Sumber gambar : publishtoday.us
Menulis bisa sangat memuakkan. Sekeras apapun berusaha, ada saat di mana tulisan kita benar-benar jelek. Meskipun sudah berusaha memperbaikinya, mengubah diksi atau menambah beberapa kalimat, tetap saja terasa berantakan.
Dalam skala yang lebih serius, aktivitas menulis bisa membuat orang gila. Dan kegilaan tersebut tidak akan berakhir sampai kita menyelesaikan apa yang kita mulai.
Kejadian selanjutnya adalah mengurung diri di kamar dan berkutat dengan komputer. Menghabiskan berjam-jam untuk memikirkan kelanjutan ide yang menurut kita cemerlang. Dan bisa saja berlangsung selama beberapa hari.
Tapi hasilnya akan sepadan. Saat kita mampu menuntaskan ide cemerlang tersebut dan membaca karya tersebut, ada kepuasan yang besar seolah telah mencetak gol kemenangan. Penulis keras kepala memang layak mendapatkan rasa itu.
Tapi bagaimana seandainya saya memberitahu Anda cara menikmati aktivitas menulis? Tanpa tekanan apapun. Dan yang terpenting, karya Anda tetap memenuhi standar bagus bagi diri sendiri.
Apakah sekarang saya sudah mendapat perhatian Anda? Maka teruslah membaca dan Anda akan mengetahui sedikit rahasia bagaimana saya rutin menulis dan tetap menikmati aktivitas menulis.
Kesalahan Terbesar Saya : Menulis Sesuatu yang Tidak Saya Ketahui
Mungkin terdengar gila, tapi di masa-masa awal karier kepenulisan, saya sering menulis sesuatu yang tidak saya pahami. Apakah berhasil? Tentu saja. Saya hanya menulis ulang konten-konten yang menurut saya bagus.
Sayangnya, saya merasa membohongi diri sendiri. Tidak ada perasaan apapun. Hasilnya hanya tulisan tanpa jiwa. Kosong. Bahkan saya tidak mampu menikmatinya.
Atau di saat yang lain, saya mencoba menulis sesuatu yang tidak saya ketahui. Semacam pengetahuan yang bukan berasal dari pengalaman pribadi. Memang kreatif, tapi juga menyesatkan. Dan saya kadang bingung mengapa dulu saya seperti itu.
Tapi semua sudah berubah. Saya hanya menulis apa yang sudah saya pahami. Jika ada sebuah informasi dan saya belum memahaminya, maka saya hanya memasukkan dalam daftar ide dan menunggu sampai memahami ilmunya, kemudian baru mengeksekusinya.
Apakah ada hubungannya dengan rasa puas? Setidaknya begitu. Saya mulai mengagumi tulisan saya sendiri. Dan saya selalu menikmati membaca apa yang telah saya tuliskan. Kemudian, setiap kali saya selesai membaca karya saya, ada keinginan untuk menulis lebih banyak lagi. Dan saya mulai mencintai aktivitas merangkai kata ini.
Saya Tidak Bisa Menyenangkan Semua Orang
Baiklah, kebenarannya adalah saya penulis pemula. Sebagian tips menulis menyarankan untuk memikirkan pembaca ketika menyusun kata. Tapi itu jebakan mematikan.
Penulis profesional mampu melakukannya. Jam terbang tinggi dan segudang pengalaman merupakan jaminan kualitas. Tapi sesempurna apapun sebuah karya, tetap saja ada kritik-kritik menyakitkan.
Daripada bingung memikirkan cara menyenangkan pembaca, saya cenderung menyukai ide “Menulis untuk diri sendiri.”.
Itu benar adanya. Jangan berprasangka terlalu baik, saya tidak berniat menulis untuk kepentingan orang lain. Kecuali Anda membayar saya.
Aturannya sederhana : Ini koleksi pribadi saya, jika Anda tidak menyukainya, maka tidak ada yang menodongkan pistol agar Anda tetap membaca.
Sejak saat itu, produktivitas saya meningkat drastis. Walaupun sebenarnya saya tidak berharap, ternyata pengunjung blog ikut meningkat. Lebih banyak komentar. Dan likenya pun terus bertambah. Itu hanyalah serendepity.
Yang jelas saya menikmati aktivitas menulis. Bukan untuk mendapatkan pengakuan orang lain sebagai penulis yang mahir, hanya sebagai ajang pelampiasan seluruh pengetahuan yang telah saya pelajari. Karena memikirkan tanpa menulis membuat kepala sakit. Hanya itu alasan sebenarnya mengapa saya rajin menulis.
“Jika Anda tidak bisa menikmati tulisan Anda sendiri, maka orang pun tidak akan mampu melakukannya.”
Hanya Sebuah Kebiasaan
Saya termasuk orang yang memasukkan kegiatan menulis sebagai prioritas harian. Saya sengaja meluangkan waktu khusus untuk menulis. Ketika tiba waktunya, maka saya disiplin menjalankan kegiatan menulis.
Menulis telah menjadi kebiasaan dan saya menikmatinya. Bahkan tidak pernah merasa tertekan. Kegiatan menulis seolah sama pentingnya dengan makan dan minum. Jika saya tidak menulis, maka ada sesuatu yang hilang dalam kehidupan saya.
Jadi, wajar saja seandainya saya menasihati “Buat kegiatan menulis sebagai prioritas Anda dan jalankan dengan disiplin hingga menjadi kebiasaan, maka Anda akan menikmati apapun yang Anda tulis.”.
Terkadang Saya Menghasilkan Tulisan Buruk
Mungkin karena sudah terbiasa. Ada saat di mana saya hanya ingin menulis sesuatu dan kemudian berakhir dengan hasil yang buruk. Seharusnya saya merasa sedih, atau merasa perlu untuk mengedit, atau memperbaiki semuanya. Tapi saya tidak pernah melakukannya.
Seburuk apapun tulisan yang saya hasilkan, bahkan setelah melalui proses yang sulit, saya tetap menerbitkan tulisan tersebut. Hanya sebagai perbandingan dengan karya saya yang lain. Karena saya meyakini bahwa tidak mungkin mampu menghasilkan tulisan sempurna sebelum memproduksi karya-karya sampah.
Dengan memublikasikannya di internet, orang lain dapat memberi saran dan kritik sehingga berguna untuk memperbaiki tulisan di masa depan. Lagipula tulisan buruk berguna untuk mengukur perkembangan saya dalam menulis. Dengan menganalisis tulisan-tulisan buruk, saya menjadi lebih mudah untuk mengingat kesalahan apa saja yang telah saya buat dan tidak lagi mengulanginya.
Tanpa ekspektasi tinggi terhadap diri sendiri, saya merasa puas. Bahkan ketika menghasilkan sampah sekalipun. Yang jelas saya menikmati proses belajar menulis. Itu yang terpenting.
Terserah Anda
Karena setiap orang punya tujuan menulis yang berbeda-beda, saya tidak mengharuskan Anda mengikuti petunjuk saya. Juga karena pengalaman menulis yang juga berbeda, masing-masing penulis punya sesuatu yang ditonjolkan dalam tulisan.
Ada yang suka memakai diksi yang indah. Anda yang ingin menghasilkan tulisan sederhana. Dan Anda yang suka menggunakan istilah-istilah tertentu. Apapun itu, jangan menganggapnya sebagai suatu kesalahan.
Berbeda itu bukan kesalahan. Justru membuat kita menyadari bahwa masing-masing orang memiliki kelebihan masing-masing. Anda hanya perlu melakukan satu hal : Teruslah belajar menyempurnakan kemampuan menulis Anda. Dan Anda akan baik-baik saja.
Lalu, bagaimana Anda menikmati aktivitas menulis? Mungkin saya akan mencoba untuk meniru cara Anda agar memiliki lebih banyak pengalaman menulis. Jadi, bagikan di kotak komentar.
Bgaimana menikmati aktivitas menulis?
Mmm kl Cinta mah utk relaksasi otak mas. Kmrin2 smpet sibuk dg pkrjaan, entah knp kl diselingi dg menulis bs fresh lg otaknya, sinyal2 otak yg ruwet lgsung ilang.
Dari satu tujuan itu mulai muncul tjuan2 brkutnya. Ada rasa penasaran akan sesuatu yg baru…menulis trnyata mwngharuskan sprti itu. Bahkan kl lg kecanduan nulis, mau ujian aja sblum belajar Cinta sempatkan nulis dulu. *contoh ga bnr ini mah 😁
SukaSuka
jangan keterlaluan cinta kalo nulis. ingat jam dan kehidupan nyata. klo nulis sewajarnya nanti bisa bertahan lama. Tapi klo nulisnya memberi efek negatif, ntar yang ada malah kapok buat konsisten nulis.
SukaDisukai oleh 1 orang
wkwkwk, smoga Cinta ga kapok ya mas 😊.
Tapi tapi tapiiii…kl udah pgn nulis trs ga nulis dulu berasa ada unek2 yg hrs dkeluarin mas Shiq. Gimana sih rasanya orang pgn batuk tp ga blh batuk? pasti ngganjel kan di tenggorokan? Begitulah rasanya kl lg ada ide…meskipun idenya ya itu itu sja, ga ada istimewanya hehe
SukaDisukai oleh 1 orang
Aku sih nulis2 aja, kalo lagi dapat ide langsung tulis. Kalo nggak ya nggak mau maksa biar nulis daripada hasilnya nggak karuan
SukaSuka
iya sih emang enak kayak gitu. saya aja ngikutin tantangan menulis 31 hari berasa ada tekanan. cuma nggak mau nyerah. ntar bakal nulis normal lagi setelah tantangan selesai.
SukaDisukai oleh 1 orang
Semangat ya shiq!
SukaDisukai oleh 1 orang
Alur berpikir Anda sangat rasional dan mengena banget, itulah sebabnya kenapa saya kagum dengan penulis (bloger) seperti Anda. Hari demi hari saya terus belajar dari cara Anda menulis, jujur saja menjadi penulis itu menurut saya gampang2 susah, tergantung pada motivasi di balik knp Anda menulis. Apa tujuannya? Just for fun atau yg lainnya.
Saya setuju banget agar nikmat dlm menulis seperti yg Anda ulas itu, yakni:
– tulis yg diketahui/dipahami.
– tulis saja krn nulis bkn sllu utk menyenangkan semua
-jadikan sbgai kbiasaan, bhkan sprti mkn dan minum
-Jangan takut/risau dg hasilnya
-berbeda itu biasa, jgn sllu trgantung pd org lain
-trus bljar mnympurnkan kmampuan menulis.
Sangat rasional sekali lagi, tks Shiq4.
SukaDisukai oleh 1 orang
wah mas desfortin terlalu memuji. jujur saja sebenarnya diatas termasuk tulisan gagal nurut saya ha ha ha…. tantangannya nyuruh buat artikel how to/Cara dan kebetulan nggak ada ide sama sekali. Akhirnya nulis dan jadilah artikel di atas. sengaja nggak dibuat listicle karena emang bingung waktu nulisnya sedangkan waktunya udah mepet ha ha ha….. tapi terima kasih atas pujiannya.
SukaSuka
Dlm tataran umum bukan gagal tu. Itu perasaan mas Shiq4 aja, kbetulan krn ada standar tuntutan dari tantangan yg anda ikuti. Masalahnya saya ga tau tantangannya apa, dan sy memang gak mau tahu
SukaDisukai oleh 1 orang
Aku setuju sama tulisan abang..
Sebetulnya bukan hanya hanya menulis, kita memang diharuskan mengerjakan sesuatu yang memang kita nikmati, ngapain kita berkutat dengan hal-hal yang ga kita nikmati, lama-lama bisa stress, bisa nambah pasien rumah sakit jiwa… hhehehe
Bagaimana cara menikmati aktititas menulis ?
1) kalo aku yang pertama sih jelas menulis konten yang aku pahami dan pernah aku alami, kan ga mungkin kita bicara tentang lautan, sementara kita ga pernah berenang disana.
2) trus kalo memang ga ada mood buat ngeblog ya jangan dipaksain ngeblog, misalnya dalam seminggu, atau bahkan sebulan mood ngeblog itu blum muncul juga yaudah biarin aja, toh inspirasi itu bakalan datang dengan sendirinya, ga bisa dipaksain.
3). Trus yang terakhir, menulis blog dengan apa adanya, ga usah dibuat-buat, apa yang ada di otak tuangkan aja, masalah banyak yang suka atau tidak itu urusan belakangan, yang penting aku udah nunjukin karyaku.
Salam kenal dari medan bang.. hhehehe
SukaSuka
wah terima kasih atas jawabannya bangharlen. ntar saya coba pahami. soalnya jawab komentarnya lagi di warnet. ntar saya baca lagi di rumah.
SukaDisukai oleh 1 orang
aku sering juga menulis buruk
SukaSuka
ha ha aha…. Tos dulu mbak win.
SukaSuka
Saya sering banget deh kayanya bikin tulisan yang buruk… kadang udah berusaha menulis sebaik mungkin pas di baca ulang tetep aja kerasa ada yang salah ahahahah :’)
SukaSuka
Biasa memang seperti itu prosesnya. Klo rutin lama2 juga menghasilkan tulisan yg bermutu.
SukaSuka
salut sama yang full menulis, kalau saya antara nulis dan foto 50%-50% ukurannya..jujur saja sebenarnya gak terlalu pinter nulis yang meliuk2 😀
SukaSuka
Klo foto saya nggak bisa ha ha ha…… Fotonya nyari di Google saya.
SukaSuka
Waw keren kk
SukaSuka
Makasih kakak pujiannya 🙂
SukaSuka