Sumber gambar : Couragerenewal.com
Beberapa tahun lalu saya terdiagnosis skizofrenia (Jika Anda sudah lama mengikuti blog ini, Anda pasti sudah bosan dengan cerita ini). Kemudian orang tua saya berusaha menyembuhkan penyakit tersebut dengan berbagai pengobatan. Saya pun berpindah-pindah tempat pengobatan selama beberapa tahun.
Saya memiliki beberapa teman di tempat rehabilitasi. Tapi tidak terlalu akrab. Para pasien terus berganti sepanjang waktu. Ketika mereka dinyatakan lebih baik dan bisa menjalani rawat jalan, maka mereka akan meninggalkan tempat rehabilitasi. Dan kami pun berpisah begitu saja. Bahkan kami tidak pernah saling bertukar nomor telepon maupun alamat rumah. Begitu seterusnya.
Sampai pada suatu waktu, setelah keadaan saya membaik, saya pun diijinkan pulang. Setidaknya itu tahun ke-4 atau ke-5 saya dalam menghadapi skizofrenia. Dan tahukah Anda hal pertama yang saya rasakan ketika kembali menjalani aktivitas seperti orang normal? Itu adalah kesepian.
Teman-teman seumuran saya rata-rata sudah menikah. Bahkan beberapa ada yang sudah punya anak. Saya tidak punya keberanian untuk menganggu ketenangan mereka. Mereka sudah bahagia. Dan kenyataan pahitnya, mungkin mereka tidak pernah merindukan saya. Saya tidak punya teman.
Terkadang saya mengutuki diri sendiri mengapa saya terkena skizofrenia. Bukan saja membuat saya terpaksa berhenti kuliah, tapi penyakit ini menghabiskan banyak tahun dalam hidup saya dalam kesendirian.
Pernah suatu kali saya melewati daerah yang dipenuhi anak muda. Mereka bergerombol. Tertawa-tawa dan tampak bahagia. Atau ketika saya membuka facebook dan mendapati kenyataan bahwa semua teman saya sudah bekerja. Rasa kesepian itu kembali datang. Dan sering datang. Saya cukup tersiksa dengan kesepian.
Ada keinginan untuk pergi jalan-jalan atau mengunjungi kafe yang ramai, kemudian bertemu orang-orang baru dan memulai hubungan pertemanan baru. Tapi skill bersosialisasi saya seperti menghilang. Saya tidak punya kemampuan memulai percakapan. Dan semua usaha saya berakhir dengan kesia-siaan. Saya tetap kesepian.
Tapi itu bukahlah benar-benar sebuah akhir karena keadaan saya menjadi lebih baik setelah saya berdamai dengan kesepian. Dan saya akan meberitahukan bagaimana melakukannya.
Bahaya Pikiran Negatif
Orang yang merasa kesepian biasanya akan dihinggapi pikiran negatif. Dan jika tidak ditangani dengan serius, pikiran-pikiran negatif tersebut bisa membuat seseorang menjadi depresi.
Dulu seingat saya, pikiran negatif yang sering muncul adalah perasaan bahwa saya bukan siapa-siapa. Cenderung minder dengan keadaan karena diusia yang ke-25, saya masih menganggur. Itu juga salah satu faktor mengapa saya enggan berhubungan dengan orang lain.
Dilain waktu, kesepian membuat saya berpikir bahwa tidak ada yang benar-benar peduli pada saya. Tentu saja itu perasaan yang menyiksa, walaupun sebenarnya saya punya keluarga yang menyayangi saya. Terkadang, pikiran negatif bisa benar-benar tidak sesuai realita. Namun perlu digarisbawahi bahwa orang yang kesepian benar-benar meyakini pikiran negatif tersebut sebagai kenyataan.
Jika Anda merasa kesepian, kemudian mulai berpikir negatif, maka jangan ragu untuk membagikan pikiran tersebut kepada orang lain (orang tua, adik, kakak, pacar, atau orang-orang terdekat Anda). Karena jika tidak, takutnya beban Anda semakin berat sehingga mental Anda bisa terganggu di kemudian hari.
Membandingkan
Sumber gambar : Rizaputranto.wordpress.com
Setiap kali saya merasa kesepian dan menjadi sedih, biasanya saya akan mulai membandingkan kehidupan saya dengan kehidupan orang lain. Tentu itu sesuatu yang salah karena tidak membuat keadaan menjadi baik, malah membuat pikiran lebih mudah stres.
Pertanyaan seperti “Mengapa saya selalu kesepian dan tidak punya teman sementara orang lain mampu menjalin hubungan dengan baik?” atau “Apakah ada sesuatu yang salah pada diri saya sehingga semua orang tidak mau berteman dengan saya?” akan selalu menyerang.
Kemudian pengalaman menyadarkan saya bahwa membandingkan bukanlah sebuah jawaban yang saya butuhkan. Bahkan bisa membuat saya menjadi orang yang tidak bersyukur karena mata saya tertutup terhadap kebaikan-kebaikan yang diberikan Tuhan kepada saya. Dan saya tidak lagi mengarahkan pandangan ke atas, tetapi melihat ke bawah, melihat orang-orang yang mungkin kehidupannya tidak lebih baik dari saya. Dengan begitu saya tetap mampu mensyukuri segala sesuatunya.
Dunia hanya seperti bagaimana Anda melihatnya. Jika Anda berfokus untuk menemukan kebaikan, maka Anda akan menemukannya. Dan jika Anda hanya mencari keburukan-keburukan yang menimpa Anda, Anda pun akan menemukannya
Cara Mengatasi Rasa Kesepian
Walaupun keadaan saya sekarang lebih baik dari beberapa tahun sebelumnya, bukan berarti saya sudah terbebas dari kesepian. Kesepian masih hadir dalam kehidupan saya. Hanya saja saya telah berdamai dengan kesepian sehingga tidak lagi merasa sedih dan murung.
Berikut adalah yang saya lakukan untuk mengatasi rasa kesepian :
1. Jangan Terlalu Banyak Berpikir Tentang Kesepian Anda
Seperti yang sudah saya katakan di atas, orang yang kesepian akan diserang dengan pikiran-pikiran negatif. Tidak peduli betapa pun cerdasnya Anda atau betapa pun Anda berusaha menyangkal pikiran negatif tersebut, Anda akan tersiksa.
Biasakan untuk tidak menyendiri dan memikirkan rasa sakit yang Anda alami sendirian. Cukup berpikir sekadarnya saja, bersedih, kemudian lupakan. Lakukan sesuatu untuk menyingkirkan rasa kesepian Anda seperti menonton TV, bernyanyi, atau mendengarkan musik rock.
Yang jelas jangan sekali-kali berdiam diri dan merenungkan semuanya sendirian atau rasa sakitnya semakin buruk.
2.Temukan Hobi yang Tepat
Ada banyak sekali hobi yang bisa Anda lakukan ketika sendirian. Hobi tersebut merupakan aktivitas yang mampu membuat Anda senang dan melupakan segala masalah untuk sejenak. Tentu saja untuk menemukan hobi yang cocok adalah tantangan tersendiri. Anda harus mencoba satu per satu kegiatan sampai Anda menemukan hobi yang cocok.
Jika boleh merekomendasikan, maka hobi terbaik adalah membaca. Bahkan rasanya akan semakin nikmat saat keadaan benar-benar sepi. Anda akan terlarut dalam cerita, sendirian, dan tetap merasa senang.
Untuk memulai hobi membaca, Anda bisa membaca “8 Cara membangun kebiasaan membaca” dan melihat-lihat review buku di blog ini. Dan ucapkan selamat tinggal kepada kesepian.
3. Jika Anda Harus Memulai Suatu Hubungan, maka yang Pertama adalah Keluarga
Sebenarnya saya benar-benar bingung bagaimana bersosialisasi dengan orang lain mengingat saya menghabiskan banyak tahun dalam kesendirian untuk mengobati skizofrenia saya. Saya terus memikirkan tentang kemungkinan untuk berhubungan dengan orang lain, tapi harus mulai dengan siapa?
Ternyata jawabannya lebih sederhana dari yang saya kira. Itu adalah keluarga. Semua anggota keluarga saya mungkin sibuk dengan urusan masing-masing. Ibu dan Bapak saya sibuk dengan lapak buah, adik saya sibuk kuliah, adik lainnya sibuk dengan OSIS, dan adik lainnya sibuk dengan kegiatan sekolah dengan teman-teman barunya.
Pikiran negatif yang menyerang : “Tidak ada yang peduli dengan saya”.
Tentu itu bukan realita. Di akhir pekan, saya keluar mencari minuman dengan adik saya atau sekadar jalan-jalan berkeliling kota. Atau di waktu luang, saya ikut terlibat pembicaraan tentang bisnis lapak buah dengan Ibu dan Bapak. Dan saya tidak lagi kesepian. Saya tidak terlalu butuh orang luar dan tetap merasa gembira. Dan Anda pun demikian.
Mulailah terbuka dengan anggota keluarga lainnya dan Anda akan mengalami keajaiban kecil. Jangan terus mengurung diri di kamar dan berpikir bahwa tidak ada yang menyayangi Anda. Karena saya mulai merasa bahwa hal terbaik yang pernah ada di dalam hidup adalah keluarga, orang-orang yang juga merasa sakit ketika saya bersedih dan ikut merasa senang ketika saya bergembira.
Anda hanya perlu mulai pembicaraan dengan topik sepele dan semua akan berjalan sebagaimana mestinya. Anda hanya perlu mencobanya.
4. Bergabung dengan Komunitas
Di Indonesia mungkin komunitas belum menjamur. Apalagi di kota-kota kecil. Tapi syukurlah sekarang teknologi sudah canggih, Anda bisa bergabung dengan komunitas manapun yang Anda inginkan melalui handphone Anda.
Saya sudah tergabung dengan beberapa komunitas di facebook. Saya sudah terbiasa membantu anggota lain yang memiliki masalah dan memberi masukan. Rasanya saya mulai sedikit percaya diri dengan diri sendiri karena mampu memberi manfaat bagi orang lain. Dan itu sedikit mengurangi rasa kesepian yang saya alami.
Begitu pula jika saya punya masalah, maka saya akan mengeluh dengan anggota lainnya. Walaupun tidak ada hubungan yang jelas antara anggota, setidaknya saya punya tempat untuk mengekspresikan diri. Dan itu bagus untuk kesehatan mental saya.
5. Buat Blog dan Mulai Menulis
Dulu saat membuat blog ini saya sebenarnya tidak menyangka akan begitu menyenangkan. Rasa sepi tidak lagi terasa menyiksa, bahkan merupakan sebuah rasa yang dibutuhkan oleh penulis untuk menghasilkan karya yang bagus.
Anda bisa menulis tentang apa saja. Tentang hidup Anda, tentang pemikiran Anda, atau tentang impian-impian Anda. Dan yang lebih baik dari semuanya, Anda akan mulai berteman dengan blogger lainnya.
Tenang saja, hampir semua blogger sangat terbuka untuk menjalin hubungan pertemanan dengan Anda. Ada juga yang kemudian benar-benar berteman di dunia nyata (bertemu secara langsung).Dan berinteraksi dengan mereka melalui kotak komentar akan membuat rasa sepi menghilang untuk sesaat.
6. Terbuka dengan Siapapun
Jangan takut dengan segala kekurangan Anda ketika berhubungan dengan orang lain. Bagaimana pun juga, orang lain juga manusia biasa yang juga memiliki kekurangan seperti Anda. Lalu apa yang membuat Anda minder? Jadilah diri sendiri seperti biasanya.
Ketika saya bekerja di pasar, saya bertemu dengan orang-orang yang menyenangkan. Penjual sayur, kuli, penjual nasi, pelanggan dan lain-lain. Biasanya mereka menghampiri saya dan mengajak mengobrol sesuatu yang tidak penting. Tapi saya selalu antusias dengan mereka.
Ketika saya bisa terbuka dengan orang lain, itu adalah langkah terbaik untuk menjalin hubungan yang lebih akrab di kemudian hari. Setidaknya saya telah berusaha menjadi orang yang menyenangkan tanpa kepura-puraan. Dan itu langkah awal yang baik untuk mengubah keadaan. Dan saya sudah tidak lagi kesepian.
Sekarang Giliran Anda
Di lain waktu saya akan membagikan lebih banyak hal untuk mengatasi kesepian Anda. Untuk sementara Anda bisa mulai merencanakan tips-tips diatas dan kemudian mengeksekusinya. Dan semoga keadaan akan menjadi lebih baik.
Apakah Anda punya cara lain untuk mengatasi kesepian? Pengalaman Anda akan sangat berguna bagi pembaca lainnya. Jadi, bagikan di kotak komentar.
Tetep semangat buat kamu
SukaSuka
Makasih mbak ida.
SukaSuka
nulis mas syiq nulisss, kan blogmu gapernah sepi hehehehe. terus bener tuh ikut komunitas. kamu udah ikut?
SukaSuka
Iya udah ikut komunitas peduli skizofrenia indonesia, ada juga komunitas bisa menulis, dan komunitas pengembangan diri. Dan sampai sekarang nyari komunitas untuk mengembangkan blog. Ada sih komunitas blogger Indonesia, cuman komunitas sepi. Nyoba nyari komunitas yg bahasa inggris aja.
SukaDisukai oleh 2 orang
asekkkk, pasti udah sibuk kan? baru gabung sama komunitas tsb?
SukaSuka
Aku kesepian, tapi kalo mau curhat di blog rasanya takut karena trauma. Dulu aku suka nulis apa aja di blog tp sekarang nulis seadanya aja, gak semua. Aku takut.
Btw makasih ya udah berbagi tips. Sesuai banget sama kondisiku sekarang.
SukaSuka
Sama2 mbak grant. Klo bisa disamarkan saja ketika menulis sehingga privasi tetap terjaga.
SukaSuka
Oke shiqa. Makasih ya
SukaSuka
Sama2 mbak grant.
SukaSuka
Nomor 5….
Semangat Mas….
SukaSuka
Iya. Ini masih semangat.
SukaSuka
Sangat terharu membaca tulisan ini. Terkadang ketika saya merasa penat akan dunia saya sendiri… Saya merasa lelah dan tidak merasa lagi menjadi manusia. Maka saya sering mengatakan pada diri saya sendiri: “I need to meet people… Whoever they are, they will always make you feel that you are still human being.”
SukaSuka
Ya karena manusia itu pafa dasarnya mahkluk sosial. Jadi, butuh orang lain dan akan tersiksa klo sendirian.
SukaDisukai oleh 1 orang
Kayaknya kurang satu tu..
Menikah lah, biar hidup kita ada yang nemenin, juga jika udah punya anak, aku jamin kesepian itu pergi jauh2
Hahaha
SukaDisukai oleh 1 orang
Masih belum berani menikah mas, banyak tanggungan nanti he hw he…. Tapi sepertinya itu ide bagus 🙂
SukaDisukai oleh 1 orang
Awal2 aku pindah ke Belanda, bener2 merasa kesepian karena biasa berkumpul sama teman2 kuliah (sebelum pindah), trus langsung harus adaptasi terhadap segala hal di tempat yg baru. Tapi memang dasarnya aku “pertapa” yang tanpa banyak temanpun tidak masalah, aku mengatasi kesepian dengan melakukan hobi yg aku suka (menulis, memasak, membaca, jalan2), keluar rumah mencari kegiatan (menjadi sukarelawan), dan mulai bersekolah bahasa Belanda. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah dengan ga terlalu punya banyak teman, aku jadi punya banyak waktu untuk mendekatkan diri dengan Tuhan. Dengan cara2 itu, aku merasa kesepian cuma sebulan. Setelahnya santai saja di negara yang baru. Sampai saat ini juga temanku ga banyak.
SukaSuka
Saya sih maunya banyak teman. Tapi memang sudah sifat saya yg nggak bisa cepat bersosialisasi sehingga gak punya banyak teman. Walaupun gak tersiksa amat, tapi tetep pingin punya banyak teman he he he……
SukaSuka
Piknik biar gak suntuk dan sepi
SukaSuka
Iya bener. Sayangnya saya takut klo pergi sendirian wkwkwk…..
SukaSuka
Semangat ya Shiqa, setuju dengan komen Deny diatas. 🙂
SukaSuka
Iya mbak dila.. Ini masih semangat ha ha ha……
SukaDisukai oleh 1 orang
Kalau ane sih biasanya mending keluar entah mau kemana dikala kesepian datang melanda..
Ya takutnya itu tadi, pikiran negatif.. Hehehe
SukaSuka
Nah ide bagus keluar rumah. Cuman kadang2 gak teman yg mau diajak keluar wkwkwk……
SukaSuka
Semangat yaa terus yaa, saya juga kadang merasa kesepian.. Namun ada kalanya kesendirian itu menjadi salah satu momen yang cukup menyenangkan untuk saya karena saya jadi bisa menulis. Awal mula saya menulis juga karena merasa kesepian sewaktu smp dulu. Saya bisa dibilang sama sekali engga punya teman dekat sewaktu awal smp. Menulis membantu saya untuk menenangkan diri.. Dan melalui menulis di blog saya bisa bertemu dengan banyak teman baru 😀
SukaSuka
Iya ini masih semangat mas fahrizinfa. Makasih ya…..
SukaSuka
Wah, bermanfaat banget ini Shiqa, tq for sharing. Terkadang kita memang suka kesepian diantara keramaian ya. Tetep semangatttt 🙂
SukaSuka
Iya. Ini masih semangat he he he….
SukaSuka
“Jika Anda Harus Memulai Suatu Hubungan, maka yang Pertama adalah Keluarga”
Poin ini bikin aku sampai mbaca duakali, aku suka ,gimana gitu rasanya, smcam ‘deg’
Aku biasanya cari udara sih, biar ga penat, atau tidur, dengerin lagu~
SukaSuka
Terkadang jawaban apapun atas suatu pertanyaan ada di depan mata tapi kita nggak menyadarinya. Lagi belajar melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang ha ha ha #GayaDongSaya
SukaSuka
andai keluargaku seakur dulu
SukaSuka
#Curhat
Rasa “kesepian” jg sedang saya alami saat ini…
Dan saya stuju dengan yang anda bilang, bahwa saat sedang merasa kesepian, entah kenapa ketika menulis artikel jadi “mengalir” bgitu saja… 😀
SukaSuka
Iya klo merasa sepi dipake nulis kitanya jadi lebih produktif.
SukaSuka
Salam kenal mas shiq4, saya baru sadar kalau di follow. Salam kenal ya mas, selamat berjuang. Saya tahu, berjuang terhadap skizofrenia itu pasti ngga mudah 😦
SukaSuka
Ha ha ha…. nggak separah itu mbak. Lagian sekarang udah biasa. Tapi klo ada yg sulit adalah masa-masa awal karena seperti nggak percaya kena gangguan kejiwaan.
SukaDisukai oleh 1 orang