Sumber gambar : palingseru.com
Masa depan adalah misteri. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di hari esok. Mungkin kita bisa dengan mudah menikmati kejadian-kejadian yang menyenangkan dan membahagiakan. Tapi apakah kita bisa menerima kejadian-kejadian buruk yang tidak pernah kita inginkan?
Sebagian manusia terlanjur ketakutan dengan masa depan mereka, termasuk saya sendiri. Saya hanya takut rencana yang saya susun tidak berjalan dengan baik atau akan mengalami rasa sakit, kecewa, gagal, dan perasaan tidak enak di hari esok.
<!–more–>
Jika Anda memikirkan masa depan dan merasa takut seperti halnya saya, itu merupakan hal wajar. Karena masa depan memang penuh ketidakpastian. Jadi, mari kita sejenak berpikir dan berdiskusi untuk menemukan cara mengatasi rasa takut masa depan tersebut.
Darimana Datangnya Rasa Takut Terhadap Masa Depan
Dulu saya selalu optimis dengan masa depan. Saya berencana untuk melanjutkan S2 atau menjadi manajer pemasaran setelah lulus kuliah nanti. Tapi rencana tinggal rencana karena saya sakit skizofrenia. Impian saya hancur. Dan saya menjalani hari-hari yang menyedihkan.
Itu adalah pengalaman terburuk dalam sejarah hidup saya. Saya butuh berbulan-bulan untuk menyembuhkan luka akibat kegagalan tersebut. Walaupun sekarang keadaan sudah menjadi lebih baik, tapi saya juga harus mengakui bahwa saya yang sekarang memiliki ketakutan tersendiri terhadap masa depan.
Orang yang pernah gagal dalam bisnis akan takut untuk menjalankan bisnis lainnya (takut gagal). Orang yang pernah patah hati akan takut menjalani hubungan lainnya dan mungkin takut tidak akan pernah menemukan orang yang tepat. Atau orang yang pernah dikhianati akan takut di masa depan dikhianati oleh orang lainnya sehingga ia memutuskan untuk menyendiri. Dan banyak lagi ketakutan lainnya.
Bagaimana jika saya mengalami hal yang menyakitkan lagi? Akankah saya mampu bertahan lagi? Bisakah saya menerima takdir buruk dengan lapang dada? Tidak ada jaminan atas masa depan.
Jadi, Ketakutan akan masa depan (berdasarkan pengalaman pribadi) dipicu oleh pengalaman buruk di masa lalu. Hanya saja sebagian dari kita tidak pernah menyadarinya. Dan jika kita tidak menyadarinya, maka kita pun akan kesulitan untuk lepas dari ketakutan tersebut.
Sebuah Kebenaran
Beberapa hari terakhir saya memikirkan tentang rasa takut yang saya alami tersebut. Saya hanya merasa takut saja tanpa bisa berbuat apa-apa. Sampai suatu ketika saya mendapatkan jawaban yang membuat saya sedikit tenang.
Saya ingat banyak kenangan yang membahagiakan. Saya pernah tertawa terbahak-bahak dengan teman, saya pernah juara kelas, saya pernah mendapatkan uang ketika khitanan, saya pernah merasa puas membaca sebuah buku tebal dan banyak lagi.
Kemudian saya juga ingat saya pernah sedih dan kecewa. Saya pernah kehilangan sepeda, saya pernah kecewa karena ditolak menjadi OSIS, saya pernah gagal masuk sekolah favorit, dan lain sebagiannya.
Akhirnya saya sampai pada kesimpulan : Tidak ada yang abadi di dunia ini. Keabadian hanya milik Tuhan. Dan itu merupakan ketetapan yang tidak bisa dihindari.
Itu berarti saya mempercayai bahwa penderitaan apapun yang kita alami akan berjalan seimbang dengan kebahagiaan, silih berganti. Saat mengalami rasa sakit, saya percaya semua akan berlalu begitu saja, kemudian berganti dengan kebahagiaan. Dan saat merasa bahagia, saya bisa lebih bersyukur atas kehidupan ini.
Kita hanya perlu memaklumi kebenaran-kebanaran yang pasti terjadi atas kehidupan kita.
Apapun rasa sakit yang Anda alami, jika itu tidak membunuh Anda, maka itu akan membuat Anda menjadi pribadi yang lebih baik
Masa Depan Adalah Apa yang Kita Lakukan di Masa Sekarang
Jika Anda rajin menabung di hari ini, maka di masa depan Anda akan memiliki uang sebanyak yang Anda sisihkan. Jika Anda rajin belajar, maka di masa depan Anda akan menjadi lebih pandai. Itu hanya penyerdehanaan sesuatu yang rumit seperti kehidupan.
Daripada bingung dan merasa takut akan masa depan, lebih baik mulai sekarang melakukan semua yang terbaik di masa sekarang karena masa depan adalah akumulasi semua yang Anda lakukan di masa sekarang. Tidak lebih dari itu.
“Lalu bagaimana seandainya sudah melakukan semua yang terbaik dan masih mengalami hal-hal buruk?”
Sejujurnya saja, saya juga masih takut kejadian semacam itu terjadi. Tapi saya benar-benar mempercayai sebuah kebenaran yang sudah saya tulis di atas. Ketetapan tersebut berlaku bagi semua manusia. Kita hanya manusia, bukan Tuhan. Tuhan yang berkuasa penuh atas kehidupan kita. Setidaknya kita sudah berusaha sekuat tenaga.
Selanjutnya, biar iman yang menuntun kita untuk berlapang dada menerima takdir Tuhan. Sederhana, bukan?
Anda Punya Hak
Kabar baiknya adalah Tuhan selalu ada untuk semua manusia. Ketika kita merasa sakit atau mengalami hal-hal buruk, kita bisa mengeluh dan berdo’a kepada Tuhan. Itu hak yang diberikan Tuhan kepada semua manusia.
Seburuk apapun manusia, jika mereka mau merendahkan diri dan mengakui semua kelemahan dirinya di hadapan Tuhan, maka Tuhan akan menunjukkan kuasaNya. Bagaimana? Apakah Anda masih takut dengan masa depan?
takut sama masa depan itu bagus… kalo jadi motivasi buat kita lebih baik sekarang… 🙂
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya ko ….. Biar lebih bekerja keras agar yg buruk2 nggak kejadian.
SukaSuka
aku masih bisa mengontrol Masa depanku sendiri, aku mimikirkannya dan membuatnya jadi nyata..
jika gagal, aku akan coba lagi..
jika plan A tidak berhasil, makan plan B, Plan C dan seterusnya.
jika semua plan gagal, mungkin memang ini jalan yang di tunjukkan tuhan
Hidup itu terlalu singkat jika hanya untuk di takuti…
SukaSuka
Tapi saya memang takut mas irawan. Entahlah, mungkin sudah termasuk gangguan kecemasan.
SukaSuka
masa depan itu… yg penting sekarang melakukan yang terbaik, biar nggak jadi khawatir.
SukaSuka
Iya…. Itu yg terbaik dari yang terbaik.
SukaDisukai oleh 1 orang
Kadang kita takut akan sesuatu yang padahal belum terjadi. Hmm… 🙁
SukaSuka
entahlah… tapi akhir2 ini memang sering takut kalo mikir masa depan. semoga semua akan baik-baik saja
SukaSuka
Says juga takut, tapi hadapilah rasa takut itu dengan rasa percaya diri,
SukaDisukai oleh 1 orang
ya benar. kita harus selalu optimis agar mendapatkan hal yang baik.
SukaDisukai oleh 1 orang
klo aku malah kadang suka ngayal kesana-kesini ttg masa depan, tapi klo dibilang takut? iya, aku takut banget sama masa depan, takut apa yg diinginkan gagal, tapi yasudahlah, klo masa depan ga sesuai yg diharapkan mungkin Tuhan punya rencana lain, klo aku sih gitu..
SukaSuka
Ya kadang2 percaya dengan rencana Tuhan adalah keputusan bijaksana.
SukaDisukai oleh 1 orang
saya juga sama, sering mengalami kegagalan kadang sampai udah males sendiri mau melakukan apa lagi, kadang suka ngerasa sedih sendiri kenapa orang lain bisa mencapai impian mereka tapi saya tidak…
ya setidak nya yang penting menjalani apa yang sedang dilakukan sekarang dengan bersungguh sungguh
lagian setiap orangkan punya jalan nya masing2 ya 😊
SukaSuka
Yang penting sudah berusaha dengan baik. niscaya tidak akan ada penyesalan sekalipun kita mengalami kegagalan.
SukaSuka
Enggak takut lah sama masa depan mah, kalau masih ada masa depan artinya masih ada harapan, masih ada kesempatan untuk memperbaiki kesalahan, belajar dari pengalaman buruk agar masa depan lebih gemilang.
Yang takut itu kalau nggak dikasih kesempatan o/ Tuhan untuk menapaki masa depan, takut kalau nggak diberi lagi nafas dan kehidupan.
Makanya sekarang mumpung masih ada waktu saya selalu berusaha memanfaatkannya walau cuma sedetik untuk beribadah, berbuat kebaikan, kebaikan unt diri sendiri, keluarga dan orang lain. Berusaha maksimal untuk menata masa depan.
Apakah masa depan itu ada atau tidak? Itu urusan Tuhan dan saya bertawakal kepada-Nya. Yg penting saya berusaha sebaik mungkin.
SukaSuka
iya mbak ira, tugas kita sebagai manusia cuma berusaha sekuat tenaga.Dan memasrahkan hasilnya kepada Tuhan.
SukaDisukai oleh 1 orang
Setuju banget!
SukaSuka
ada kalanya dalam kondisi tertentu orang akan takut dengan apa yang akan terjadi di masa depan, tapi ada 2 hal yang bisa diambbil hikmahnya
1. masa depan adalah apa yang kita llakukan sekarang (seperti yang anda sebutkan) its a free will yang Tuhan berikan kepada manusia
2. tidak ada sesuatu yang buruk, karena pada hakikatnya apa yang diberikan kepada Tuhan kepada seluruh ciptaannya adalah yang terbaik
salam
SukaSuka
Terima kasih atas 2 poin kesimpulannya. salam kenal juga.
SukaSuka