Sebenarnya saya sudah merencakan untuk mencoba berkebun beberapa bulan yang lalu. Satu-satunya yang membuat saya malas melakukannya adalah tidak adanya tempat yang memadai. Halaman rumah depan sudah dipakai ibu untuk menanam bunga dan tumbuhan lain. Tidak enak jika saya juga menempatkan tanaman saya bersama tanaman milik ibu. Itu sebabnya saya tak kunjung mulai.
Namun beberapa minggu yang lalu akhirnya halaman belakang rumah sudah benar-benar kosong. Dulu dipakai bapak buat beternak ayam dan bebek. Entah mengapa kok tiba-tiba saja ternaknya sebagian dijual dan sebagian dipotong untuk dikonsumsi sendiri. Jadi, rencananya halaman belakang tersebut akan saya gunakan untuk berkebun.
Tapi sampai sekarang pun saya masih menunggu momentum untuk mulai berkebun. Masih terlalu malas dan bingung mau menanam apa dulu. Sampai hari ini masih membaca beberapa blog tentang berkebun untuk mendapatkan tips agar kebun saya bisa segera subur.
Selain itu, halaman belakang rumah masih sangat kotor. Juga ada reruntuhan pagar tembok besar belakang rumah yang memisahkan antara rumah saya dengan tempat servis truk. Dan tentu saja tugas saya beberapa minggu ke depan adalah membersihkan semuanya.
Oh ya…, calon kebun saya sudah memiliki beberapa pohon. Berikut adalah pohon-pohon tersebut:
1. Jambu Merah
Gambar di atas adalah pohon jambu merah. Memiliki tinggi sekitar 2,5 meter. Sudah sejak lama pohon tersebut ada. Biasanya digunakan oleh ayam sebagai tempat tidur di masa lalu.
Tahun ini sudah panen beberapa kali. Jumlah sekali panen jambu merah sebanyak 5 Kg. Kemudian akhirnya dijual pasar. Harga perkilonya adalah Rp 8.000. Nah, karena pohon tersebut subur, kita bisa panen beberapa kali di tahun ini.
Ada juga pohon jambu merah lainnya. Penampakannya seperti di bawah ini:
Pohon ini masih kecil. Belum berbuah. Tumbuh secara alami begitu saja. Saya sudah berharap agar pohon ini cepat besar dan berbuah sehingga panen jambu merah akan mengalami peningkatan dan saya bisa menjual lebih banyak jambu merah di masa depan.
2.Pohon Singkong
Gambar di atas adalah pohon singkong. Baru ditanam beberapa minggu yang lalu. Bapak mendapatkan batang-batang singkong dari pasar. Dikasih oleh orang. Tidak ada kesulitan dalam menanam pohon singkong. Sebatang pohon singkong dipotong kecil-kecil, kemudian ditancapkan di tanah begitu saja, dan akhirnya sudah tumbuh daun-daunnya.
Ini bukan pertama kali bapak menanam singkong. Beberapa tahun lalu, sebelum bapak memelihara ayam, halaman belakang rumah memang digunakan untuk menanam singkong dan pohon pisang.
3.Pohon Pepaya
Karena sudah tidak ada lagi ayam atau bebek di halaman belakang rumah, ada beberapa pohon pepaya kecil yang tumbuh secara liar. Kemungkinan besar pohon pepaya tersebut tumbuh dari biji pepaya-pepaya busuk, makanan ayam dan bebek. Jumlahnya cukup banyak dan tersebar merata di halaman belakang rumah.
Berikut adalah penampakan pohon pepaya yang baru tumbuh:
Dari perbincangan saya dengan kuli yang juga petani di pasar, pohon pepaya mulai bisa dipanen ketika sudah berusia 2 tahun. Jadi tidak sabar untuk melihat pohon pepaya tersebut menjadi besar dan menghasilkan pepaya untuk saya.
Oh ya…., besar kemungkinan bahwa pepaya yang tumbuh merupakan jenis california mengingat sudah lama sekali saya tidak melihat pepaya thailand busuk yang dibawa bapak untuk makanan ternaknya sebelumnya.
4.Pohon Jambu Air
Penampakan pohon jambu air seperti di bawah ini:
Saya lupa bagaimana pohon tersebut ada di halaman belakang. Tapi sepertinya pohon ini bukan tumbuh secara liar alias ada kemungkinan ibu atau bapak membeli pohon ini dan menanamnya. Beberapa pohon tampak kering karena terkena api. Penyebabnya tentu saja karena di sampingnya merupakan tempat pembakaran sampah. Jadi, apinya membakar sebagian daun pohon jambu air.
Sepertinya pohon jambu air ini tidak akan berbuah dalam beberapa tahun mendatang. Dan tentu saja, saya masih penasaran seberapa besar pohon ini bisa tumbuh mengingat jambu air bisa tumbuh tinggi sekali dibanding dengan pohon lainnya yang ada di halaman belakang rumah.
5.Pohon Srikaya
Gambar di atas adalah penampakan pohon srikaya yang tumbuh secara liar disamping pohon jambu kecil. Dulu pohon ini dipangkas habis oleh ibu dan tinggal batangnya saja. Namun secara ajaib pohon srikaya ini tetap bisa bertahan hidup dan tumbuh secara subur.
Di tempat saya pohon srikaya bukan termasuk pohon langka. Di halaman depan tetangga juga ada pohon srikaya. Seperti halnya pohon jambu air, sepertinya masih dibutuhkan 2 atau 3 tahun untuk melihat pohon srikaya ini mulai berbuah.
Nah, itulah beberapa pohon yang ada di halaman belakang rumah. Rencananya, setelah saya membersihkan daun-daunan dan sampah di halaman belakang rumah, saya akan mulai menanam tomat sebagai permulaan berkebun. Dan semoga saja semua berjalan lancar untuk ke depannya.
Kalau Anda, apakah pernah berkebun? Tanaman apa yang paling Anda sukai? Jika tidak keberatan, maka luangkan waktu untuk berbagi pengalaman Anda di kotak komentar yang telah disediakan.
Sukses Mas bro..
SukaSuka
Saya tambah semangat mas sukmana 🙂
SukaSuka
kudu semangat gawe dan kreatif biar tetep eksis 🙂
SukaSuka
Cuma ngisi waktu luang di pagi hari saja mas. Soalnya suka bingung klo bangun kepagian mau ngapain he he he…….
SukaSuka
Semangat, semoga pertumbuhannya baik! 🙂
SukaSuka
Iya masih semangat saya rissaid.
SukaSuka
Lihat kebunku… penuh dengan buaah~ :3
SukaSuka
Iya. Tapi masih kecil2. Ntar mau nanam sayuran aja 😀
SukaDisukai oleh 1 orang
Membaca rencana Anda berkebun dan melihat gambar2 yang Anda posting di blog ini, saya jadi teringat dengan rencana saya dan istri beberapa bulan lalu untuk berkebun juga.
Di samping rumah kami itu, rencananya, saya dan istri mau membuat kebun sayur2an, tahulah kan kami kalau di Kalimantan tanah/lahannya cukup tersedia, tapi akhirnya belum kunjung ditanami juga.
Padahal, tanahnya sudah diolah/dibersihkan/dicangkul, saya sendiri yang melakukannya, tapi ehh… tiba2 ada kesibukan lain yang lebih prioritas, baik saya maupun istri. Akhirnya lahan yang sudah dipersiapkan itu masih dibiarkan begitu saja, bahkan sekarang kembali ditumbuhi rumput2 liar lagi.
Uhh…. kapan ya harus dimulai lagi, mengingat sekarang sudah akhir tahun? Semoga tahun depan bisa.
SukaSuka
Yang paling sulit melakukan semua hal itu memang mengawali. Saya juga rasanya malas duluam buat membersihkan semuanya. Cuma ya dilakukan sedikit demi sedikit saja. Ntar juga terbiasa. Kata orang itu bisa karena biasa. Tapi jangan terlalu berharap. Pasti banyak gagalnya diawal. Saya pernah beberapa bulan yg lalu nanam rambutan dan ternyata gagal ha ha ha…….
SukaSuka
Memulai sesuatu memang handicap terbesar untuk sukses
SukaSuka
Handicap itu apaan? Ha ha ha nggak ngerti saya.
SukaSuka
Hambatan
SukaSuka
Duren mas, belum lama ini saya nanemnya. Padahal, dirumah sudah ada dua yg rutin berbuah. Panen sekali setahun, rasanya enak, kl diduitin mahal hehe
SukaSuka
Wah klo duren sepertinya nggak bisa tumbuh di daerah saya. Pernah nanam rambutan binjai juga hasilnya gak tumbuh.
SukaSuka
tangan ku ngga cocok buat bertanam hehe,,, selalu gagal… tapi kalo Bapak ku yg nanem sesuatu, pasti langsung tumbuh subur hehe,,, iri padahal pengen juga 🙂
SukaSuka
Awalnya peluang kegagalan pasti ada. Ya namanya juga masih belajar.
SukaSuka
wow pohon srikaya! baru liat 😀
di rumah mama dulu ada 3 pohon mangga yang sering berbuah.
Tiap kali panen, orang komplek (apalagi yang hamil muda) sering dateng buat minta buahnya 😀 makanya sekarang aku doyann banget sama mangga
SukaSuka
Dulu dibelakang rumah saya diatad juga ada mangga yg selalu berbuah. Cuma sudah ditebang waktu ada pembangunan rumah. Sekarang punya 2 mangga di halaman depan. Masih setinggi srkitar 1,5 meter dan belum berbuah hiks…..
SukaSuka
Semangat semangat … aku punya pohon belimbing sama jambu air
SukaSuka
Klo belimbing sudah pernah beli dan ditanam. Eh malah mati ha ha ha….. Sedangkan jambu air dirumah bisa tumbuh dengan baik.
SukaSuka
Semangat terus bro 😀
SukaSuka
Siip.
SukaSuka
Membaca artikel ini, saya jadi teringat akan masa kecil. Ketika itu masih SD, saya seringkali iseng-iseng menanam biji-bijian di samping rumah kakek. Mulai dari biji salak, pepaya, pare, tomat dan cabai saya tanami. Dan saya siram selalu sehabis pulang sekolah. Ajaibnnya hari berganti hari biji itu memunculkan tunas dan terus bertumbuh. Menanam dan memperhatikan tumbuhnya tanaman memang mengasyikan apalagi sampai berbuah. Karena dulu saya masih amatiran, tanaman itu gak sampe berbuah. Mungkin karena saya menyiramnya dengan air terlalu banyak dan tidak memberinya pupuk. Alhasil, tanamannya cuma sampe setengah tumbuh aja dan selanjutnya membusuk. Maklum anak SD tak tahu apa-apa. Tapi memang sungguh menanam tanaman itu atau berkebun sungguh mengasyikan. Semoga di masa depan nanti saya bisa menyalurkan lagi kegemaran berkebun di masa lalu. Untuk saat ini belum bisa hehe belum ada lahannya. 🙂 Semangat dan Selamat Berkebun mba eh (atau mas?!) shiq4!
SukaSuka
Ini cuma buat ngisi waktu luang di pagi hari saja mas. Pernah juga saya nanam dari biji, tapi nggak tumbuh ha ha h…… Ada juga nanam bunga dan tumbuh tapi akhirnga di babat ibu saya karen saya nanamnya di halaman depan. Klo punya lahan sendiri bebas ngaturnya.
SukaSuka
Wah sepertinya tanah rumah belakang ente subur banget ya, ditanami tanaman apapun bisa kayaknya. Saya nggak punya banyak pengalaman berkebun sih. Dulu pernah punya pohon stroberi sama cabe rawit tapi sekarang udah mati tak terawat.
SukaSuka
Ya maklum masih di daerah pedesaan mas. Rata2 halaman rumah orang di desa dipakai buat nanam pohon. Tetangga saya semuanya rata2 gitu.
SukaSuka
subur banget donk itu tanahnya soalnya kan dulunya udh dipupuk sama hewannya haha
SukaSuka
Iya gan. Kayaknya sih subur tanahnya dan bisa ditanami apa saja.
SukaSuka
Untuk tanam menananm, saya kurang menyukainya. Lebih senang nyoba resep masakan. Padahal kedua orangtua selalu memanfaatkan lahan disekitar rumah mereka.
SukaSuka
Klo saya nggak pandai masak. Bisanya cuma masak mie instan dan telur goreng saja ha ha ha…..
SukaDisukai oleh 1 orang
Aku paling suka pohon manggaaaa! Buahnya banyak dan enak-enak. Dulu tetangga punya pohon mangga terus kalau berbuah suka dibagiin. 😀
SukaSuka
Iya pohon mangga klo udah besar memang banyak buahnya. Klo lagi beruntung ada saja orang yg membeli semua mangga kita yang masih di pohon.
SukaSuka
Shiq saya mupeng lihat pohon singkongnya, sdh lama banget ga makan sayur daun singkong tumbuk.. itu yg ditanam batangnya batang pohon atau bisa batang klo beli sayur daun singkongnya?, klo mamaku datang mau ku bilang bawain batang sayurnya pengen nanam hehe 😀 .
Klo pohon2 buah cuma bisa sebatas senang lihatnya saja, klo nanam di negara 4 musim ga akan berbuah hehe 😀 .
SukaSuka
Batangnya batang yg masih baru mbak nella. Ya batang pohon singkong dari petaninya (bukan batang pada daun atau Bukan bagian bawah tempat umbinya tubuh. Batang pohon utamanya mbak nella. Potong aja trus tancepin ke tanah dan langsung muncul daun-daunnya setelah beberapa minggu.
Klo di negara 4 musim enaknya nanam jenis bunga. Macemnya banyak soalnya. Plus nyari bibitnya mudah deh. Di tempat saya nggak ada yg jual bibit. Udah browsing2 takutnya bibitnya nanti nggak tumbuh. Masih coba2 saya.
SukaSuka
Oalah harus batang singkongnya dari petani toh, oke deh untung belum bilang mamaku bawa ranting/batang daunnya haha.
SukaSuka
Shiq4, tangan Anda, selain lincah dan rajin merangkai kata-kata inspiratif tentang menulis, kayaknya cocok juga untuk bercocok tanam. Apakah sudah dimulai, mas?
SukaSuka
Baru bersih2 bulan ini. Rencana mau mulai menanam dan membeli bunga setelah tahun baru 😀
SukaSuka
Semangat berkebun gan…
SukaSuka
Iya gan. Ini masih semangat kok.
SukaSuka
Saya punya dua pohon di halam rumah. Pohon jambu dan belimbing. Yg belimbing berbuah lebat sekali. Yg jambu malah ga pernah berbuah. Jadi bingung. Hehehe
SukaSuka
Saya juga punya pohon belimbing. Tanaman ibu. Tapi sudah ditebang. Klo pohon jambu nggak berbuah kurang tahu saya. Penyebabnya sih biasanya ada tanaman lain di atas pohon (ini nyebutnya apa ya) sehingga pohon tidak berbuah.
SukaSuka
Oh ya baru ingat. Benalu namanya he he he….
SukaSuka
Kalau benalu sih kayagnya ga ada ya. Ada beberapa orang yg bilang mungkin pohon jambunya mandul. Hahahaha 😄
SukaDisukai oleh 1 orang
semangat mas
SukaSuka
Yup.
SukaSuka
Dari semua jenis d atas, kalo saya mungkin memilih jambu merah, untuk alasanya, mm…. unknown
SukaSuka
Jambu merah tidak enak klo dimakan langsung. Lebih enak klo di jus mas lebah kecil.
SukaSuka
Busyet, halaman belakang rumahnya emang segede apa sih? Banyak bangettumbuhannya.
SukaSuka
Ya lumayan luas gan. Cukuplah untuk nanam beberapa pohon lagi he he he……
SukaSuka
Selalu pengin berkebun hidroponik di kamar kos wkwkwk…. Lumayan bisa bikin kamar adem :’v
SukaSuka
Wah klo masalah hidroponik saya nggal ngerti sama sekali ha ha ha….
SukaSuka
wah wkwkwk
SukaSuka
Halaman belakang rumah bang Shiq4 luas banget wkwk. Hal yang sulit didapatkan di Jakarta. Semoga pohon2 tersebut tumbuh lebat dan subur, berkah pula hasil panennya 🙂
SukaSuka
Amiin makasih mas fadel. Sebenarnya sempit sih nurut saya he he he…..
SukaSuka
Salam kenal bro..
SukaSuka
Salam kenal.
SukaSuka