Membangun Komitmen Berhenti Merokok

Komitmen Berhenti Merokok” itulah kalimat yang akhir-akhir ini menghantui pikiranku. Sebenarnya sudah lama aku terjebak dengan kebiasaan buruk merokok. Hanya saja selama ini aku tidak pernah mempermasalahkannya.

Bukankah semua orang merokok?” Aku memberi alasan kepada diri sendiri bahwa semua orang juga merokok. Sebuah perbandingan. Benar-benar alasan yang buruk.

Tapi akhir-akhir ini saya mulai sadar bahwa merokok terlalu berlebihan memiliki banyak dampak negatif. Diantaranya :

1. Nafas menjadi bau. Resiko seorang perokok adalah selalu memiliki nafas yang bau. Itu adalah hal buruk jika Anda menjadi seorang penjual di pasar seperti saya.

Pelanggan tidak pernah menyukai bau rokok. Dan jika mereka mendapati lapak saya menjadi bau karena rokok, mereka tidak berpikir dua kali untuk membeli di tempat lain. Benar-benar buruk bukan?

2. Boros. Tidak terasa, tapi selalu terjadi. Saya menghabiskan lebih dari Rp 200.000,00 setiap bulan untuk kebiasaan yang satu ini. Harga yang cukup mengelikan bagi saya. Terlalu boros.

Oleh karena itu, saya berkomitmen untuk mengurangi jumlah rokok yang boleh saya hisap menjadi 4 batang/hari sebelum benar-benar menghilankan kebiasaan buruk tersebut. Tiba-tiba berhenti merokok bisa membuat tubuh saya kaget dan pikiran menjadi stress. Untuk pertama kalinya dalam hidup, saya mulai membenci kebiasaan buruk ini. Target saya, saya sudah berhenti merokok di tahun 2016.

3. Rentan penyakit. Kebiasaan merokok bisa menimbulkan berbagai macam resiko penyakit. Anda tidak bisa berkompromi dengan hal ini. Kesehatan menjadi prioritas yang paling penting berkenaan dengan kebiasaan merokok.

“Orang-orang mulai berhenti merokok ketika mereka membaca banyak hal-hal negatif yang berhubungan dengan merokok” kataku kepada diri sendiri.

Mulai Berkomitmen Berhenti Merokok

Anda tidak bisa dengan tiba-tiba menyuruh perokok untuk berhenti, tetapi Anda bisa bilang untuk “mengurangi”. Itulah faktanya.

Perokok tidak akan banyak memikirkan perkataan Anda jika Anda menyuruh mereka berhenti merokok. Tapi mereka akan “memikirkannya” jika Anda berkata untuk mengurangi kebiasaan buruk tersebut.

Hal itu juga berlaku pada saya. Saya tidak bisa tiba-tiba berhenti merokok. Semua butuh proses. Dan itu di mulai dengan mengurangi jatah rokok. Di akhir tahun, saya berharap bisa benar-benar berhenti merokok.

Menjalankan Komitmen

Melaksanakan komitmen untuk berhenti merokok bisa benar-benar membuat saya kewalahan. Bagaimana tidak, di waktu-waktu tertentu keinginan merokok begitu menggebu. Dan jika hal itu terjadi, terkadang saya tergoda dan merokok melewati jatah yang telah di tentukan.

Demi menjaga komitmen Anda untuk berhenti merokok, buatlah jadwal merokok dan patuhi jadwal tersebut.

Misalnya, Anda bisa meniru cara saya agar bisa berhenti merokok. Pertama, tulislah hal-hal negatif tentang merokok. Sangat penting bagi Anda untuk menyadari berapa banyak kerugian yang bisa Anda alami jika menjadi perokok. Komitmen berhenti yang baik datang dari kesadaran diri, bukan atas permintaan orang lain yang dengan terpaksa Anda ikuti.

Kedua, kurangi jatah merokok Anda. Seperti yang sudah saya katakan, Anda akan mengalami kesulitan jika langsung berhenti merokok. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut untuk membuat jadwal merokok yang efektif

1. Berapa banyak Anda merokok? Jika Anda seorang pecandu yang menghabiskan satu bungkus perhari atau lebih, mulailah untuk mengurangi jatah merokok Anda.

Misalnya, untuk bulan pertama, Anda tidak boleh menghabiskan lebih dari 10 batang rokok apapun yang terjadi. Kemudian di bulan kedua, Anda tidak boleh menghabiskan rokok lebih dari 8 batang rokok. Begitu seterusnya hingga Anda benar-benar berhenti merokok.

2. Kapan waktu terbanyak Anda merokok? Mengetahui jam-jam tertentu dimana Anda sering merokok adalah penting. Buatlah kesibukan di waktu tersebut agar Anda bisa melupakan keinginan untuk merokok. Misalnya dengan membersihkan rumah, membaca buku, atau hal-hal positif lainnya.

Jika masih terlalu berat untuk meninggalkan rokok, maka Anda bisa membuat jadwal untuk merokok di waktu tersebut. Yang penting Anda harus mengurangi banyaknya rokok yang Anda hisap setiap bulan.

Terakhir, komitmen yang sungguh-sungguh. Tanpa komitmen untuk berhenti yang kuat, semua itu sia-sia. Berbicaralah kepada diri sendiri “Apakah Anda benar-benar berkomitmen untuk berhenti merokok?” jika tidak, maka semua yang Anda baca adalah sesuatu yang tidak berguna.

9 tanggapan untuk “Membangun Komitmen Berhenti Merokok

  1. Untuk berhenti merokok juga tergantung niat yang ditekadkan, ada juga yang berhenti merokok karena setelah kena sakit tertentu, seperti yang terjadi pada orang sekitar saya

    Disukai oleh 1 orang

  2. Semangat Kak Shiq! Ayo kurangi hingga tidak sama sekali! Saya tunggu tulisannya tentang kak Shiq sudah sempurna berhenti merokok… =)

    Suka

Komentar ditutup.