Catatan Akhir Oktober 2016

Bulan oktober 2016 menjadi bulan mengerikan bagi kami. Intesitas hujan semakin tinggi, juga lama, sehingga pelanggan kabur dan penjualan menurun. Tapi tidak sampai menimbulkan kerugian besar. Walaupun sebenarnya ada buah-buah yang tidak laku dan menjadi busuk, jumlahnya hanya sedikit. Untunglah hujan biasanya turun di atas pukul 12 siang sehingga kami masih bisa bernafas lega karena penjualan di pagi hari masih normal seperti biasanya.

Di bulan oktober ini, variasi produk yang kami jual sangat banyak. Lebih banyak dari bulan-bulan sebelumnya di tahun 2016. Beberapa produk baru seperti anggur hitam, apel merah (sejenis apel washington), apel china, dan pear menunjukkan peningkatan penjualan. Pasar merespons baik produk baru kami. Dan saya cukup senang dengan keadaan seperti itu. Pelanggan punya banyak pilihan berbelanja buah dan kepuasan mereka bisa dipastikan meningkat.

Harga produk baru pun terjangkau. Anggur hitam dijual Rp 20.000/Kg, pear Rp 16.000/Kg, apel fuji Rp 25.000/Kg, dan apel merah 30.000/Kg. Jadi, kami bisa terlihat menjadi salah satu penjual buah dengan harga murah di Mojosari.

Sebenarnya kami jarang menjual produk di atas. Biasanya hanya menjualnya di hari-hari besar seperti 17 Agustus, Idul Adha, Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru. Tapi akhir-akhir ini Bapak mulai menjual buah-buahan tersebut dan hasilnya memuaskan. Kami pun terus menyediakannya.

Satu-satunya yang berubah adalah kami tidak lagi menjual kelengkeng. Sebelumnya, ketika kelengkeng masih dikisaran Rp25.000/Kg, kami masih menjualnya. Namun karena harganya yang terus melonjak, plus persaingan yang sengit, akhirnya kami tidak lagi menjualnya.

Harga Buah Naga yang Tidak Stabil

Harga buah Naga tahun 2016

Sumber gambar :​ Riauonline.co.id

Beberapa bulan yang lalu, ketika buah naga masih langka, harganya mencapai Rp 40.000/Kg (dari perkataan Bapak saya). Itu bukan harga yang bagus bagi kami yang menargetkan kelas menengah ke bawah sehingga kami tidak pernah memasoknya. Tapi beberapa minggu lalu, setelah harga turun menjadi Rp 25.000/Kg, kami mulai menjualnya. Walaupun permintaan buah naga sedikit, tapi cukup memberikan keuntungan. Kami biasa memasok sekitar 30 – 50 Kg untuk 3 hari.

Namun sekitar seminggu lalu, harga buah naga turun drastis. Kami mampu mengecernya sebesar Rp 15.000/Kg, harga termurah buah naga sepanjang tahun 2016. Dan harga murah menjadi faktor terbesar mengapa buah naga kami cepat habis. Dan ada kejadian lucu yang membuat kami mendapatkan lebih banyak laba. Beberapa hari yang lalu, seharusnya kami tetap menjual buah naga pada kisaran Rp 15.000/Kg. Namun karena Ibu mendapatkan informasi dari juragan bahwa harga buah naga dari petani melonjak, akhirnya kami mengecer buah naga pada Rp 18.000/Kg sesuai harga pasaran. Dan laku terjual dengan baik.

Kemarin kami memasok buah naga lagi. Dan kenaikannya lumayan besar. Pada awalnya kami memasang harga Rp25.000/Kg. Tapi entah mengapa, akhirnya Ibu saya menyuruh menurunkan harga menjadi hanya Rp 20.000/Kg.

Ketidakstabbilan harga tersebut terkadang membingungkan pelanggan. Sejauh ini, ketika saya melayani pelanggan, tidak ada protes yang berlebihan. Saya hanya menjelaskan bahwa memang ada kenaikkan harga dan sepertinya pelanggan masih menerima harga kami. Tapi seandainya harga buah naga terus naik dan melebihi Rp 30.000/Kg, mungkin kami tidak akan memasoknya.

Permintaan Jeruk dan Harga yang Melonjak

​​Harga Jeruk Jember tahun 2016

Sumber gambar : Kompasiana.com

Penjualan jeruk sejauh ini berjalan dengan baik. Bahkan bulan ini kami 2 kali memasok jeruk sebanyak 350 Kg untuk 3 hari. Padahal biasanya hanya sekitar 100 Kg saja untuk 2 hari. Faktor terbesar mengapa kami mampu menjual jeruk sebanyak itu adalah kualitas jeruk yang lebih baik dari bulan-bulan sebelumnya. Rata-rata jeruknya tidak ada yang asam. Mungkin pembeli puas dengan kualitas jeruk dan terus membeli jeruk sehingga penjualan kami terus meningkat.

Kami mempunyai semua ukuran jeruk. Jeruk yang paling kecil terjual pada harga Rp 8.000/Kg, Jeruk sedang pada harga Rp 10.000, dan jeruk besar pada Rp 12.000. Semuanya berjalan dengan baik dan hanya tersisa sedikit jeruk. Jadi, bisa dibilang jeruk jember merupakan salah satu produk yang menyumbang keuntungan terbesar di bisnis kami sejauh ini (bulan oktober).

Namun kemarin, harga jeruk mulai mengalami kenaikkan. Jeruk kecil menjadi Rp 10.000/Kg, jeruk sedang menjadi Rp 10.000/Kg, dan jeruk besar menjadi Rp 14.000/Kg. Masing-masing mengalami kenaikkan sebesar Rp 2.000.

Berbeda dengan penjualan buah naga yang masih stabil meskipun ada kenaikkan harga, banyak pelanggan yang tidak mau membeli jeruk karena kenaikkan harga tersebut. Padahal Ibu saya sudah memasok banyak jeruk, sekitar 7 peti atau 350 Kg. Saya hanya takut jeruk tidak terjual dan membuat kami mengalami kerugian. Semoga saja ketakutan saya tidak terjadi dan jeruk kami terjual seperti biasanya.

Semangka yang Menguntungkan

Sumber gambar : sajiansedap.com

Lain lagi dengan buah semangka. Bulan oktober menjadi bulan terbaik untuk semangka. Biasanya kami menjual semangka merah tanpa biji pada Rp 7.000/Kg dan semangka kuning pada Rp 6.000/Kg. Namun bulan ini harga semangka di juragan turun drastis sekali. Kami menjual semangka tanpa biji dan semangka kuning pada harga Rp 5.000/Kg.

Sebenarnya bisa saja kami menjual keduanya pada harga Rp 4.000/Kg. Tapi pasar merespons dengan baik saat kami menjual pada Rp 5.000/Kg. Jadi, kami mendapat keuntungan yang lebih banyak lagi.

Bagaimana dengan respons pelanggan? Tidak ada protes berlebihan. Mungkin ini yang disebut rejeki nomplok. Terkadang inilah saat terbaik bagi pedagang, mampu menjual produk dengan harga yang memberi banyak keuntungan.

Hanya satu masalahnya, yakni cuaca dingin. Jika hujan, walaupun hanya sebentar saja, udara menjadi lebih dingin. Dan tidak akan ada orang yang membeli semangka. Berbeda jika cuaca sedang panas, semangka menjadi buah yang paling diburu.

Semoga saja keadaan tetap seperti ini untuk bulan depan, harga pembelian yang murah dan menjualnya dengan selisih yang besar. Artinya lebih banyak untung. Dan itu bagus untuk perputaran modal dan perkembangan bisnis yang kami jalankan.

21 tanggapan untuk “Catatan Akhir Oktober 2016

  1. disini buah naga juga kisaran 25 rbu/ kg, cuman kadang rasanya kurang manis jadi kalo mau beli ragu2. kalo semangka beberapa hari yg lalu baru beli jadi inget harganya 10rbu/ kg. trus itu anggur hitamnya murah banget mas? disini harga anggur mahal sekali, yg hitam tanpa biji itu bisa 150 rbu/kg, yang agak ungu tp ada bijinya itu 100rbu/ kg. jeruk malah belum ada dipasaran sampai saat ini, palingan cuman pepaya aja ma semangka yg ramai, duh komen saya emak2 banget ya, rajin ke pasar buat beli buah soalnya, jadi hapal bener ma harga2 barang 😀

    Suka

    1. Mungkin karena transportasinya mahal mbak adhyasahib. Di tempat saya ada pasar buah yg besar. Bahkan kota2 terdekat ngambil buah dari pasar buah tersebut sehingga harganya lebih murah.

      Klo anggur hitam yg saya maksud adalah anggur bali murahan. Nggak tahu juga klo ada anggur hitam yg mahal. Setahu saya cuman anggur merah yg harganya sekitar 50 ribu perkilo.

      Kli milih buah naga, lebih baik pilih yg besar dan jarak antara bulu kulitnya yg lebar. Gitu aja.

      Suka

      1. Ohhh kirain wkwkwk… Yakan lumayan kan pelanggan bisa ada pilihan mau dimakan langsung atau dijus dulu hehe… Intinya kaya produk olahan dari buah begitulah hehe

        Suka

  2. *oot* Entah kenapa kok ya saya nggak menikmati buah naga ya mas Shiq, suka sih tapi biasa aja.. padahal diekspektasi saya dari tampilannya rasanya “wah” banget..

    semangat usahanya mas Shiqaaa, insya allah berkah!

    Suka

    1. Klo pelaku healthy lifestyle kayaknya harus ada buah dan sayur dalam menu sehari-hari. Nah….. Saya sendiri udah makan buah hampir tiap hari he he he……

      Suka

  3. Saya beli buah setiap minggu, langsung beli banyak untuk stok di rumah. Oktober ini diawali oleh buah mangga Indramayu harganya 15rebu/kg. Bosan dengan mangga minggu berikutnya saya beli aple Fuji dan buah naga. Berikutnya mangga Indramayu, jeruk impor yg warnanya oranye rasanya hambar nggak enak masih enak jeruk medan. Akhir Oktober beli pepaya, semangka, mangga Indramayu. Oktober ini didominasi oleh mangga Indramayu.
    Awal November pisang barangan, pepaya, buah naga dan nanas batu.
    Iya, buah naga harganya lagi ga stabil.
    Pepaya lagi manis2 enakkk.
    Ngomong-ngomong harga buah di tokonya Shiq4 murah yaaa…..coba kl dekat, pesan pakai Go-Jek….. he-he-he

    Suka

    1. Klo buah mangga di sini masih mahal kayaknya. Soalnya cuman tersedia mangga manalagi saja.

      Disini ada pasar buah yg besar mbak ira. Jadi lumayan besar buat mangkas harga transportasi. Kabarnya kota surabaya dan mojokerto dan sekitarnya juga ngambil di pasar buah mojosari karena harganya yg relatif murah dibanding pasar buah lainnya.

      Disukai oleh 1 orang

  4. Sebenarnya saya bukan pemakan buah, dari yang mas jual kayaknya cuma semangka yang saya doyan. Tapi saya tertarik laporan bulanan mas ini, bagus lagi kalo difoto lapaknya hehe, 350 kg jeruk buat 3 hari itu banyak banget lho 😀

    Suka

Komentar ditutup.