Ini merupakan buku pertama yang saya pesan online. Agak khawatir karena berkaca pada pengalaman di masa lalu, ada beberapa barang yang tidak sampai di rumah. Mungkin karena saya tidak menyertakan RT dan RW sehingga bisa salah kirim. Untungnya buku Speak Up! Karena cinta tak hanya diam ini bisa sampai dengan selamat.
Setelah sampai, buku ini langsung dipinjam Nurul. Jadi, saya bukan orang pertama yang membaca buku ini. Padahal saya sudah ingin membacanya. Setelah menunggu beberapa hari dan Nurul selesai membaca, saya disibukkan dengan kerjaan. Maklum saja, musim panas merupakan waktu terbaik untuk menghasilkan uang sehingga saya hanya memiliki sedikit waktu luang.
Namun akhirnya saya berhasil menyelesaikan membaca buku ini beberapa waktu lalu. Dan saya akan menulis review berdasarkan pengalaman sekali baca.
Judul : Speak Up! Karena Cinta Tak Hanya Diam
Penerbit : Jentera Pustaka (Mata Pena Group)
Pengarang : Dyah Rina Nugrahani
Halaman : 344 Halaman
Harga : Rp 73.000,00
Jalannya Cerita Speak UP! Karena Cinta Tak Hanya Diam
Cerita ini dimulai dari rumah sakit Graha Ulin Medica. Bachtiar dan Nadia bekerja di rumah sakit tersebut. Keduanya memiliki hubungan hangat antara atasan dan bawahan. Terlihat sangat akrab, namun tidak pernah terlihat untuk menjalin cinta. Meskipun sebenarnya Nadia sudah lama menyukai Bachtiar.
Apalagi Bachtiar telah memiliki Yasmin, semakin membuat Nadia tidak berharap apapun. Keduanya juga akan melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat. Tentu saja Nadia tidak bisa berbuat apa-apa.
Namun keadaan berubah drastis. Terjadi kecelakaan, Yasmin meninggal di pelukan Nadia. Sementara Bachtiar mengalami amnestia. Sebelum meninggal, Yasmin meminta Nadia untuk berjanji menjaga Bachtiar. Nadia tidak kuasa menolaknya. Perasaannya kacau.
Anehnya, karena amnesia, Bachtiar lupa dengan Yasmin. Dalam ingatan, ia hanya ingat dengan Nadia. Ia menganggap Nadia adalah tunangannya. Keadaan pun menjadi rumit. Setelah itu keluarga Bachtiar meminta Nadia untuk berpura-pura menjadi tunangan Bachtiar. Permintaan yang sulit bagi Nadia, seolah ia memanfaatkan keadaan, namun Nadia menyanggupinya.
Semua berjalan sesuai rencana. Bachtiar perlahan-lahan pulih. Ia juga senang dengan kehadiran Nadia di sisinya. Tapi ketika ingatan Bachtiar mulai kembali, Ia begitu marah atas kepura-puraan Nadia. Keluarganya mencoba menjelaskan situasi saat Bachtiar hilang ingatan, namun Bachtiar tidak bergeming. Apalagi setelah Ia tahu bahwa Nadia menyukainya, Bachtiar semakin beranggapan bahwa Nadia hanya memanfaatkan amnesianya untuk berdekatan dengannya.
Bachtiar mulai menunjukan ketidaksukaannya atas Nadia. Ia mempermalukan Nadia dengan mencaci makinya di depan umum. Juga perlakuan-perlakuan yang tidak bersahabat. Bachtiar sudah berubah. Nadia tidak mengenal Bachtiar versi ini. Bachtiar yang dikenalnya baik, sopan, dan disukai banyak orang. Namun apa yang dilakukan Bachtiar atas kesalahpahamannya sudah keterlaluan.
Di saat itulah hadirlah Indra, seseorang yang pernah menyatakan cinta kepada Nadia. Nadia memang menolaknya, tapi hubungan mereka masih baik-baik saja. Kehadiran Indra seperti oase bagi Nadia. Indra selalu ada disaat yang tepat. Mendengarkan keluhan Nadia, memberikan nasihat, juga perhatian-perhatian kecil yang menyenangkan. Benih-benih cinta pun mulai tumbuh. Nadia mulai merasa bahwa Ia mencintai Indra.
Setelah mendapatkan teguran dari ayahnya, Bachtiar pun mulai tersadar. Ia tahu bahwa apa yang dilakukan kepada Nadia adalah sesuatu yang salah. Apalagi ia telah mendengar betapa baiknya sikap Nadia dari hampir semua orang yang ditemuinya. Jauh didalam hatinya, Ia mencintai Nadia.
Namun semuanya sudah terlambat. Dalam waktu semalam, Nadia menerima ungkapan cinta Indra yang kedua kalinya. Dengan syarat langsung menikah keesokan harinya. Indra menyanggupinya. Dan mereka melangsungkan pernikahan.
Bachtiar hancur mendengar kabar pernikahan tersebut. Apalagi saksinya adalah kakaknya sendiri. Bachtiar melakukan tindakan bodoh lainnya. Untungnya, pada akhirnya Nadia dan Indra bisa berbahagia karena Bachtiar kembali menjadi sosok Bachtiar yang pernah dikenal Nadia.
Kelebihan Buku Speak Up! Karena Cinta Tak Hanya Diam
Saya membaca buku ini dengan santai. Jadi, penilaiannya mungkin relevan dengan penilaian kritikus buku (bercanda). Berikut adalah analisa saya atas kelebihan buku ini :
- Bacaan Ringan – Buku ini termasuk ringan. Tidak perlu banyak berpikir. Juga sederhana. Bagi Anda yang baru membiasakan diri membaca, saya rasa buku ini cocok untuk Anda.
- Banyak Kejutan – Kelebihan buku yang paling menonjol adalah unsur kejutan. Ceritanya begitu dinamis dan banyak kejutan yang menyenangkan. Jika Anda berharap membaca cerita yang tidak biasa, maka buku ini adalah jawabannya.
- Karakter Tokohnya Bagus – Tokoh utamanya melakukan kesalahan fatal yang tidak bisa diperbaiki. Memang sepele, tapi ini adalah permasalahan yang tidak mampu ia selesaikan. Tapi menurut saya, karakter terbaik adalah milik Bachtiar. Luar biasa
.
Kekurangan Buku Speak Up! Karena Cinta Tak Hanya Diam
Setelah menyelesaikan bacaan, berikut adalah analisa sederhana yang saya rasakan tentang kekurangan buku ini :
- Percakapan yang Tidak Hidup – Sejak pertama kali membaca di halaman-halaman awal, saya merasa bahwa percakapan yang terjadi tidak mampu menghidupkan suasana atau cerita utama. Entahlah mengapa. Menurut saya masih terlalu biasa saja.
- Terlalu Cepat Menyelesaikan Suatu Permasalahan – Buku ini sangat kaya ide. Banyak permasalahan atau konflik yang tidak terduga. Sebenarnya membuat saya merasa penasaran bagaimana cerita berlanjut. Namun sepertinya penyelesaian masalah terlalu dini ditampilkan. Seandainya ada dramatisasi atas permasalahan-permasalahan tersebut, pasti buku ini akan bagus.
- Tidak Ada Karakter Jahat – Di dalam buku ini semua tokohnya berkarakter baik. Menurut saya itu kurang baik. Bagaimana pun juga, dunia tidak seperti itu. Bahkan seorang tokoh utama pun perlu berpikir negatif dan melakukan kesalahan. Terkadang kebaikan tokoh tidak perlu ditonjolkan terlalu berlebihan, cukup menyertakan tokoh jahat sebagai perbadingan. Hal tersebut secara tidak langsung akan mendidik pembaca untuk tahu mana yang benar dan salah.
Penilaian
Saya member nilai 74 untuk buku Speak UP! Karena cinta tak hanya diam. Buku ini sangat saya rekomendasikan bagi Anda yang sedang mencari ide-ide untuk menyempurnakan novel yang Anda kerjakan. Sangat banyak ide. Dan saya rasa Anda bisa terinspirasi membacanya.
Terlebih jika Anda ingin memasukan unsur kejutan, buku ini melakukannya dengan sangat baik. Selain rasa penasaran yang tinggi, buku ini cukup mampu untuk menghibur di waktu luang Anda. Selesai dan Terima.
Pukaeps, Say no to bullying
SukaDisukai oleh 1 orang
Oke. No bullying.
SukaDisukai oleh 1 orang
Saya juga pesen ini novel, tapi belum sempet review hehehe
SukaSuka
Ayo mas direview. Peminat review buku lumayan lho. Bisa naikin traffik blog.
SukaSuka
Ceritanya bagus juga , novel yang menarik
SukaSuka
Silahkan berburu novel ini klo begitu.
SukaSuka
Cinta bercinta
SukaSuka
Iya mas mysukmana, ini novel cinta-cintaan
SukaSuka
klo saya sudah bercinta kak wkwkwkw, kidding…gak se drama novel pokoknya..istri tuh yag suka baca novel jaman mudanya 😀
SukaDisukai oleh 1 orang
seru ya yg suka buku shiq
SukaSuka
Ya begitulah he he he……
SukaSuka
jalan cerita nya menarik ya.. engga seperti cerita kebanyakan 🙂
SukaSuka
Iya mas cerita nggak umum. Mungkin hanya segelintir orang yamg mengalaminya di kehidupan nyata.
SukaSuka
Sepertinya menarik. Kira2 berapa lama ya menghabiskan baca buku ini?
SukaSuka
Saya luama mbak. Gak mood terus. Setidaknya saya butuh 2 mingguan. Saya baca khusus sambil jualan di pasar.
SukaSuka
Aku udah jarang banget nih beli fiksi Bahasa Indonesia. Boleh juga ini jadi buruan.
SukaSuka
Silahkan berburu mbak terong gemuk.
SukaSuka
Wah baru dengeri ni novel gan, belilah bisa online gak nih?
SukaSuka
Udah gak ngeblog penulisnya. Dulu dapat edisi tanda tangan klo beli di blog penulisnya secara langsung.
SukaSuka