Lengkap : 14 Tips Sukses Ketika Berdagang di Pasar Tradisional

tips berdagang di pasar tradisional

Sumber gambar : libertymr.com

Saya memulai usaha lapak buah dengan sangat mudah. Kedua orang tua saya sudah menyuruh saya membantu mereka berdagang sejak usia saya baru sekitar 14 tahun. Artinya sudah lebih dari 10 tahun saya terlibat dalam berbagai kegiatan berdagang. Saya cukup mahir dalam berdagang. Juga sangat menyukai pekerjaan saya saat ini sebagai penjual buah-buahan. Bisa dibilang saya jarang menemui hambatan-hambatan yang berarti dalam setiap proses jual beli yang berlangsung setiap hari. 

Meskipun sampai sejauh ini saya belum sebaik bapak dan ibu saya, tetapi saya sudah berani mengembangkan beberapa teori  baru untuk mengembangkan usaha lapak buah kami. Tapi bukan itu yang ingin saya bagikan di postingan kali ini. Sebelum saya menulis beberapa teori baru tentang berdagang, saya ingin berbagi beberapa tips berdagang di pasar tradisional.

Penting bagi Anda untuk mengaplikasikan tips-tips berikut agar bisa mengikuti teori-teori saya di masa depan karena saya sendiri menyebut hal-hal berikut sebagai pondasi atau dasar-dasar yang harus dikuasai dalam jual beli untuk mencapai kesuksesan:

1. Nomer Satu Adalah Kejujuran

Dalam berdagang, hal pertama yang harus dibangun adalah kepercayaan pembeli. Anda tidak akan bisa menjual apapun jika calon pembeli merasa dicurangi atau merasa bahwa Anda terlalu berlebihan mengatakan kelebihan-kelebihan produk yang Anda jual. Juga jangan mengurangi timbangan atau menggunakan zat-zat kimia berbahaya yang bisa merugikan konsumen Anda karena di era sekarang, siapapun pembeli Anda, mereka menaruh ekspektasi tingi terhadap produk apapun.

Junjungalah kejujuran. Berkatalah apa adanya. Cepat atau lambat, saat orang-orang sudah menaruh kepercayaan kepada Anda, mereka tidak hanya menjadi pembeli, tetapi akan menjadi pelanggan dan membeli produk Anda secara terus-menerus.

Tapi perlu diingat, kepercayaan semacam ini terbentuk dalam waktu yang lama. Anda jangan menargetkan mendapat keperyaan pembeli jika masih tiga bulanan bekerja sebagai penjual di pasar tradisional. Paling tidak Anda butuh waktu satu tahun. Dan selama itu Anda harus tetap berjualan dengan jujur. Itu yang terbaik.    

2. Lebih Efisien Jika Anda Memberlakukan Harga Pas

Skenario jual beli di pasar tradisional akan seperti ini:

Pembeli : Harga jeruk berapa pak?
Penjual : Lima belas ribu per kilo bu.
Pembeli : Tiga belas ribu saja ya pak?
Penjual : Wah belum bisa bu. Ya sudah, empat belas ribu per kilo bagaimana bu?

Dan seterusnya. Terjadi tawar menawar harga sampai terjadi kesepakan. Biasanya harga berapapun yang ditawarkan oleh penjual, pembeli pasti merasa bisa mendapatkan potongan harga. Itu yang sering terjadi di pasar tradisional.

Tapi saya sudah tidak mempraktikkan cara-cara seperti itu. Saya membuat skenario sendiri semacam ini:

Pembeli : Harga apal berapa mas?
Saya : Dua puluh ribu.
Pembeli : Tujuh belas ribu boleh mas?
Saya : Harga pas bu. Saya sedang tidak menawarkan harga.

Dalam frase ini pembeli cuma punya dua pilihan, membeli atau mencari penjual lainnya. Saya tidak suka menghabiskan waktu tawar menawar harga sebagaimana penjual lainnya. Menurut saya itu tidak efisien. Saat pertama kali mengaplikasikan hal ini, banyak calon pembeli yang tidak suka. Mereka selalu mengatakan bahwa saya adalah penjual yang sulit. Tidak bisa ditawar sama sekali.

Saya sudah terbiasa dengan kata-kata semacam itu. Biasanya calon pembeli akan mencari penjual lainnya. Tapi ada satu hal yang pasti. Jika kualitas buah-buahan yang dijual penjual lainnya sama bagusnya dengan buah-buahan yang saya jual, maka bisa dipastikan harganya tidak akan bisa lebih murah dari dua puluh ribu meskipun calon pembeli mati-matian menawar harga. Saat itulah pembeli akan sadar bahwa tidak ada gunanya menghabiskan waktu untuk tawar menawar harga.

Di masa yang akan datang, pembeli tersebut mungkin akan bertransaksi dengan saya. Harga pas. Tidak ada tawar menawar harga. Lebih efisien dan tidak banyak menghabiskan waktu untuk tawar menawar yang tidak perlu.

3. Fokus Pada Kualitas, Bukan Harga Murah

Selama bertahun-tahun pasar tradisional selalu mengandalkan satu hal, harga yang murah. Tapi hal itu tidak akan bekerja sama baiknya di masa sekarang. Perilaku konsumen sudah berubah. Mereka tidak lagi terlalu peduli dengan harga, tetapi mereka peduli tentang kualitas. Apalagi saat ini telah banyak menjamur toko, super market, atau pusat perbelanjaan yang menjual barang berkualitas dengan harga murah yang menjadi pesaing penjual di pasar tradisional.

Jika penjual di pasar tradisional hanya berfokus untuk menjual produk berkualitas rendah dengan harga yang murah, maka mereka akan kalah bersaing dengan penjual-penjual di pusat perbelanjaan atau super market. Oleh karena itu, sangat penting untuk meningkatkan kualitas produk yang Anda jual. Lebih baik menjual barang berkualitas dengan harga mahal daripada menjual barang berkualitas rendah. Itulah strategi yang saya terapkan dan berjalan dengan baik sehingga lapak buah saya tidak pernah kehilangan pelanggan.

4. Kejar Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen adalah perasaan senang menggunakan produk karena sesuai dengan harapan atau ekspektasi konsumen atas suatu manfaat dari produk yang Anda jual. Manaka produk yang dibeli tidak sesuai dengan harapan, konsumen akan merasa kecewa. Ia mungkin akan berpikir dua kali untuk kembali membeli produk Anda. Sementara ketika ia merasa senang karena produk yang dibelinya sesuai dengan keinginannya, maka ada peluang untuk membuat konsumen tersebut melakukan pembelian ulang pada produk Anda.

Hampir kebanyakan pedagang di pasar tradisional tidak begitu memahami hal ini. Mereka hanya menjual tanpa punya hasrat untuk mencari pelanggan, orang yang mau membeli produknya untuk kedua, ketiga, atau keempat kalinya. Jadi, Anda harus mulai berpikir untuk mencari pelanggan, bukan sekedar pembeli.

Adapun faktor-faktor yang bisa memicu terjadinya pembelian ulang karena pembeli merasa puas dengan produk Anda antara lain harga yang relatif murah, pelayanan yang ramah, kualitas produk, atau faktor emosi yang bisa membuat pembeli merasa bangga menggunakan produk Anda. Secara teori, mustahil untuk mendapatkan kepuasan konsumen sampai 100%. Tapi bukanlah kesia-siaan jika Anda mulai berpikir untuk jujur memberitahukan kualitas produk seperti pada poin pertama sehingga ekspektasi pembeli sesuai dengan kualitas produk atau fokus memberi pelayanan yang efektif seperti tips berdagang nomor dua.

Saran saya lakukan apapun yang bisa membuat pelanggan merasa senang dan mau melakukan pembelian ulang. Bahkan tindakan kecil seperti tas kresek yang Anda gunakan pun harus mulai Anda perhatikan.

5. Kerja Keras Itu Perlu

Tidak ada tips berdaagang yang lebih baik daripada sebuah kerja keras. Apapun yang Anda jual, dimana pun Anda berada, kerja keras tidak akan pernah mengkhianati.

Melihat cara pesaing Anda bekerja adalah motivasi terbaik untuk bisa meningkatkan kerja Anda. Jika pesaing Anda bangun pukul dua pagi dan mulai berdagang, maka Anda juga harus buka pada pukul dua pagi.

Jika pesaing Anda baru tutup pada pukul satu siang, maka Anda pun harus mau bekerja hingga pukul satu siang. Kalau memungkinkan, Anda harus bisa bekerja lebih keras dibanding dengan pesaing Anda.

Orang yang berdagang di pasar tradisonal tidak pernah berpikir seperti perusahaan-perusahaan besar. Mereka tidak pernah memikirkan tentang pesaing, bahkan mungkin Anda juga tidak pernah peduli apa yang dilakukan oleh pedagang yang menjual produk sejenis dengan Anda. Jadi, mulai saat ini Anda harus memperhatikan penjual lain yang menjual produk sejenis dengan Anda. Lihat bagaimana ia bekerja. Seandainya ia bekerja sangat keras, maka Anda pun harus melakukannya. Tidak ada cara lain.

6. Jalin Hubungan Baik dengan Supplier

Untuk mendapatkan barang yang lebih baik dari pesaing, Anda harus mulai dengan menjalin hubungan baik dengan supplier. Bagaimana pun juga, supplier memegang peranan penting bagi bisnis Anda di pasar tradisional. Cari cara untuk mendapatkan produk-produk terbaik dari supplier Anda sebelum pesaing Anda mendapatkannya.

Orang tua sudah lama berhubungan dengan supplier buah di mojosari. Ketika ada produk baru yang datang, mungkin orang tua saya adalah yang pertama kali diberitahu. Hal ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun sehingga kami selalu mendapatkan produk buah terbaik yang pernah ada. Anda tahu apa yang dilakukan orang tua saya?

Tidak pernah berhutang, membayar tepat waktu, mau membeli dalam jumlah banyak dan terkadang membeli dengan harga yang mahal untuk produk-produk berkualitas.

Walaupun dalam berhubungan dengan supplier produk Anda tidak semudah seperti supplier buah-buahan, Anda harus mulai memperbaiki hubungan baik dengan supplier Anda. Buat supplier Anda berpikir bahwa Anda adalah orang yang tepat untuk dihubungi pertama kali jika mereka memiliki stok produk yang berkualitas tinggi. Asal Anda tahu, pedagang yang baik mulai bersaing sejak mereka membeli dagangan mereka.

7. Baca Studi Kasus Pemasaran

Siapa yang bilang bahwa proses belajar berhenti ketika Anda telah dinyatakan lulus?

Dalam hidup ini, orang-orang yang memiliki pengetahuan lebih selalu lebih unggul dari orang lainnya. Dalam berdagang pun demikian. Jika Anda tidak rajin belajar tentang segala macam tetek bengek yang berkaitan dengan bisnis yang Anda jalankan, maka Anda akan selalu berada di belakang pesaing Anda.

Di dunia ini banyak sekali kejadian-kejadian unik berkaitan dengan jual beli (perdagangan). Anda bisa meluangkan waktu untuk mencari kasus yang sesuai dengan kondisi bisnis Anda. Kemudian, amati dan sesuaikan dengan kebutuhan Anda. Saya tidak bilang bahwa Anda akan berhasil pada percobaan pertama, tetapi saya bisa memastikan Anda akan punya pandangan baru tentang bisnis yang Anda kelola ketika berusaha membuatnya lebih baik. Walaupun dibutuhkan beberapa kegagalan sebelum benar-benar berhasil dengan studi kasus yang Anda jalankan, tapi itu layak dicoba.

8. Tingkatkan Kualitas Pelayanan

Saya selalu beranggapan bahwa saya termasuk orang yang ramah dalam melayani calon konsumen. Tapi itu semua berubah ketika saya bertemu dengan seorang dokter beberapa waktu yang lalu. Dokter tersebut sangat baik, sangat perhatian, dan luar biasa dalam melayani saya. Yang membuat saya terkesang adalah ia mampu membicarakan hal-hal yang tidak penting tentang penyakit saya dengan tidak membuat saya malu sebagai orang yang sakit.

Selama beberapa menit, dokter tersebut berbincang-bincang dan mengubah semua pandangan saya tentang pelayanan yang ramah. Dan saya harus mengakui, dokter itu lebih baik dalam menyenangkan calon konsumen dibanding dengan saya.

Dalam berdagang di pasar, jangan terlalu fokus membicarakan produk Anda atau seberapa banyak produk yang dibutuhkan konsumen. Buat konsumen tersebut banyak bicara seperti apa yang ia inginkan tentang produk Anda, bagaimana pengalamannya menggunakan produk Anda, atau segala kekurangan yang selama ini ada dalam bisnis Anda. Ini tentang konsumen Anda. Bukan tentang Anda.

Hal-hal seperti itu hanya dapat terjadi jika Anda cukup akrab dengan pelanggan Anda. Dan uintuk mencapai itu semua, Anda harus mulai memperhatikan hal-hal kecil yang menjadi pemicu keakraban seperti ucapkan terima kasih setelah transaksi, jangan lupa tersenyum, gunakan bahasa jawa yang halus mengingat kebanyakan pengunjung pasar tradisonal adalah kelas menengah ke bawah, juga kenali wajah-wajah pelanggan Anda.

Anda hanya perlu menjadi pendengar yang baik dan memperhatikan apa yang dikatakan pelanggan-pelanggan Anda. Itu adalah feedback terbaik untuk meningkatkan kualitas pelayanan Anda.

9. Mintalah Nasihat dari Sesama Pedagang

Pasar tradisonal terdiri dari banyak kios. Dan masing-masing kios dijalankan oleh orang berbeda yang memiliki kekuatan yang berbeda-beda dalam memasarkan produknya. Bukanlah suatu dosa jika Anda mencoba bertanya kepada sesama pedagang ketika Anda mengalami permasalahan dalam bisnis Anda.

Jangan remehkan orang di sekitar Anda, terutama orang-orang yang sudah berumur tua. Mereka memiliki segudang pengalaman dalam mendapatkan pembeli selama bertahun-tahun. Jika Anda bisa membuat mereka senang dan menceritakan panjang lebar bagaimana mereka bisa bertahan di bisnis yang mereka kelola selama bertahun-tahun, Anda akan menjadi orang yang kejatuhan durian runtuh.

Selain masalah teknis tentang jual beli, pedagang lain juga bisa memberi Anda kata-kata bijak untuk tetap semangat ketika pasar sedang sepi. Saya pernah mendapatkan pengalaman semacam itu, rasanya lebih mudah untuk menerima kata-kata yang diucapkan oleh orang lain dibanding dengan memikirkan apa yang sedang terjadi. Dan untuk beberapa saat, ucapan pedagang lain yang bagus benar-benar meringankan sedikit beban dari pikiran saya.

10. Terapkan Strategi Penetapan Harga

Masalah tersulit dalam berdagang adalah menetapkan harga yang tepat untuk produk yang kita jual. Terlalu murah, Anda tidak akan berkembang karena tidak mendapatkan untung maksimal. Terlalu mahal, orang-orang tidak akan segera membicarakannya. Jadi, harga harus tepat dan sesuai dengan kualitas produk.

Sejauh ini saya tidak mahir dalam menetapkan harga. Sering kali harga yang saya tetapkan tidak cocok dengan kedua orang tua saya. orang tua saya sudah lebih dari 15 tahun berdagang, mereka memiliki insting yang bagus untuk menetapkan harga.
Tapi saya mulai mempelajarinya. Dari beberapa teori, orang tua saya ternyata menggunakan  cost plus markup, competitive pricing, price skimming, dan multiple unit pricing dalam menjual buah-buahan setiap harinya. Kalau Anda baru dalam berdagang, saran saya perbanyak membaca teori-teori pemasaran agar Anda lebih memahami bagaimana menetapkan harga yang tepat. Anda tidak perlu mencari pengalaman berjualan selama 15 tahun untuk mendapatkan insting menetapkan harga seperti kedua orang tua saya. pada dasarnya, jika teori pemasaran yang ditulis oleh para professional Anda terapkan, tentunya Anda akan mendapatkan hasil yang memuaskan.

11. Edukasi Pelanggan Anda

Konsumen saya tidak pernah tahu bagaimana menilai sebuah produk. Pernah suatu kali kami menjual produk buah jeruk yang kualitasnya sangat baik, tapi tidak direspon dengan baik oleh konsumen. Secara sekilas, jeruknya berwarna oranye tua dan terlihat kotor. Orang tidak pernah tahu sampai saya memberitahu mereka bahwa buah jeruk yang jelek itu adalah produk yang berkualitas tinggi.

Hal semacam ini tidak terjadi sekali. Tapi berkali-kali. Konsumen hanya melihat sekilas dan hanya membandingkan. Pernah juga ada yang bertanya mengapa harga buah srikaya yang kami jual seharga Rp 15.000,00 per kilo sedangkan pesaing kami hanya menjual Rp 8000,00 per kilo? Tentu karena kualitasnya berbeda.

Kalau Anda tidak pernah mengedukasi konsumen dan pelanggan Anda tentang kualitas produk, mereka akan salah paham dengan produk sejenis yang dijual dengan harga murah. Oleh karena itu, disela-sela proses jual beli, Anda harus menceritakan kualitas produk Anda. Di masa yang akan datang, tidak akan pernah terjadi kesalahan produk berkualitas tinggi dengan produk berkualitas rendah.

Selain kualitas, mungkin adalah manfaat tambahan dari produk Anda. Saya bagus dalam hal ini. Orang yang sakit karena tidak bisa BAB bisa memakan pepaya. Orang yang darah tinggi bisa mengkonsumsi buah naga. Dan lain sebagiannya. Cobalah mencari informasi tambahan tentang produk yang Anda jual sehingga Anda bisa tahu manfaat lain dari produk yang Anda jual. Itu akan sangat membantu mendorong konsumen untuk menggunakan produk yang Anda jual.

12. Bersikaplah Tegas pada Pembeli  yang Merugikan

Pernah melayani pembeli-pembeli yang merugikan? Contohnya adalah orang yang membeli ½ kg tapi mau incip atau mencoba buah-buahan saya. Atau mereka yang minta bonus atau potongan harga padahal mereka membeli dalam jumlah sedikit dan terus berbicara sepanjang waktu.

Kan mereka tidak merugikan? Ya Anda benar. Tapi mereka akan mempengaruhi perilaku pembeli lainnya. Ketika saya memberi sedikit potongan harga, mereka akan terus memintanya di kemudian hari. Bahkan ketika memang harganya sedang tidak bisa dipotong sedikit pun. Dan parahnya semua orang akan minta potongan harga.

Dalam berdagang saya memberlakukan harga pas. Dan hanya memberi potongan harga kepada pembeli yang membeli dalam jumlah banyak. Selain itu tidak.

Juga tentang pelayanan. Beberapa orang benar-benar berbicara sesuatu yang tidak sopan kepada saya. Dan saat itu juga saya pun berkata tegas kepada mereka. Dalam berdagang, layani saja orang-orang yang bisa menjaga kelakuannya. Orang yang tidak bisa menghargai Anda atau merendahkan posisi Anda, lebih baik Anda tidak berurusan dengan mereka. Karena di lain waktu mereka bisa mengatakan hal-hal buruk tentang Anda meskipun permasalahan utamanya adalah mereka yang memulai.

13. Cintai Pekerjaan Anda

Dalam bekerja, saya punya impian untuk membangun kerajaan bisnis saya seperti novel dinasti Thurston karya Danielle steel. Setelah membaca novel tersebut, saya menyimpulkan bahwa bisnis akan berkembang dengan baik apabila Anda mencintai pekerjaan Anda. Sesederhana itu.

Sejak saya berumur 14 tahun sampai 25 tahun, saya menganggap pekerjaan saya seperti beban. Saya hanya terlalu fokus kepada berapa banyak uang yang saya hasilkan. Jika lebih dari cukup, maka saya akan menutup hari dengan senyuman. Jika tidak, saya benar-benar merasa sedih. Itu tidak bagus.

Anda harus mulai berpikir dengan bijaksana untuk menjawab pertanyaan apa tujuan Anda bekerja? Tentu saja jawabannya harus selain uang. Saat Anda sudah menjawab pertanyaan sederhana diatas, Anda akan mulai mencintai pekerjaan Anda.

Sejauh ini saya telah melakukannya dengan baik. Saya mulai menyukai saat-saat saya mencicipi buah-buahan yang baru datang, atau saat mengikat buah semangka, atau saat berbicara dengan pelanggan, atau saat ikut ibu saya membeli stok buah-buahan. Semuanya tampak lebih menyenangkan dari sebelumnya.

Jika Anda tidak mencintai pekerjaan Anda, maka Anda tidak akan merasa senang ketika menjalankannya

14. Diskon Untuk Pelanggan dan Orang-Orang yang Anda Kenal

Jika perusahaan-perusahaan besar mengandalkan iklan senilai jutaan rupiah untuk meningkatkan penjualan, maka pedagang di pasar tradisional mengandalkan pemasaran dari mulut ke mulut.

Tapi itu bukanlah perkara mudah. Anda bisa melihat bahwa kebanyakan pembeli di pasar tradisional membeli dan melupakan begitu saja. mereka bahkan tidak pernah mengatakan kepada teman atau keluarga tempat terbaik membeli di pasar tradisional. Terlalu aneh.

Tapi ibu dan Bapak saya mengajari saya bagaimana melakukannya. Bapak saya selalu memberi diskon untuk pelanggannya. Artinya poin nomer dua tidak berlaku untuk orang-orang tertentu. Dalam memberi diskon Anda harus memastikan bahwa orang tersebut adalah pelanggan tetap. Orang yang sudah berlangganan berpotensi menceritakan kepada teman-teman mereka, juga menceritakan pengalaman membeli produk Anda kepada keluarga terdekatnya. Itu bagus untuk bisnis. Member sedikit potongan harga untuk itu semua adalah pengorbanan kecil.

Sedangkan ibu saya membolehkan saya memberi harga khusus kepada teman-teman saya atau orang-orang yang saya kenal. Peluangnya cukup besar dan mereka mungkin akan bangga bercerita “temanku yang jualan buah di pasar legi memberi saya harga murah dan blab blab la”. Mereka yang merasa bangga untuk menceritakan pengalaman berbelanja mereka adalah agen pemasaran Anda yang terbaik. jangan lupakan hal tersebut.  

11 tanggapan untuk “Lengkap : 14 Tips Sukses Ketika Berdagang di Pasar Tradisional

  1. Lengkap si, cuman kalau sampean kan emang sudah punya lapak di pasarnya nerusin punya ortu. Yg saya ingin tau kalau kita belum punya lapak di Basar dan baru mau coba berdagang di pasar tipnya ada ga?

    Suka

    1. Ya beli dulu tempatnya. Biasanya bisa minta tolong pengurus pasar atau pedagang lain. Nanti dihubungkan kepada orang yg berjualan lapak di pasar mas.

      Suka

Komentar ditutup.