbratan. Biar bs mmbantu pak pos-nya jk kesusahan mncari alamat. 😊
SukaSuka
Tenang saja Cinta. Bakalan sampai kok. Udah puluhan kali dipake sebagai alamat beli online :).
SukaDisukai oleh 1 orang
udah dikirim barusan mas. Jd pke nomor tlp Cinta aja td…kl nyasar ya tanya Cinta 😁
SukaSuka
Iya… ha ha ha… begitu juga nggak papa :).
SukaDisukai oleh 1 orang
Semoga hal yang sama juga terjadi pada Cinta. Amiin.
SukaDisukai oleh 1 orang
mantep mas artikelnya
SukaSuka
Terima kasih :).
SukaSuka
Aku usul, gimana kalau mas Shiq dan mbak Cinta taaruf saja? Karena kayanya ada pendar2 daun waru he..he…
SukaDisukai oleh 1 orang
Ha ha ha….. Nggak ada rasa apapun kok saya. Lagian saya cuma senang godaan Cinta saja he he he……
SukaSuka
Iya tu soalnya ampe duel nulis cerbung, dan cocok, wkwk….aku suka dg istilah/pribhasa mbak Nur: pndar2 daun waru… kita doalan aja ya…
Maaf mas Shiq4 dan mbak Cinta1668…just kidding, wkwk…
SukaDisukai oleh 1 orang
He..he… aku juga minta maaf sama mas shiq dan mbak cinta, kalau sdh lancang he he
SukaDisukai oleh 2 orang
Waduh, tamat deh critanya…saya smpat terkesan kisahnya seolah-olah mau cpat diakhiri oleh si penulis kisah, wkwk…
Nikah juga akhirnya, sesuai tebakan saya…tapi trasa bgitu cpat brllu…
Buat Cerbung baru lg mas ttg mengimpikan anak atau ttg impian pria atau wanita yg mau nikah…
Senang baca Cerbung Anda ini.
Oya, buka rahasia, ada bbrpa part dari Cerbung ini yg sya kisahkan kembli ke putri sya lo… dg bhasa sy sndiri tentunya, tp bukan yg saat Thomas mergokin Vina mandi telanjang atau pada part 7..cuma yg 1 dan 2 rasanya..
SukaDisukai oleh 1 orang
Ini cerbungnya dadakan mas desfortin. Maunya dulu bikin cerpen, cuma gak selesai akhirnya dibikin cerbung.
Dapat inspirasinya dari film apa gitu. Kecelakaan pesawat di kepulauan Indonesia dan terdampar di pulau tak berpenghuni. Ide dasarnya seperti itu.
Trus kisah di dalamnya ya kejadian 2 sehari-hari plus ngayal dan akhirnya jadi.
Iya ini mau cerbungnya memang sengaja saya selesain. Soalnya ide saya berkembang. Nanti takutnya malah gak kelar2 hua ha ha…. Maunya bikin cerbungnya dikit2 dulu. Ntar kalo udah mahir baru bikin 30 episode juga gak papa.
SukaDisukai oleh 1 orang
Ide cerpennya keren Shiq. Bikin lagi dong cerpen ato cerbung yg lain. 🙂
SukaSuka
Makasih mbak grant. Cuma menulisnya cerpen atau cerbungnya gak bisa direncanakan. Tiba2 gitu aja he he he…..
SukaSuka
Nggak apa2, Shiq. Biarkan mengalir aja. Hehehe
SukaDisukai oleh 1 orang